Kades di Sukoharjo diduga bunuh anak istri lalu gantung diri
Merdeka.com - Polres Sukoharjo, Jawa Tengah mengambil kesimpulan sementara atas tewasnya Kepala Desa Puhgogor, Sapta Dandaka (sebelumnya Sapta Ganda) dikarenakan gantung diri di pintu depan rumahnya. Dari hasil penyelidikan yang dilakukan, jenazah Sapta ditemukan menggantung dengan tali plastik di pintu yang menghubungkan garasi dengan ruang tengah.
Sementara itu untuk Titik Suryani istrinya dan Putra Dwi Pangestu anaknya, polisi menduga keduanya dibunuh dengan menggunakan balok kayu di kamarnya. Karena polisi menemukan barang bukti berupa balok kayu dengan bercak darah.
"Hasil penyelidikan sementara, kami mengambil kesimpulan bahwa Sapta tewas lantaran bunuh diri. Kami tidak menemukan tanda-tanda kekerasan," ujar Kapolresta Solo, AKBP Andy Rifai kepada wartawan.
-
Kenapa korban gantung diri? 'Korban ditemukan tewas gantung diri di lapak pasar. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya,' ungkap Kapolres Musi Rawas AKBP Andi Supriadi.
-
Bagaimana korban gantung diri? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Bagaimana cara ibu korban membunuh kedua anaknya? Luka-luka yang ditemukan menunjukkan kekerasan yang ekstrem. MB ditemukan dengan delapan luka bacok di tubuhnya, sementara BN mengalami enam luka bacok.
-
Bagaimana pria itu membunuh anak tirinya? 'Mereka cekcok sehingga tersangka SE ini menusuk SR dan anaknya menggunakan pisau sehingga anak tidak tertolong lagi,' kata Kapolres Merangin AKBP Ruri Roberto.
-
Bagaimana cara keluarga itu dibunuh? Terdapat 15 kerangka perempuan, anak-anak, dan pemuda yang tewas akibat pukulan kuat di kepala. Semua mayat pada lokasi ini memiliki tanda bekas pukulan di tengkorak mereka, ini menunjukan pada masanya mayat-mayat tersebut dibunuh secara brutal.
Lebih lanjut Andy mengatakan pihaknya tidak menemukan tanda-tanda perampokan dan sejenisnya di sekitar lokasi. Dia menduga bahwa Sapta telah membunuh anak dan istrinya sebelum mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Hanya saja polisi belum menemukan motif di balik kejadian tersebut.
"Saat ini kami telah mengirim ketiga jenazah tersebut ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi Solo untuk diotopsi. Hasil otopsi tersebut kemungkinan bisa diketahui besok," katanya.
Peristiwa tersebut membuat Dani, putra sulung Sapta histeris. Saat kejadian, mahasiswi di sebuah universitas di Solo itu tengah berada di indekosnya. Dia hanya bisa duduk sembari menangis dengan ditemani oleh sejumlah warga.
Sebelumnya, warga Desa Puhgogor, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah dikejutkan dengan kejadian tragis. Kepala Desa bernama Sapta Dandaka (49) beserta Suryani istrinya dan anaknya Putra Dwi Pangestu, ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya, dukuh Ngesong, Desa Puhgogor, Selasa (21/10) pagi.
Camat Bendosari, Sumarno ketika dihubungi merdeka.com membenarkan kejadian tersebut. Ketiga korban ditemukan warga sekitar pukul 6.30 WIB, saat jam berangkat sekolah. Sapta ditemukan tergantung di pintu depan rumahnya, sementara istri dan anaknya tergeletak di lantai.
"Tadi warga baru tahu jam setengah tujuh. Ada yang mau berangkat sekolah dan ngampiri Putra. Ternyata mereka sudah dalam kondisi seperti itu," ujar Sumarno. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menyebut motif bunuh diri tersebut masih proses penyelidikan.
Baca SelengkapnyaSeorang pria bernama Wayan Agus Yutayasa alias Kariasa (39) tewas tergantung setelah bertengkar dan menembaki istrinya menggunakan senapan angin.
Baca SelengkapnyaD mengalami KDRT oleh Panca hingga pada akhir pekan lalu hingga akhirnya dirawat di RSUD.
Baca SelengkapnyaSeorang suami bunuh istri terjadi di sebuah rumah kontrakan, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Baca SelengkapnyaJoktan Bani (67) tewas mengenaskan setelah lehernya ditebas putra kandungnya YB alias Yosit (35). Sang anak juga tewas, diduga bunuh diri.
Baca SelengkapnyaSeorang pria renta, SM (70) di Musi Rawas, Sumsel, diduga nekat mengakhiri hidupnya karena sakit hati diusir anak semata wayangnya.
Baca SelengkapnyaSelama mengontrak itu diketahui Panca sama sekali tidak memberikan indentitas berupa KTP atau KK kepada ketua RT setempat.
Baca SelengkapnyaPelaku bertindak normal setelah melakukan pembunuhan, sehingga warga tidak curiga.
Baca SelengkapnyaSeorang ayah di Jagakarsa diduga ingin mengakhiri hidupnya setelah mengetahui empat anak yang dikunci di kamar mandi tewas.
Baca Selengkapnyapembunuhan terjadi di rumahnya, Kamis (11/1) pukul 21.30 WIB. Saat itu, korban, SR, sedang tidur sendirian di kamar belakang
Baca SelengkapnyaPanca dengan kejinya menghilangkan nyawa keempat anaknya pada hari Minggu tanggal 3 Desember 2023
Baca SelengkapnyaHasil penyelidikan polisi diketahui pembunuhan sadis itu dilatarbelakangi persoalan ekonomi dan sakit hati.
Baca Selengkapnya