Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kades se-Blitar protes wacana pemotongan dana desa untuk publikasi

Kades se-Blitar protes wacana pemotongan dana desa untuk publikasi desa. shutterstock

Merdeka.com - Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Blitar resah dengan wacana pemotongan alokasi dana desa (ADD) tahun 2015. Berdasarkan saran Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas), desa harus merelakan ADD Rp 350 juta (Per Desa) dipangkas Rp 15 juta untuk model belanja publikasi.

"Terus terang ini meresahkan. Sebab tidak ada dasar hukum dan juklak juknisnya," ujar Ali DM, juru bicara Asosiasi Kepala Desa (AKD) yang juga Kades Kebonduren, Kecamatan Ponggok, Blitar kepada wartawan, Rabu (25/2).

Dengan jumlah 220 desa di kabupaten Blitar, total pungutan liar yang terkumpul mencapai Rp 3,3 miliar. Dana tersebut akan digunakan sebagai modal belanja publikasi.

Orang lain juga bertanya?

Sumber merdeka.com menyebutkan Bapemas telah merangkul sedikitnya 50 media massa harian cetak, mingguan, elektronik radio dan televisi. Secara teknis, setiap media cetak harian akan mendapat jatah dana publikasi sebesar Rp 6 juta per desa. Media mingguan sebesar Rp 4 juta per desa, dan media elektronik radio dan televisi lokal sebesar Rp 3 juta per desa.

Seperti diketahui selain ADD Rp 350 juta, setiap desa juga mendapat bantuan APBN sebesar Rp 350 juta. Sesuai UU Desa total dana yang diterima setiap desa mencapai Rp 1,4 miliar.

"Sementara selain dasar hukumnya tidak jelas, laporan pertanggungjawabannya dibebankan ke desa. Padahal selama kita tidak ada masalah, kenapa harus mengeluarkan dana pengamanan segala," tanya Ali.

Di wilayah Barat yang meliputi Kecamatan Sanankulon, Ponggok, Srengat, Wonodadi, dan Udanawu, sebagian besar kades kata Ali menyatakan penolakan. Para kades akan melawan bila pihak Bapemas tetap memaksakan. "Sebagian kades di wilayah timur juga bersikap sama. Semua bersepakat menolak pemotongan," pungkasnya.

Dikonfirmasi via telpon oleh merdeka.com Kepala Bapemas Kabupaten Blitar Joni Setiawan mengatakan tidak ada wacana pemotongan ADD. Dia berdalih hanya menyarankan para kades menyisihkan Rp 15 juta dari ADD untuk belanja publikasi. Sebab setiap desa perlu mempublikasikan potensi wilayahnya.

"Tidak ada pemotongan. Bapemas hanya menyarankan kepada para kades untuk belanja publikasi. Istilahnya menjual potensi desa melalui media," ujar Joni yang mengaku masih rapat di Kantor Depdagri Jakarta.

Dicontohkan Joni, seperti Desa Sumbersih Kecamatan Tanggungrejo Kabupaten Blitar yang memiliki potensi alam yang bagus yang sangat perlu dipublikasikan.

"Siapa tahu dengan publikasi ini nantinya ada pihak ketiga yang mau berinvestasi. Sehingga desa tersebut bisa maju dengan potensi yang dimilikinya. Sekali lagi belanja publikasi ini hanya saran, dan sepenuhnya yang mengelola desa masing-masing," pungkasnya.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dulu Viral sebagai Desa Miliarder, Ini 6 Fakta Desa Sekapuk Gresik yang Kini Dikabarkan Punya Utang Miliaran Rupiah
Dulu Viral sebagai Desa Miliarder, Ini 6 Fakta Desa Sekapuk Gresik yang Kini Dikabarkan Punya Utang Miliaran Rupiah

Dulu desa ini miliki pendapatan Bumdes capai 4 miliar/tahun, kini dikabarkan memiliki utang capai Rp 9 M lebih.

Baca Selengkapnya
Polda Jateng Selidiki Dugaan Korupsi Dana Bantuan Desa di Tiga Kabupaten, Begini Modusnya
Polda Jateng Selidiki Dugaan Korupsi Dana Bantuan Desa di Tiga Kabupaten, Begini Modusnya

Kepolisian memastikan pengusutan kasus ini semata-mata agar dapat mengawasi jalannya proyek pembangunan di tiga daerah tersebut.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: PKB Menang, Dana Desa jadi Rp 5 Miliar
Cak Imin: PKB Menang, Dana Desa jadi Rp 5 Miliar

Cak Imin menegaskan keinginan PKB tetap tidak berubah, yaitu memperjuangkan kenaikan dana desa menjadi Rp5 miliar per desa.

Baca Selengkapnya
DPR Ajak Kades Perbaiki Pengelolaan Dana Desa
DPR Ajak Kades Perbaiki Pengelolaan Dana Desa

Kemenkeu mengalokasikan tambahan Dana Desa tahun 2023 sebesar Rp2 triliun untuk Desa yang berprestasi dalam mengelola Dana Desa.

Baca Selengkapnya
Para Kades di Karanganyar Dipanggil Polda Jateng, Ini Penjelasan Bupati
Para Kades di Karanganyar Dipanggil Polda Jateng, Ini Penjelasan Bupati

Bupati Karanganyar Rober Christanto buka suara ihwal pemanggilan para kepala desa (kades) oleh penyidik Ditreskrimsus Polda Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Apdesi Kabupaten Tangerang Tolak Mentah-Mentah Wacana Pilkades Lewat Parpol!
Apdesi Kabupaten Tangerang Tolak Mentah-Mentah Wacana Pilkades Lewat Parpol!

Apdesi Kabupaten Tangerang menyebut pilkada lewat Parpol hanya membuat kades melayani kepentingan parpol.

Baca Selengkapnya
VIDEO: DPR Kaget Anggaran Kecil Komnas HAM
VIDEO: DPR Kaget Anggaran Kecil Komnas HAM "Polsek Minta Rp50 M Cuma Renovasi Satu Kantor!"

DPR melihat anggaran yang diajukan Komnas HAM sangat kecil, dibandingkan pengajuan anggaran pembangunan satu kantor Polsek yaitu Rp50 Miliar

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Cairkan Tambahan Dana Desa Rp2 Triliun, Setiap Desa Dapat Rp132 Juta
Sri Mulyani Cairkan Tambahan Dana Desa Rp2 Triliun, Setiap Desa Dapat Rp132 Juta

Tahun ini pemerintah telah menganggarkan Rp70 triliun untuk dana desa. Dana desa ini dibagi menjadi dua, yakni dana desa non-BLT dan dana desa BLT.

Baca Selengkapnya
PDIP Curiga Ada 'Tukar Guling' Revisi UU Desa dan Dukungan Kades pada Capres Tertentu di 2024
PDIP Curiga Ada 'Tukar Guling' Revisi UU Desa dan Dukungan Kades pada Capres Tertentu di 2024

PDIP menduga revisi UU Desa dijadikan alat tukar terhadap dukungan kepada Calon Presiden dan Wakil Presiden tertentu di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Ini Alasan Utama Pemkab Kutai Timur Menaikkan Gaji Perangkat Desa
Ini Alasan Utama Pemkab Kutai Timur Menaikkan Gaji Perangkat Desa

Peningkatan gaji aparatur desa menjadi salah satu isu yang perlu mendapat perhatian serius dalam upaya mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Baca Selengkapnya
Kabareskrim: Ada Kades Kumpulkan Dana Desa untuk Plesiran
Kabareskrim: Ada Kades Kumpulkan Dana Desa untuk Plesiran

Wahyu menilai, penyelewengan dana desa ini diakibatkan para kepala desa tak memiliki pengetahuan yang memadai.

Baca Selengkapnya
Gandeng BPK, Anggota Komisi XI Ingin Pengelolaan Dana Desa Lebih Akuntabel
Gandeng BPK, Anggota Komisi XI Ingin Pengelolaan Dana Desa Lebih Akuntabel

Anggaran Dana Desa terus meningkat. Tahun ini, APBN telah menganggarkan Rp70 triliun untuk Dana Desa.

Baca Selengkapnya