Kadin Yakin Kedatangan Vaksin Covid-19 Tingkatkan Daya Beli Masyarakat dan Investasi
Merdeka.com - Kedatangan 1,2 juta vaksin Covid-19 dan disusul 30 juta bahan baku vaksin lagi dianggap menjadi angin segar bagi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan investasi di Indonesia. Pasalnya, daya beli masyarakat berkurang drastis selama pandemi.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Rosan Perkasa Roeslani menilai kehadiran vaksin tersebut adalah jawaban dan keraguan banyak pihak terhadap pandemi. Masyarakat Indonesia sangat mengharapkan divaksinasi agar dapat beraktivitas seperti biasa di era baru.
"Jelas, kedatangan vaksin itu mengurangi ketikdapastian," ungkap Rosan di Palembang, Senin (7/12).
-
Kenapa negara termiskin kesulitan beli vaksin? Ini terlepas fakta bahwa negara termiskin juga berjuang untuk membeli dan meluncurkan vaksin COVID-19 untuk melawan pandemi.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
Menurut dia, pandemi sangat terasa bagi daya beli masyarakat yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Sebab, tingkat konsumsi masyarakat berkontribusi hingga 57 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Daya beli masyarakat menurun otomatis berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Pada triwulan kedua, pertumbuhan ekonomi kita 5,32 persen," ujarnya.
Dikatakan, daya beli berpengaruh dari mobilitas masyarakat. Semakin tinggi mobilitas maka perekonomian semakin menggeliat. Vaksinasi Covid-19 diyakini dapat meningkatkan mobilitas masyarakat tersebut.
"Selama pandemi, kalangan menengah ke atas lebih memilih menyimpan dananya di bank, padahal total konsumsi masyarakat 80 persen diantaranya dari kalangan itu," kata dia.
Kedatangan vaksin Covid-19 juga berpengaruh positif terhadap peningkatan konsumsi investasi yang juga bermuara pada pertumbuhan ekonomi. Dia meyakini beberapa sektor usaha yang segera pulih adalah makanan dan minuman, industri pengolahan, dan logam dasar.
Dengan demikian, kata dia, angka pengangguran yang kini berjumlah 14 juta orang dan separuh diantaranya dampak pandemi, dapat berkurang. Dan pada 2022 mendatang, perekonomian Indonesia baru pulih sepenuhnya.
"Kita punya semangat dan kepercayaan yang tinggi bahwa ekonomi Indonesia akan benar-benar pulih kembali," ujarnya.
Meski vaksinasi telah dilakukan nantinya, sambung dia, masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Sebab, risiko penularan virus corona masih tetap tinggi dan dapat menyasar kepada siapa pun.
"Tetap patuhi imbauan pemerintah, mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak menjadi kebiasaan baru dan penting dilakukan," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kadin Indonesia akan terus memperkuat posisi sebagai organisasi bisnis yang inklusif dan kolaboratif.
Baca SelengkapnyaMulai Januari 2024, vaksinasi Covid-19 tidak lagi gratis alias berbayar.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaData Bank Indonesia mencatat, indeks penjualan riil atau IPR pada Februari 2024 tercatat 214,1.
Baca SelengkapnyaDalam RAPBN 2025, terdapat struktur penerimaan perpajakan Rp2.490,9 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp505,4 triliun.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaUsulan ini mengamini pernyataan Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan BMN ini digunakan untuk usaha yang lebih produktif.
Baca SelengkapnyaMembaiknya daya beli masyarakat dipercaya akan menjadi stimulus bagi industri konsumer.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca Selengkapnya