Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kafe Diduga Milik Anak Wali Kota Bekasi Disegel karena Langgar PPKM

Kafe Diduga Milik Anak Wali Kota Bekasi Disegel karena Langgar PPKM Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Aparat Satpol PP Kota Bekasi menyegel Omma Restaurant karena melanggar protokol kesehatan dan melebihi jam operasional dari kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM berbasis mikro. Kafe ini disebut-sebut milik anak Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi.

"Intinya kami dari Satpol-PP Kota Bekasi melihat perkembangan yang terjadi, supaya jangan terjadi hal hal yang tidak diinginkan, kita mencoba untuk melakukan penyegelan," kata Kasatpol PP Kota Bekasi Abi Hurairoh, Senin (7/6).

Penyegelan ini tidak lama setelah unggahan seorang pegiat media sosial Adam Deni. Dia menyoroti kebijakan Satgas Covid-19 yang tidak menutup kafe tersebut, seperti tempat usaha lain di wilayah yang sama akibat melanggar protokol kesehatan.

Orang lain juga bertanya?

Adam dalam posting-an di Instagram-nya, menyertakan video orang-orang berjoget ria. Peristiwa itu disebut pada 28 Mei 2021 lalu. Dia meminta Satgas Covid 19 berlaku adil. Semua pelanggar prokes disegel termasuk milik keluarga pejabat.

"Untuk penyegelan ini berlaku sampai dengan tiga hari, nanti permohonan yang bersangkutan untuk membuka segel dan kita buka segelnya," kata Abi.

Ia mengatakan, jika ditemukan pelanggaran lagi, ancamannya adalah penyegelan secara permanen.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi tidak secara eksplisit mengakui bahwa kafe tersebut merupakan milik anaknya.

"Kalau punya anak bapak, kolerasinya ke mana siapapun juga kan punya hak untuk mengelola usaha di mana pun berada di Republik ini. Hanya usahanya resmi atau tidak, mematuhi hal-hal yang berkenaan dengan ini atau tidak. Anak presiden juga buka usaha, anak gubernur juga buka usaha, korelasinya ke mana?" kata Rahmat Effendi saat dikonfirmasi wartawan.

Ia menyebut, semua kegiatan usaha harus mematuhi peraturan yang ada. "Kalau sekarang persoalannya, ternyata ada yang dilanggar jangankan lagi wali kota mungkin, pejabat tinggi lainnya juga pun silakan disesuaikan dengan ketentuan. Tapi jangan hal hal-ini masuk kepada ranah yang di luar konteks yang ada," ujar Rahmat.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Viral Sejoli Mesum di Pantai Sigandu, Satpol PP Batang Larang Gazebo Tertutup
Viral Sejoli Mesum di Pantai Sigandu, Satpol PP Batang Larang Gazebo Tertutup

Video sepasang anak muda melakukan tindakan asusila dalam gazebo kafe di kawasan Pantai Sigandu Kabupaten Batang viral di media sosial.

Baca Selengkapnya
Satpol PP Kota Bandung Segel Minimarket Dekat Ponpes Milik Aa Gym, Ini Alasannya
Satpol PP Kota Bandung Segel Minimarket Dekat Ponpes Milik Aa Gym, Ini Alasannya

Satpol PP Kota Bandung Segel Minimarket Dekat Ponpes Milik Aa Gym, karena Belum Berizin

Baca Selengkapnya
Kemenag Buka Suara soal Viral Selebgram Jovi Adhiguna Bawa Kerupuk Babi ke Resto Halal
Kemenag Buka Suara soal Viral Selebgram Jovi Adhiguna Bawa Kerupuk Babi ke Resto Halal

Sebelumnya Jovi Adhiguna juga memberikan klarifikasi dan mengaku aksinya tersebut sudah merugikan banyak pihak.

Baca Selengkapnya
Pedagang Lain Protes, Pemkab Bogor Jelaskan Alasan Restoran Ini Tak Dibongkar dari Jalur Puncak
Pedagang Lain Protes, Pemkab Bogor Jelaskan Alasan Restoran Ini Tak Dibongkar dari Jalur Puncak

Pemkab Bogor beralasan, Restoran Asep Stroberi memiliki alas hak yang jelas karena berdiri di atas lahan milik Pemprov Jabar

Baca Selengkapnya
Kesaksian Pemilik Restoran Benarkan Jampidsus Dikuntit Densus 88
Kesaksian Pemilik Restoran Benarkan Jampidsus Dikuntit Densus 88

Kondisi restoran saat itu tengah sepi, hanya sejumlah pengunjung yang mengetahui penangkapan tersebut.

Baca Selengkapnya
Menteri Basuki Larang Warteg di IKN Nusantara, Pengusaha: Jangan Kesankan Warteg dengan Kotor dan Kumuh
Menteri Basuki Larang Warteg di IKN Nusantara, Pengusaha: Jangan Kesankan Warteg dengan Kotor dan Kumuh

Penilaian terhadap kesan warteg kotor dan kumuh sudah dianggap ketinggalan zaman.

Baca Selengkapnya
Wali Kota Semarang Sudah 9 Jam Diperiksa KPK, Kegiatan Terpaksa Diwakilkan pada Kadis dan Asisten
Wali Kota Semarang Sudah 9 Jam Diperiksa KPK, Kegiatan Terpaksa Diwakilkan pada Kadis dan Asisten

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu dijadwalkan menghadiri sejumlah kegiatan hari ini.

Baca Selengkapnya
Heru Budi Bakal Cabut Izin Kloud Senopati Usai Ditemukan Ekstasi
Heru Budi Bakal Cabut Izin Kloud Senopati Usai Ditemukan Ekstasi

Heru memastikan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakal melakukan tindak lanjut atas kasus ini.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Camat Jagakarsa Soal Alfamidi yang Disegel
Penjelasan Camat Jagakarsa Soal Alfamidi yang Disegel

Pembangunan Alfamidi tersebut sudah rampung sehingga sekarang hanya menunggu izin turun.

Baca Selengkapnya
Karaoke Disambangi Satpol PP, Pemandu Lagu Berdalih sedang Bukber
Karaoke Disambangi Satpol PP, Pemandu Lagu Berdalih sedang Bukber

Rhama mengaku akan memberikan sanksi tegas terhadap pengelolanya.

Baca Selengkapnya
Tak Boleh Ada Warteg dan Rumah Bedeng di IKN Nusantara, Menteri Basuki Beri Penjelasan Begini
Tak Boleh Ada Warteg dan Rumah Bedeng di IKN Nusantara, Menteri Basuki Beri Penjelasan Begini

Sebagai ganti dari ketiadaan warteg makanan bagi para pekerja proyek di IKN akan di masak dari dapur umum.

Baca Selengkapnya
Buntut Peredaran Narkoba, Kloud Sky Senopati Ditutup dan Izin Usaha Dicabut
Buntut Peredaran Narkoba, Kloud Sky Senopati Ditutup dan Izin Usaha Dicabut

Arifin menegaskan, pencabutan izin oleh DPMPTSP membuat tempat usaha tersebut ditutup secara permanen.

Baca Selengkapnya