Kain lurik tenun, dulu di pakai ke sawah, kini tampil mewah
Merdeka.com - Di zaman yang serba moderen ini mungkin tak banyak yang tahu tentang kain lurik, terutama di kalangan muda. Padahal motif kain lurik tak bisa dipisahkan dengan sejarah bangsa. Sempat mengalami pasang surut dari masa kejayaan di masa lalu hingga masa suram, lurik kini harus berjuang untuk kembali berjaya.
Jejaknya kejayaan lurik tenun tradisional yang mengukir sejarah kemandirian sandang masa lampau terpahat pada prasasti dan relief candi-candi di beberapa wilayah Nusantara.
Banyak yang menganggap lurik hanya dikenakan oleh kalangan pinggiran. Para petani yang akan ke sawah, dulu selalu memakai kain lurik dan tak lupa menyematkan caping di kepalanya.
-
Kenapa batik semakin populer? 'Mungkin seperti yang kita tahu kalau dulu batik itu cuma dipakai waktu untuk acara-acara formal. Nah, kenapa batik itu semakin populer di kalangan masyarakat saat ini? Ya karena dia terus berevolusi baik dari segi motif yang makin beragam, dan juga cara pemakaian atau stylingnya yang membuat batik semakin menarik,' tambahnya.
-
Apa tren kebaya yang sedang populer? Motif satu ini memang sedang jadi tren berkain saat ini.
-
Apa tren motif batik saat ini? Salah satu motif yang sedang populer adalah motif abstrak yang menggabungkan berbagai elemen geometris dan bentuk non-tradisional. Motif ini memberikan kesan yang lebih kontemporer dan cocok untuk digunakan dalam gaya sehari-hari. Selain itu, motif floral dengan warna-warna cerah juga menjadi pilihan yang menarik untuk tampil lebih fresh dan bersemangat, seperti yang dimiliki oleh batik Damakara ini,' ungkap pria yang juga pendiri IKAT Indonesia.
-
Mengapa sarung tenun Gresik diminati? Mengutip Instagram @maduraholic, harga sarung tenun khas Gresik ini berkisar antara Rp300 ribu hingga Rp9 juta per biji. Pengguna sarung ini tidak hanya mempertimbangkan fungsi sarung, tetapi juga bagian dari gaya hidup. Bahkan, pada sebagian masyarakat, sarung tenun khas Gresik ini jadi salah satu bentuk adu gengsi. Semakin mahal sarung tenun yang dikenakan membuat penggunanya merasa bangga.
-
Apa yang sedang tren? 'Di hari yang penuh berkah ini, Selamat Lebaran, Bapak/Ibu. Semoga kita selalu dalam naungan-Nya.'
Seiring kemajuan dunia fashion, kini kain tenun lurik semakin diminati. Tak hanya kalangan dewasa, namun juga kalangan muda. Tak hanya menjadi busana biasa, tapi menjadi tren busana saat berpesta.
Kembalinya kain asli Pedan, Klaten, Jawa Tengah tersebut, tak lepas dari peran para perancang mode, yang rajin membuat terobosan baru, baik dalam hal desain maupun melakukan promosi.
"Kain lurik ini hampir tidak dikenal di kalangan muda. Biasanya hanya dikenakan ibu-ibu di pedesaan, yang menggendong bakul ke pasar atau bapak-bapak yang mau ke sawah. Saya memang sengaja mendesain kain ini agar lebih menarik dan dikenal di kalangan muda. Termasuk menggelar fashion show di mall seperti ini," ujar Indrias, salah satu perancang mode dari Solo.
Menurutnya, banyak motif lurik tenun kuno yang akan ia kenalkan kembali. Diantaranya motif yuyu sekandang, kelir, tumbar pecah dan selorog. Selain motif kuno ada beberapa motif baru, yakni motif hujan gerimis yang dipadukan dengan motif tenun kotak-kotak dari Bali. Pada gelaran fashion show yang diberi titel "the glamour of tenun" tersebut, juga ditampilkan desain tenun untuk busana pesta.
"Saya bersyukur saat ini motif tradisional lurik tenun sudah masuk ke kalangan atas. Mereka sudah mau membeli, dan dikenakan sebagai busana sehari-hari atau saat akan menghadiri pesta," katanya.
Sementara itu beberapa remaja yang menghadiri acara tersebut, mengaku belum lama mengenal motif kain lurik tenun tradisional. Mereka mengaku tertarik untuk mengenakan.
"Ini unik, asyik dan menarik, kaya kembali seperti ke masa lalu. Saya sudah pernah pakai, nyaman, enak. Kalau ke pesta pakai lurik tenun juga enggak masalah, kan modelnya sudah modern," ungkap Sinta
"Sebagai anak muda zaman sekarang, kita sih nyaman-nyaman saja pakai lurik. Tetap bisa tampil cantik. Kita kenalnya ya lewat foto-foto kakek nenek kita," ucap Ajeng bangga.
Sementara itu bagi Sonia yang mengenakan busana muslim setiap hari, mengatakan, memakai kain lurik tenun bukan halangan untuk selalu tampil berhijab. "Ini bahannya dingin, enak tidak gerah," tutupnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembuatan lurik tradisional ini bisa disaksikan langsung di halaman rumah warga di Kedungampel
Baca SelengkapnyaDengan adanyan bantuan permodalan dari BRI, industri kain tradisional khas Klaten bisa terus lestari.
Baca SelengkapnyaSejarah dan asal usul baju kurung serta perkembangannya dalam industri fashion di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTidak heran jika kebaya bordir modern terus menjadi tren fashion yang digemari banyak kalangan.
Baca SelengkapnyaSelain daya tarik objek wisata dan beragam kebudayaannya, pakaian kebaya khas Pulau Dewata juga mendapat banyak perhatian dari masyarakat.
Baca SelengkapnyaBerikut beberapa inspirasi baju kurung Melayu wanita yang sedang trend di tahun 2024, cocok untuk Lebaran. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaDalam seni ini, benang yang digunakan untuk membuat pakaian berasal dari serat daun nanas.
Baca SelengkapnyaDalam tradisi Lingga-Riau, kain ini juga menjadi makna simbolis dari norma kesopanan dan kesantunan dalam berpakaian.
Baca SelengkapnyaRekomendasi model baju kurung untuk pesta yang bakal bikin makin cantik dan menawan.
Baca SelengkapnyaLebaran tidak pernah lepas dari tren pakaian yang dikenakan mulai dari warna, model, hingga bahan yang digunakan.
Baca SelengkapnyaPada Idul Fitri 1446H diprediksi jenis kain ceruti dan katun bordir akan jadi bahan paling banyak digunakan untuk baju gamis Lebaran 2025.
Baca SelengkapnyaPakaian adat ini menjadi identitas utama bagi masyarakat Riau dan Kepri serta memiliki keunikan dan mengandung nilai-nilai kebudayaan tinggi.
Baca Selengkapnya