Kak Seto datangi Polda Sumsel tuntut kasus kematian 2 bocah diusut
Merdeka.com - Prihatin lantaran pengungkapan kasus kematian dua bocah asal Ogan Komering Ilir (OKI) empat bulan lalu tak tuntas, Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Seto Mulyadi atau akrab dipanggil Kak Seto turut turun tangan. Dia mendatangi Polda Sumsel bersama orangtua korban untuk mengadukan kasus tersebut.
Kak Seto mengungkapkan, sengaja datang ke Palembang untuk mengawal dan meminta polisi menindaklanjuti kasus dugaan pembunuhan terhadap dua saudara, Amelia Resta Ananda (11) dan Alfin Darif Akbar (8), yang tewas Mei 2016 lalu. Sebab, kasus tersebut bukan peristiwa biasa melainkan hal yang menjadi perhatian.
"Kedua korban masih anak-anak, dugaannya dibunuh. Saya minta polisi mengungkap kasus ini," ungkap Kak Seto di Palembang, Rabu (14/9).
-
Di mana kerangka dua bocah ditemukan? Dikutip dari laman Smithsonian Magazine, Rabu (3/7), kerangka bocah ini ditemukan di pemakaman di Huanchaco, kota di pantai Pasifik utara Peru.
-
Apa yang terjadi pada bocah di Tasikmalaya? Ada-ada saja kejadian yang menimpa bocah 3 tahun asal Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Dia tak berhenti menangis usai kepalanya tersangkut di kaleng wafer.
-
Apa yang diderita dua bocah itu? Kedua bocah ini mengalami infeksi tulang langka yang disebabkan virus cacar.
-
Apa yang terjadi pada keluarga di Malang? Polisi menduga tiga orang dalam satu keluarga yang meninggal dunia di Kabupaten Malang bunuh diri bersama-sama.
-
Apa yang terjadi pada bocah tersebut? Tampak kepala seorang bocah tersangkut di kolong roda bus. Diduga, bocah ini tengahh bermain di area parkiran bus.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
Sementara itu, ayah korban, Idris Rozi (48) menjelaskan, kedua anaknya ditemukan tewas di kolam galian di kampungnya di Desa Surya Adi, Blok D, Pasar Gajah, Kecamatan Mesuji, OKI, 7 Mei 2016 lalu. Lantaran ada unsur pidana, kasus ini dilaporkan ke Polres setempat namun tak kunjung ditindaklanjuti.
"Saya minta polisi mengusutnya, ini bukan kematian biasa tapi dugaannya dibunuh," ujarnya.
Menurut dia, dugaan tersebut karena saat diotopsi ditemukan adanya bekas kekerasan di tubuh kedua anaknya, termasuk di kemaluan anak perempuannya. Pihaknya mengantongi identitas seorang yang diduga sebagai pelakunya.
"Dugaan kami jelas, dibunuh. Pelakunya tetangga juga, tapi sampai sekarang belum diperiksa sama sekali," kata dia.
Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Sumsel AKBP Faisol Majid mengatakan, pihaknya akan meminta penjelasan kepada Polres OKI terkait perkembangan kasus ini. Jika terbukti terjadi tindak pidana penyebab kematian kedua korban, polisi akan mengungkapnya.
"Kasus ini ditangani Polres OKI, kita akan koordinasikan sejauh mana perkembangannya," tukasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban kekerasan Meita Irianty (MI), pemilik daycare di Harjamukti, Cimanggis, Depok diketahui berjumlah dua orang.
Baca SelengkapnyaKorban perundungan sudah melaporkan peristiwa yang menimpanya.
Baca SelengkapnyaKini ibu bocah tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polres Metro Bekasi Kota.
Baca SelengkapnyaPenyidik yang telah mendapatkan adanya unsur pidana dalam tewasnya empat bocah inisial VN berusia 6 tahun, S 4 tahun, A 3 tahun, dan A 1 tahun.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami kasus perundungan dengan mengumpulkan bukti.
Baca SelengkapnyaPenyebab kematian kedua korban masih diselidiki dengan autopsi dan olah TKP.
Baca SelengkapnyaPolisi diharapkan mengungkap sebab kematian dan menemukan pelaku atas tewasnya empat anak tersebut.
Baca SelengkapnyaBocah berusia lima tahun di Bekasi ditemukan tewas bersimbah darah dengan luka tusukan.
Baca SelengkapnyaDiduga penganiayaan yang dialami kedua korban sudah berulang. Hal itu terlihat dari kondisi luka yang cukup serius pada kedua korban.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku dikenakan UU perlindungan anak dan KUHP.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, keluarga korban dua balita ini berada di Solo dan satu lagi di Papua.
Baca SelengkapnyaWarga Kediri digemparkan penemuan mayat dua bocah di dalam rumah mereka.
Baca Selengkapnya