Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kak Seto Ingatkan Saat Belajar Online Jangan Ada Kekerasan Anak Atas Dasar Pendidikan

Kak Seto Ingatkan Saat Belajar Online Jangan Ada Kekerasan Anak Atas Dasar Pendidikan Belajar online degan JAK WiFi. ©2020 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Pemerhati anak, Seto Mulyadi atau lebih dikenal dengan sapaan Kak Seto menyoroti sistem pendidikan di Indonesia selama masa pandemi virus Corona atau Covid-19. Belajar secara daring atau online memerlukan kerja sama dari berbagai pihak.

"Jadi belajar di rumah, materi belajar disampaikan kepada orang tua, kalau misalkan tidak bisa dengan cara lisan, dikirim tertulis melalui mungkin pakai pos atau apapun caranya yang orang tua nantinya bisa menyampaikan ke anak dengan cara yang lebih fleksibel. Tidak usah kaku," tutur Kak Seto saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (18/10).

Kak Seto mengingatkan, baik orang tua maupun pihak sekolah perlu memperhatikan tingkat stres dan kesehatan anak saat belajar online. Menurutnya, tidak perlu terlalu menekankan pada penuntasan kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan. Apalagi sistem belajar online sangat tergantung akses internet yang berbeda setiap daerah. Belum lagi kondisi masing-masing siswa.

Orang lain juga bertanya?

Kak Seto mengingatkan orang tua dan institusi pendidikan untuk menjaga mental anak. Sekaligus menghindari tindak kekerasan atas nama pendidikan.

"Supaya anak tidak ada tekanan-tekanan baik dari guru maupun orang tuanya sendiri. Lah anak-anak kan bisa stres semua, ada yang akhirnya dipukul orang tuanya, ada yang kemarin kasus di gorontalo bunuh diri, nah itu kan tanpa sadar kekerasan pada anak atas dasar pendidikan," kata Kak Seto.

Lebih lanjut, ada batasan anak dalam menatap layar virtual selama pembelajaran. Berdasarkan ahli kesehatan mata, untuk anak TK maksimal menatap layar virtual selama 1 jam per hari, anak SD hingga usia 12 tahun maksimal 1,5 jam per hari, dan anak SMP SMA hingga usia 18 tahun maksimal 2 jam per hari.

Poin penting dalam menerapkan belajar online adalah menciptakan suasana menyenangkan bagi anak saat menjalani proses belajar mengajar. Jadi bukan semata yang dipelajari. Namun membuat berbagai kondisi yang akhirnya mengandung proses belajar.

"Jadi caranya jangan istilahnya 'belajar dari rumah' atau learning from home, harusnya 'belajar di rumah'. Kalau 'dari rumah' seolah-olah menatap ke sekolah, caranya ya itu layar. Jadi tidak sehat. Ada bahkan TK yang membuka layar dari jam 7 pagi sampai jam 12 siang. Itu kan bukan hanya kekerasan tapi kekejaman terhadap anak," ucap Kak Seto.

Belajar Online Berujung Petaka

Lia Handayani (26) dan Imam Safi'e (27) menganiaya anaknya hingga mengakibatkan kematian. Penganiayaan tersebut terjadi karena anaknya sulit belajar online.

"Ibu kandungnya itu melakukan pemukulan lebih dari lima kali hingga anaknya Keysya Safiyah (8) kelas I SD meninggal dunia," katanya seperti dilansir dari Antara, Selasa (15/9).

Dia mengungkapkan, pelaku merasa kesal melihat anaknya sulit untuk belajar secara online, sehingga mendapat penganiayaan dari ibu kandungnya sendiri.

Menurutnya, pelaku mulai mencubit dan memukul lebih dari lima kali menggunakan gagang sapu dan korban hingga terjatuh ke lantai. Melihat anak kembarnya itu tak berdaya merasa panik dan mengajak suaminya Imam Safi'e untuk pergi ke Kabupaten Lebak, Banten.

Pasangan suami istri itu menggunakan sepeda motor dari Jakarta ke Lebak bersama adik kembarnya dengan membawa jasad anaknya dimasukkan dalam kardus.

Setelah tiba di kampung halaman, Rabu (26/8), pelaku ziarah ke neneknya, sekaligus menguburkan anaknya secara diam-diam di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Cipalabuh Kecamatan Cijaku Kabupaten Lebak.

"Beruntung, warga mencurigai kuburan itu dan dibongkar ternyata jasad anak berikut pakaiannya," jelas David.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, pelaku kerapkali melakukan penganiayaan terhadap Keysya Safiyah. Bahkan, tim penyidik mendapat file di telepon genggam pelaku yang memperlihatkan foto korban dengan luka lebam di bagian mata dan bibir.

"Pelaku kerapkali melakukan penganiayaan jika anaknya kesulitan belajar secara online," tutupnya.

Reporter: Nanda Perdana PutraSumber: Liputan6.com

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cara bagi Orangtua yang Tinggal Jauh, untuk Mencegah Anak Terlibat Pergaulan Bebas
Cara bagi Orangtua yang Tinggal Jauh, untuk Mencegah Anak Terlibat Pergaulan Bebas

Mencegah anak terlibat dalam pergaulan bebas juga bisa dilakukan orangtua walau dari jauh.

Baca Selengkapnya
Strategi bagi Orangtua untuk Lindungi Anak dari Stres Digital di Era Modern
Strategi bagi Orangtua untuk Lindungi Anak dari Stres Digital di Era Modern

Pada era digital ini, anak perlu dilindungi dari permasalahan digital yang muncul akibat gawai.

Baca Selengkapnya
Jaga Etika di Dunia Maya, Sahabat Ganjar Beri Literasi Bijak Berinternet ke Warga Kediri
Jaga Etika di Dunia Maya, Sahabat Ganjar Beri Literasi Bijak Berinternet ke Warga Kediri

Pelatihan literasi itu menjadi langkah awal untuk menciptakan lingkungan internet yang lebih positif dan bertanggung jawab di Kabupaten Kediri.

Baca Selengkapnya
7 Cara yang Bisa Diterapkan oleh Orangtua untuk Cegah Kekerasan Seksual pada Anak
7 Cara yang Bisa Diterapkan oleh Orangtua untuk Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

Dalam mencegah terjadinya kekerasan seksual pada anak, orangtua memiliki peran yang penting.

Baca Selengkapnya
Tanamkan Sikap Toleransi Anti-Kekerasan ke Anak
Tanamkan Sikap Toleransi Anti-Kekerasan ke Anak

Mereka yang agresif akan menganggap bahwa sifat toleransi itu menunjukkan kelemahan.

Baca Selengkapnya
Peran Penting Orangtua dalam Edukasi Pencegahan Perundungan Anak
Peran Penting Orangtua dalam Edukasi Pencegahan Perundungan Anak

Orangtua memiliki peran yang sangat besar dalam edukasi pencegahan terjadinya perundungan pada anak.

Baca Selengkapnya
Ini Langkah yang Harus Dilakukan Orangtua jika Anaknya jadi Pelaku Perundungan
Ini Langkah yang Harus Dilakukan Orangtua jika Anaknya jadi Pelaku Perundungan

Anak yang terlibat sebagai pelaku perundungan harus segera ditindak, serta penanganan yang tepat dan segera sangat penting untuk menciptakan perubahan positif.

Baca Selengkapnya
Orangtua Miliki Peran Besar dalam Pencegahan Perilaku Perundungan
Orangtua Miliki Peran Besar dalam Pencegahan Perilaku Perundungan

Mencegah perundungan bisa dimulai dari rumah dengan mendidik anak agar tidak menjadi perundung.

Baca Selengkapnya
Psikolog Bocorkan Kiat Bagi Orang Tua Mengedukasi Anak untuk Cegah Pelecehan Seksual
Psikolog Bocorkan Kiat Bagi Orang Tua Mengedukasi Anak untuk Cegah Pelecehan Seksual

Berikan pemahaman pada anak pentingnya menjaga tubuh mereka agar terhindar dari pelecehan seksual

Baca Selengkapnya
64 Orang Asli Papua Jalani Pendidikan Tamtama di SPN Polda Kalimantan Timur
64 Orang Asli Papua Jalani Pendidikan Tamtama di SPN Polda Kalimantan Timur

Irjen Pol Dedi menyampaikan bahwa para siswa harus sungguh-sungguh menjalani pendidikan.

Baca Selengkapnya
Ini Kunci Membentuk Anak Cerdas Literasi Digital
Ini Kunci Membentuk Anak Cerdas Literasi Digital

Kunci utama dalam melindungi anak di era digital adalah membangun lingkungan yang aman dan protektif, terutama dari orang tua dan keluarga.

Baca Selengkapnya
Pesan Heru Budi Kepada Kepala Sekolah: Tidak Ada Lagi Murid Senior Bullying Junior
Pesan Heru Budi Kepada Kepala Sekolah: Tidak Ada Lagi Murid Senior Bullying Junior

Heru Budi mengatakan, kepala sekolah bertanggung jawab terkait keamanan peserta didik di sekolah.

Baca Selengkapnya