Kak Seto khawatir kalau paedofil dikebiri bakal dendam dan agresif
Merdeka.com - Pemerintah menilai kasus-kasus kekerasan terhadap anak sudah mencapai tahap yang mengkhawatirkan sehingga diperlukan langkah memperberat hukuman untuk mencegahnya. Salah satu langkah yang bakal diambil pemerintah adalah mengebiri pelaku kekerasan seksual terhadap anak. Presiden akan menyiapkan Perppu karena sifat yang mendesak dan memerlukan penanganan segera.
Dewan penasehat Komnas Anak, Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto ikut angkat bicara terkait rencana pemerintah. Dia meminta Presiden Jokowi memikirkan ulang rencana menjatuhkan hukuman kebiri pada pelaku paedofilia.
"Mohon ini dipertimbangkan berdasarkan aspek kesehatan dan psikologisnya," kata Kak Seto di Polda Metro Jaya, Rabu (21/10).
-
Dimana anak-anak dikorbankan? Sejauh ini, para peneliti baru bisa mengidentifikasi sisa-sisa 64 anak dari total 106 anak yang ditemukan pada 1967, di sebuah tangki air bawah tanah yang dikenal sebagai chultun, di situs Chichén Itzá, Meksiko Selatan.
-
Apa dampak hukuman fisik pada anak? Hukuman fisik dapat menyebabkan dampak negatif baik secara fisik maupun psikologis, serta dapat mengganggu hubungan yang seharusnya harmonis antara orang tua dan anak.
-
Bagaimana anak-anak dikorbankan? 76 anak-anak itu dibelah dadanya dan dalam keadaan telanjang dengan pakaian berada di sampingnya. Dada mereka telah dipotong terbuka dari tulang selangka hingga ke tulang dada. Tulang rusuk mereka dipaksa terbuka, yang kemungkinan untuk mendapatkan akses ke jantung mereka.
-
Mengapa anak-anak dikorbankan? Pemakaman anak-anak di gundukan ini mungkin merupakan persembahan untuk memberi energi pada ladang,' kata Prieto, seperti dikutip Live Science.
-
Kenapa anak-anak dikorbankan? Arkeolog Ungkap 1000 Tahun Lalu Ratusan Anak Jadi Tumbal Pengorbanan untuk Dewa Hujan, Ternyata Ini Tujuannya atau dikorbankan untuk mendukung siklus pertanian jagung dan sebagai korban persembahan kepada dewa hujan oleh penduduk pada masa kejayaan Chichén Itza .
-
Bagaimana orangtua itu memberikan hukuman? 'Aku adalah pembully. Bunyikan klakson jika Anda benci pembully,' demikian tulisan yang nampak pada papan.
Dengan hukuman kebiri, Kak Seto justru khawatir pelaku bakal bertindak lebih agresif karena menyimpan dendam pada negara. Ditakutkan nantinya tidak hanya sekedar kekerasan seksual, tapi juga tindakan kekerasan lain.
"Bisa saja mereka jadi balas dendam dengan 'ok lihat saja, dari korban 2 atau 3 orang anak, saya akan korban 100 orang anak'. Itu kan mengkhawatirkan. Itu yang harus dipertimbangkan," tuturnya.
Dalam pandangannya, hukuman yang tepat adalah pembinaan. "Jadi saya setuju dengan adanya pembinaan yang maksimal, tapi optimalnya ini jangan sampai jadi bumerang, atau malah justru menciptakan kondisi yang tidak lebih aman bagi anak-anak indonesia. gitu ya menurut saya," paparnya.
Kak Seto mengingatkan setiap hukuman yang dijatuhkan bagi pelaku kejahatan, perlu mempertimbangkan aspek kesehatan dan psikologi. Termasuk untuk kasus narkoba yang diakuinya juga berdampak besar merusak generasi Indonesia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus bullying atau perundungan makin marak dalam sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaKPAI mengatakan bahwa kasus perundungan di Temanggung seharusnya menjadi sinyal bahaya.
Baca SelengkapnyaKak Seto berharap polisi agar selalu mengedepankan kepentingan terbaik bagi anak
Baca SelengkapnyaTersangka FO sempat membantah dan mengaku jika dirinya tidak melakukan penikaman terhadap korban CR.
Baca SelengkapnyaSelain mengaku anggota Basis, korban disebut sempat menantang kelompok lain di luar sekolah.
Baca SelengkapnyaKasus perundungan di Cilacap membuat publik geram. Namun pantaskah pelaku yang masih anak di bawah umur dipenjarakan?
Baca Selengkapnya