Kakaktua diselundupkan dalam tas plastik bercampur sarang semut
Merdeka.com - Penumpang Kapal Dorolonda, SP, ditangkap Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan Pantoloan dan Badan Konservasi Sumber Daya Alam Kota Palu. Dia ketahuan menyelundupkan burung langka Kakaktua Jambul Kuning (Cacatua Sulphurea).
"Razia tersebut berlangsung di atas Kapal Dorolonda yang sedang bersandar di pelabuhan," kata Kepala Polres Palu AKBP Basya Radyananda kepada Antara di Palu, Senin (18/5).
Razia yang dipimpin Kepala Polsek Kawasan Pelabuhan Pantoloan AKP Irwansyah memeriksa secara detail setiap penumpang dan barang, yang akan naik dan turun dari kapal.
-
Bagaimana cara melihat Kakatua Jambul Kuning? Jika beruntung, wisatawan bisa melihat kawanan burung ini beterbangan di langit yang cerah.
-
Di mana Kakatua Jambul Kuning hidup? Burung dengan nama latin Cacatua sulphurea abboti ini hanya hidup di Pulau Masakambing, Kabupaten Sumenep, Kepulauan Madura.
-
Di mana katak ini ditemukan? Penemuan spesies katak bertaring terkecil di Pulau Sulawesi, Indonesia, menciptakan sensasi biologi.
-
Dimana katak ditemukan? Saat mengamati fauna di sekitar kolam kecil di kaki Pegunungan Kudremukh, India, peneliti naturalis Chinmay Maliye dan spesialis lahan basah Lohit YT menemukan seekor katak dengan jamur yang tumbuh di sisi tubuhnya.
-
Dimana katak kayu bisa ditemukan? Katak Kayu Makhluk ini dapat membekukan seluruh tubuhnya, termasuk lensa mata dan otaknya.
-
Siapa yang menemukan spesies katak ini? “Sebagian besar hewan yang hidup di tempat-tempat seperti Sulawesi cukup unik, dan perusakan habitat merupakan masalah konservasi yang terus menghantui untuk melestarikan keanekaragaman spesies yang kita temukan di sana,“ ungkap Frederick salah satu peneliti.
Saat pemeriksaan, Kapolsek Irwansyah meminta SP untuk membuka sebuah tas plastik besar yang dibawanya, dan setelah dibuka tas plastik itu berisi sarang semut.
Irwansyah yang masih curiga dengan barang bawaan itu, kemudian memeriksa lebih detail dan meminta pemilik barang mengeluarkan kardus tertutup di bawahnya. Setelah dibongkar isinya adalah seekor burung Kakaktua Jambul Kuning yang merupakan satwa liar dilindungi.
Penyelundupan satwa langka itu melanggar Undang-Undang No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dirtipid Narkoba Bareskrim Brigjen Mukti Juharsa mengungkap modus baru penyelundup narkoba di wilayah Kalimatan Utara.
Baca SelengkapnyaPetugas curiga dengan paket tersebut saat melewati proses x-ray
Baca SelengkapnyaUntuk mengelabui petugas, pengirim menyimpan sabu dan ekstasi di bawah kandang ayam.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan calon penumpang Kapal Bukit Raya yang hendak pergi ke Jakarta
Baca SelengkapnyaModus pengiriman sabu tersebut disamarkan dengan barang kiriman pekerja migran Indonesia melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Baca SelengkapnyaRatusan kilogram narkoba jenis sabu hendak diselundupkan melalui perairan Kepulauan Riau
Baca SelengkapnyaPatroli di jalur lintas ilegal dan legal pada perbatasan RI-PNG yang dilakukan secara rutin.
Baca SelengkapnyaDiduga praktik penyelundupan ini ada keterkaitannya dengan gembong narkoba Fredy Pratama. karena sama-sama memasukkan sabu ke kemasan teh china.
Baca SelengkapnyaUpaya penyelundupan anak Komodo (Varanus komodoensis) digagalkan petugas di Pelabuhan Labuan Bajo.
Baca SelengkapnyaPenyelundupan narkoba tersebut masuk melalui jalur laut Aceh
Baca SelengkapnyaPenyelundupan coba dilakukan pelaku melalui Pelabuhan Teluk Nibung, Provinsi Sumatra Utara
Baca SelengkapnyaSabu itu terbungkus dalam kemasan teh China, dikirim melalui suatu daerah Sumatera dikendalikan oleh bandar asal jaringan Malaysia.
Baca Selengkapnya