Kakanwil Kumham Banten Akui Lapas Tangerang Tak Punya Hydran untuk Padamkan Api
Merdeka.com - Blok C 2 Lapas Klas I Tangerang diamuk si jago merah dini hari tadi. Sebanyak 41 narapidana meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Banten, Agus Toyib, mengatakan kebakaran diketahui pukul 01.45 Wib. Menurutnya, banyak korban kemungkinan karena api yang cepat membesar.
"Kalau hydran enggak ada, tapi alat pemadam kita ada di tiap-tiap blok, ada alat pemadam kebakaran. Cuma untuk memadamkan api yang membesar ini tidak mampu dengan alat kebakaran yang tersedia," kata Agus seperti dikutip pada saat wawancara bersama TV One, Rabu (8/9).
-
Siapa yang bantu tim evakuasi? Dalam pencarian dan evakuasi korban, tim gabungan di Sumatera Barat juga turut dibantu kantor SAR Bengkulu, kantor SAR Jambi dan Kantor SAR Medan.
-
Siapa yang terlibat dalam evakuasi korban? Mereka menggenapi ratusan personel tim SAR gabungan yang sudah lebih dulu berada di lokasi, terdiri dari Kantor SAR Gorontalo, Korem, Kepolisian Daerah, Palang Merah Indonesia, Kelompok Pencinta Alam, serta grup relawan dan lainnya.
-
Bagaimana proses evakuasi dilakukan? 'Enggak ada pakai alat berat, kita pakai tali mantel aja untuk melakukan proses evakuasi, kalau kesulitan Alhamdulillah tidak ada kesulitan sama sekali,' ucapnya.
-
Siapa korban kebakaran? Atas kejadian itu, mengakibatkan satu orang meninggal dunia atas nama Cornelius Agung Dewabrata (59).
-
Kenapa proses pencarian korban sulit? 'Para korban tertimbun longsor tanah tebal disertai material kayu,' ungkap Ali Imran.
-
Bagaimana proses evakuasi pendaki di Gunung Lawu? “Setelah mendapatkan informasi itu, Tim Reaksi Cepat (TRC) dan relawan langsung menuju ke lokasi untuk melakukan pengecekan kondisi survivor. Sekitar pukul 13.00, tim TRC mengabarkan kalau kondisi pendaki sudah tidak tertolong dan kami langsung melakukan evakuasi,“ kata Komandan Markas SAR Karanganyar, Arif Sukro Yunianto, dikutip dari ANTARA pada Senin (26/6).
Agus menambahkan, peristiwa ini akan menjadi bahan evaluasi pihaknya. Apalagi banyak memakan korban.
"Ini tentu menjadi evaluasi kita ke depannya. Sehingga memang mungkin ada upaya-upaya antisipasi ke depannya penyediaan hydran yang lengkap dan ini menjadi bahan evaluasi didiskusikan dengan Pak Wali Kota Tangerang juga hadir dengan Bapak Dirjen Pas juga hadir untuk upaya antisipasi ke depan," ungkapnya.
Sipir yang Bertugas Terbatas
Agus menyebut, api baru padam setelah pihaknya memanggil petugas pemadam kebakaran. Api padam pukul 3.
Selain ketiadaan hydran, sambung Agus, minimnya petugas yang berjaga menjadi kendala saat proses evakuasi atau penyelamatan warga binaan.
"Jadi upaya-upaya kita sudah maksimal, sudah bisa menyelamatkan warga binaan yang ada di kamar. Tapi ya mungkin kondisinya petugas juga sangat terbatas, sehingga beberapa warga binaan belum sempat pintunya terbuka pada saat itu," tutupnya.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran, menyebut sebanyak 41 narapidana tewas akibat peristiwa itu.
"41 Meninggal delapan luka berat," kata Fadil dikutip dari siaran live di TvOne, Rabu (8/9).
Fadil menyebut mereka yang meninggal sebagian ada saat berada di tahanannya. Korban luka sebagian sudah mendapatkan penanganan di rumah sakit di lapas.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Teknologi modifikasi cuaca (TMC) di Sumatera Selatan yang dilakukan sejak 8 Agustus 2023 berjalan tak optimal.
Baca SelengkapnyaKebakaran terjadi di area dalam Lapas Kelas IIA Kerobokan di Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (26/3) sekitar pukul 16:00 Wita.
Baca SelengkapnyaKadispenad Brigjen Kristomei Sianturi mengaku tidak menduga gudang peluru bakal terbakar
Baca SelengkapnyaHeru memerintahkan kepada Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya untuk mengirim truk tangki air ke lokasi pengungsian.
Baca SelengkapnyaTim SAR Gabungan menghentikan upaya evakuasi pada Selasa, 1 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaRatusan warga yang terdampak kebakaran diamankan ke posko pengungsian di halaman RSUD Kebayoran Lama.
Baca SelengkapnyaSaat ini, kepolisian masih terus bekerja mencari tahu asal muasal kemunculan api dan penyebab kebakaran.
Baca SelengkapnyaApi diduga berasal dari puntung rokok ditambah kondisi ranting dan rumput yang kering di musim kemarau.
Baca SelengkapnyaSebanyak 400 hangus terbakar dan 1.000 orang dilaporkan mengungsi imbas kebakaran di Penjaringan.
Baca SelengkapnyaPotret kantor dinas regu pemadam kebakaran Tasikmalaya ramai disorot.
Baca SelengkapnyaHeru berkeliling posko sembari melihat dan menyapa warga. Sesekali warga nampak menyampaikan keluh kesahnya ke Heru Budi.
Baca Selengkapnya