Kakek penjual bambu tewas tertimpa potongan bambu
Merdeka.com - Kakek Daeng Pate (70), warga Kampung Borongbilalang di Desa Julubori, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulsel yang sehari-harinya bekerja sebagai penjual bambu tewas tertimpa potongan bambu yang baru dibersihkannya untuk dijual. Daeng Pate ditemukan tersungkur di pinggir jalan oleh Hasan Daeng Sese (64) saat melintas.
Kasubag Humas Polres Gowa, AKP Mangatas Tambunan menjelaskan, kejadiannya berlangsung pukul 09.30 wita, Selasa (3/1). Dari keterangan saksi-saksi menyebutkan, Daeng Pate bermaksud mengikat bambu yang selesai dipotong-potong dan dinaikkan ke atas sepeda.
Diduga berat, potongan-potongan bambu tersebut jatuh. Korban pun tertindih bambu dan sepeda miliknya. Di sata bersamaan, kepala korban terbentur tembok irigasi.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Bagaimana Pegawai Konveksi di Jakbar terjatuh? Lalu korban (CSC) masuk ke dalam lift sehingga mengakibatkan benturan keras di kepala,' kata Ade Ary.
-
Dimana Pegawai Konveksi di Jakbar terjatuh? Seorang pegawai konveksi inisial CSC (38) harus meregang nyawa, setelah jatuh dari dalam lift sebuah rumah konveksi di kawasan Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Senin (2/9).
-
Kenapa kakek itu disebut Kakek Bodo? Keputusan sang kakek meninggalkan kenyamanan hidup membuat keluarga Belanda majikannya menyebut dirinya sebagai kakek bodoh.
-
Bagaimana pria itu meninggal? Dr. Santu Bag, yang memimpin proses postmortem, menemukan seekor anak ayam sepanjang 20 cm terjebak di saluran pernapasan dan pencernaan Yadav, yang menyebabkan asfiksia fatal.
-
Bagaimana Pak Kempleng awalnya berjualan sate? Dikutip dari kanal YouTube J. Christiono, nama asli Pak Kempleng adalah Pak Sakimin. Ia merintis berjualan sate dengan berkeliling Kota Ungaran sejak tahun 1960-an. Namun pada tahun 1972 Pak Sakimin meninggal dunia. Usaha itu kemudian diteruskan oleh putra keduanya, Pak Mulyono.
"Mungkin karena sudah sangat tua, fisiknya melemah sehingga bambu yang diangkatnya naik ke sepeda tidak mampu ditahan membuat sepeda jatuh berikut potongan bambu itu dan menimpanya. Posisi kepala korban di atas tembok irigasi, ada memar. Di betisnya juga ditemukan tusukan bambu," kata Mangatas.
Siangnya, korban dikebumikan. Keluarganya tidak bersedia jenazah Daeng Pate diautopsi karena diduga kuat Daeng Pate meninggal dunia murni karena kecelakaan.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Simak kisah pilu seorang kakek penjual tangga bambu keliling yang sudah satu bulan berjualan tak laku.
Baca SelengkapnyaKisah lansia 80 tahun rela berjualan kerupuk demi hidupi anak ODGJ ramai disorot warganet. Begini informasinya.
Baca SelengkapnyaUntuk bertahan hidup, kakek Samudi hanya melakukan usaha sebisanya yakni dengan berjualan daun singkong.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Banjar Dinas Badeg Dukuh, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (13/12) pagi.
Baca SelengkapnyaSedang menjual hasil memulung, dia terkejut mendapati rumah yang telah terbakar habis.
Baca SelengkapnyaKakek ini diketahui berjualan di sekitar GBLA, Bandung.
Baca SelengkapnyaKakek Sanusi kini hanya mengandalkan pemberian tetangga untuk sekedar makan dan bertahan hidup.
Baca SelengkapnyaDi tengah kelumpuhan yang dialami, pria malang itu rela berjuang demi bertahan hidup dan mencari rezeki.
Baca SelengkapnyaKapolsek Kota Singaraja, Kompol Made Agus Dwi Wirawan mengatakan, bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (8/8) sekitar pukul 07:00 WITA
Baca SelengkapnyaIa hendak menukar beberapa sendok dagangannya dengan sepiring nasi.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia di lokasi, akibat luka yang dialaminya di kepala dan tangan.
Baca SelengkapnyaIdentitas mayat pria mengapung di Sungai Musi dengan kaki terikat rantai dan pemberat batubata akhirnya terungkap.
Baca Selengkapnya