Kalapas Tangerang Ngaku Tak Tahu Ponsel Beredar di Kalangan Warga Binaan
Merdeka.com - Sejumlah keluarga korban terbakarnya Lapas Kelas I Tangerang mengakui sempat berkomunikasi melalui video call sebelum kebakaran yang menewaskan 44 warga binaan, Rabu (8/9) dini hari. Meski tidak menampik adanya penggunaan ponsel, Kalapas Victor Teguh Prihartono mengaku tidak mengetahui peredarannya di penjara itu.
"Peredaran HP atau masuknya HP yang tidak kita ketahui itu, sejalan dengan banyak penggeledahan yang kita lakukan, sehingga frekuensi penggeledahan mungkin kita evaluasi lagi, akan serius lagi, akan lebih teliti lagi terhadap upaya masuknya HP dan peredaran HP di dalam," ungkap Victor, Kamis (9/9).
Dia menegaskan, masuknya ponsel ke dalam Lapas Tangerang merupakan suatu pelanggaran dalam tata tertib dan aturan Lapas Tangerang. Pihaknya, kata Victor, sebenarnya telah menyiapkan 10 bilik komunikasi yang dapat digunakan para WBP untuk berkomunikasi.
-
Siapa yang menjadi korban kebakaran? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan. Namun, saat itu Mufid belum menyadari bahwa pamannya terjebak di tengah api yang berkobar.
-
Siapa korban kebakaran? Atas kejadian itu, mengakibatkan satu orang meninggal dunia atas nama Cornelius Agung Dewabrata (59).
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Siapa korban tewas terbakar? Nasib tragis menimpa Anton (40), warga Dusun Darungan, Desa Kandangan, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, yang tewas dalam kebakaran rumahnya.
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Dimana lokasi kebakaran? Pabrik Mainan Kader adalah pabrik mainan Thailand yang memproduksi boneka mainan dan boneka plastik berlisensi. Mainan-mainan yang diproduksinya ini terutama ditujukan untuk ekspor ke Amerika Serikat dan negara maju lainnya.
"Untuk pelanggaran penggunaan hp warga binaan, itu pada pelanggaran tata tertib.Tidak dimungkiri narapidana itu butuh komunikasi. Lapas Kelas 1 Tangerang telah menyiapkan 10 box bilik untuk komunikasi virtual, video conference yang 24 jam bisa digunakan oleh warga binaan. Itulah bentuk kepedulian kita memberikan kesempatan komunikasi dengan keluarga," jelasnya.
Dia mengklaim razia atau operasi kamar tahanan rutin dilakukan petugas Lapas Tangerang. Penggeledahan ponsel bahkan digelar 4 sampai 5 kali dalam sebulan.
"Penggeledahan itu dilakukan secara rutin maupun sudah rutin. Sebulan bisa dijadwalkan secara bersama-sama, bisa dijadwalkan secara struktural, bisa dijadwalkan rekan-rekan kepentingan tertentu yang insidentil sewaktu-waktu. Jadi melihat frekuensi kami Lapas Kelas 1 Tangerang, sebulan itu bisa 4 sampai 5 kali rutin. Isidentil sewaktu-waktu setelah apel tiba-tiba kita masuk ke dalam," ucap Victor.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluarga terpidana kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon sebelumnya melaporkan seorang RT bernama Abdul Pasren terkait kesaksian bohong ke Bareskrim Polri.
Baca SelengkapnyaJasad keluarga yang terdiri dari 4 orang yaitu EA (51), JL (18), AIL & JWA (13) ditemukan pukul 16.15 Wib
Baca SelengkapnyaPolisi periksa ponsel anak perwira TNI yang tewas terbakar.
Baca SelengkapnyaHeru berkeliling posko sembari melihat dan menyapa warga. Sesekali warga nampak menyampaikan keluh kesahnya ke Heru Budi.
Baca Selengkapnya