Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dampak Pandemi Covid-19: 'Kalau Pagi Hujan, Kami Tidak Punya Penghasilan'

Dampak Pandemi Covid-19: 'Kalau Pagi Hujan, Kami Tidak Punya Penghasilan' Sujono. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Wabah penyakit akibat virus corona atau covid-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia, mulai membawa dampak secara ekonomi. Tidak terkecuali, Sujono (40), warga Desa Pojok Sari Kabupaten Magetan.

Pria yang dalam kesehariannya berjualan cilok di kawasan Pondok Pesantren Temboro itu, kini tak memiliki lagi mata pencaharian gara-gara terjadi penyebaran corona di area pondok.

Alhasil, ia kini kebingungan mencari pendapatan di tengah wabah yang masih melanda tempatnya mencari uang. Padahal, kebutuhan perut untuk anak dan istrinya, tak bisa ditunda satu atau dua hari.

Susahnya mencari lapangan pekerjaan di tengah bencana nasional semacam ini pun, membuat Sujono harus memutar otak. Barang-barang yang dianggapnya masih berharga pun, terpaksa di-legonya.

Tak terkecuali, blender, alat satu-satunya yang selama ini turut membantunya membuat cilok. Lantaran hanya tinggal benda satu ini yang dianggapnya masih laku, ia pun terpaksa menjualnya.

Tak disangka, aksinya menjual blender bekas pakai miliknya ini malah viral di dunia maya. Sebab, tujuannya menjual blender agar dapat membeli beras ini justru mendapatkan respons simpatik dari para netizen.

Postingan itu pun sempat diunggah oleh akun Dendy Ardiyan P di grup Facebook Berita Magetan. Dalam postingannya akun Dendy memberikan tagline "Mohon dibantu Pemerintah Kabupaten Magetan tadi ada Bapak-bapak jual blender untuk makan keluarganya. Bapak-bapak berada di depan kantor kirim Sukomoro. Siapa saja yang bertemu bapak ini alangkah baiknya mengasih sedikit rezeki"

Sayangnya, postingan tersebut sudah ditutup komentarnya oleh admin Berita Magetan. Akan tetapi sudah mendapat like sebanyak 3.411.

"Itu (dalam video) memang saya, " ujarnya mengawali pembicaraan.

Dia mengaku terpaksa menjual blender miliknya di pinggir di Jalan Raya Magetan – Maospati karena sudah tak lagi memiliki uang untuk membeli beras. Sebab, sudah 3 bulan terakhir ini dirinya tak lagi bisa menjual cilok keliling di Pondok Pesantren Temboro karena covid 19.

"Sudah tidak mempunyai uang untuk beli beras. Barang yang bisa dijual ya hanya blender," ujarnya.

Usai tak lagi berjualan cilok yang disukai para santri Ponpes Al Fatah itu, ia sebenarnya tak berhenti untuk berusaha. Demi sekedar memenuhi kebutuhan perut, ia telah banting setir menjadi pencari kayu kering. Kayu-kayu yang didapatnya tersebut, lalu dijualnya untuk kayu bakar.

Jika beruntung dia bersama istrinya bisa mengumpulkan 2 ikat kayu yang akan dijual keliling kampung. "Kadang laku Rp 10 ribu kadang hanya Rp 5 ribu. Kalau dari pagi hujan, maka kami tidak mempunyai penghasilan," imbuhnya.

Beban di pundaknya itu tak berhenti hanya di keluarganya saja. Sebab, sang ibu yang kini tengah sakit, juga membutuhkan biaya untuk perawatan. Namun, lantaran tak mampu, ia pun hanya bisa pasrah dengan keadaannya saat ini. "Ya mau bagaimana lagi," tegasnya.

Meski tergolong berpenghasilan rendah, Sujono mengaku hingga kini dirinya belum mendapatkan berbagai macam bantuan dari pemerintah. Padahal ia mendengar saat ini pemerintah memiliki banyak program bantuan untuk warga semacam dirinya.

"Saya belum dapat bantuan sama sekali," tegasnya.

Di tengah kesusahannya, Sujono pun berharap agar wabah ini cepat berakhir. Sebab, banyak warga lainnya yang juga kesusahan secara ekonomi seperti dirinya ini akibat pandemi corona.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kekeringan dan Kemiskinan di Jateng Jadi Sorotan Media Asing
Kekeringan dan Kemiskinan di Jateng Jadi Sorotan Media Asing

"Sumur-sumur sudah mengering, sehingga warga hanya bisa mendapatkan air dari dasar sungai,” Sunardi.

Baca Selengkapnya
FOTO: Potret Miris Warga Bogor Terdampak El Nino, Gali Sumur di Tengah Sungai Demi Dapatkan Air
FOTO: Potret Miris Warga Bogor Terdampak El Nino, Gali Sumur di Tengah Sungai Demi Dapatkan Air

Sudah tiga bulan, ratusan warga Desa Sukagalih, Jonggol, Bogor terpaksa memenuhi kebutuhan air dengan mengandalkan aliran Sungai Cihoe.

Baca Selengkapnya
Pria Purbalingga Ini Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot Tengah Hutan, Kondisinya Memprihatinkan
Pria Purbalingga Ini Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot Tengah Hutan, Kondisinya Memprihatinkan

Pada tahun 2021, rumahnya terbakar. Sehingga dibangunlah gubuk reyot yang kundisinya sangat tidak layak itu.

Baca Selengkapnya
Elegi Petani Padi Jakarta
Elegi Petani Padi Jakarta

Area persawahan di Jakarta tersebut terdampak kekeringan panjang

Baca Selengkapnya
Terkena Dampak Kekeringan, Begini Kondisi Desa Terpencil di Ponorogo yang Memprihatinkan
Terkena Dampak Kekeringan, Begini Kondisi Desa Terpencil di Ponorogo yang Memprihatinkan

Warga harus berjuang keras untuk mendapatkan air di tengah bencana kekeringan.

Baca Selengkapnya
Berawal dari Modal Rp200 Ribu, Mantan Pengemudi Ojol Buka Usaha hingga Raup Omzet Rp400 Juta Per Bulan
Berawal dari Modal Rp200 Ribu, Mantan Pengemudi Ojol Buka Usaha hingga Raup Omzet Rp400 Juta Per Bulan

Produksi abon miliknya saat ini mencapai 2 ton per hari.

Baca Selengkapnya
Melihat Kehidupan Warga di Kampung Tengah Pegunungan Kapur Wonogiri, Sepi karena Banyak yang Merantau
Melihat Kehidupan Warga di Kampung Tengah Pegunungan Kapur Wonogiri, Sepi karena Banyak yang Merantau

Saat musim tanam tiba, para perantau itu pulang sebentar untuk menanam jagung dan selanjutnya pergi merantau lagi

Baca Selengkapnya
Cuaca Panas Ekstrem Landa Jateng, Warga Pati Goreng Telur dengan Tenaga Sinar Matahari
Cuaca Panas Ekstrem Landa Jateng, Warga Pati Goreng Telur dengan Tenaga Sinar Matahari

Cuaca ekstrem juga membuat petani udang rugi puluhan juta rupiah

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Sawah di Bekasi Kering Kerontang dan Tak Bisa Ditanami, Banyak Petani Nganggur
FOTO: Penampakan Sawah di Bekasi Kering Kerontang dan Tak Bisa Ditanami, Banyak Petani Nganggur

Mengeringnya areal persawahan ini disebabkan oleh fenomena El Nino yang memicu musim kemarau panjang dan terlambatnya awal musim hujan.

Baca Selengkapnya
Viral Momen Haru Penjual Cilok Nangis Kejer Diberi Pembeli Uang Lebih, Tiap Hari Jualan sampai Tengah Malam
Viral Momen Haru Penjual Cilok Nangis Kejer Diberi Pembeli Uang Lebih, Tiap Hari Jualan sampai Tengah Malam

Momen haru penjual cilok saat diberi uang lebih oleh pembeli.

Baca Selengkapnya
FOTO: Potret Warga Bogor Terpaksa Mandi dan Cuci Pakaian di Kali Imbas Kekeringan
FOTO: Potret Warga Bogor Terpaksa Mandi dan Cuci Pakaian di Kali Imbas Kekeringan

Sumur-sumur milik warga Desa Pabuaran mulai mengalami kekeringan. Warga pun terpaksa memanfaatkan aliran kali untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Baca Selengkapnya
Tinggal di Gubuk Reyot Beratap Daun Selama 10 Tahun, Kakek Samudi di Lebak Hidup Sebatang Kara Setelah Istri Meninggal
Tinggal di Gubuk Reyot Beratap Daun Selama 10 Tahun, Kakek Samudi di Lebak Hidup Sebatang Kara Setelah Istri Meninggal

Untuk bertahan hidup, kakek Samudi hanya melakukan usaha sebisanya yakni dengan berjualan daun singkong.

Baca Selengkapnya