Kalau polisi marah ditanya surat tugas razia, warga harus apa?
Merdeka.com - Dalam peraturan perundang-undangan sudah sangat jelas menyebut setiap tindakan razia wajib memasang pelang sekurang-kurangnya 100 meter dari lokasi petugas terdepan berjaga. Mirisnya, tak hanya melanggar, tiga polisi lalu lintas malah memukul pengendara yang ingin memastikan legalitas razia tersebut.
Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) M. Nasser menilai, tindakan tersebut tidak seharusnya dilakukan oleh aparat penegak hukum. Mengingat tugas dari Polisi adalah menolong, melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat, bukan malah sebaliknya.
Menurut Nasser, kasus di atas seharusnya memberikan cukup alasan atasan ketiga polisi tersebut memberikan sanksi tegas. Jika ketiga polisi tersebut tidak diberi sanksi, maka citra Bhayangkara di mata masyarakat akan makin menurun.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Apa tujuan razia di Jakarta? Ditlantas Polda Metro Jaya memaparkan lokasi-lokasi razia kendaraan di Jakarta dan sekitarnya.
-
Kenapa polisi tersebut mengancam warga? 'Kau belum tahu di keluarga aku banyak yang jadi polisi ye, kau belum tahu dengan aku ye,' kata pelaku mengancam korban.
-
Apa yang dilakukan polwan? Polisi wanita atau yang biasa disingkat polwan adalah salah satu profesi yang banyak dicita-citakan. Menjadi aparat penegak hukum artinya Anda akan berkontribusi terhadap keamanan dan kenyamanan masyarakat, khususnya dalam menumpas tindak kejahatan.
-
Siapa yang terjaring razia? Hasilnya, puluhan muda-mudi yang bukan suami istri terjaring razia saat asyik berduaan di sejumlah kamar kos.
-
Apa yang diminta oleh polisi kepada pemobil tersebut? Dalam video yang direkam dari arah kursi penumpang belakang itu, nampak dan terdengar pak polisi meminta Rp150 ribu kepada pemobil.
"Polisi adalah teman masyarakat, kalau ada seperti ini tidak benar. Untuk itu harus ditindak keras enggak bisa dibiarkan dan penting. Karena kalau ada buah apel yang busuk itu dalam satu keranjang itu hanya tinggal menunggu waktu apel yang lain busuk. Maka sanksi hukuman harus jelas dan tegas," katanya saat dihubungi merdeka.com, Selasa (17/5) malam.
Nasser menambahkan, tiga anggota kepolisian tersebut telah mencederai usaha dari Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti dalam memperbaiki citra petugas berseragam cokelat tersebut di hadapan masyarakat. Sebagai penegak hukum, seharusnya mereka melakukan tindakan sesuai dengan prosedur standar yang ada, bukan malah melanggar aturan tersebut.
"Tindakan ketiga anggota kepolisian itu sebetulnya, menurut saya tidak benar karena sangat mengganggu upaya pimpinan Polri untuk memperbaiki citra dalam rangka mendapat kepercayaan publik, dan itu tidak bagus serta tidak sesuai dengan SOP (Standard Operational Prosedur)," jelas Nasser.
"Polisi harus menolong, melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat. Bahkan kalau ada masyarakat memiliki problem diberikan semacam pertolongan bukan dengan memarahinya, kalau benar dipukul maka sangat keterlaluan," sambungnya.
Di sisi lain, Nasser berharap masyarakat turut ambil bagian dalam perbaikan citra kepolisian. Untuk itu dia meminta agar jika ada tindakan serupa kembali terjadi untuk segera mencatat nama petugas tersebut.
Bahkan jika memang memungkinkan untuk tak segan-segan memfotonya. Tapi data tersebut bukannya dimasukan ke media sosial, melainkan dilaporkan kepada pihak yang lebih berwenang.
"Masyarakat apa yang harus lakukan, jika polisi yang seharusnya menolong, melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat tidak memberikan seperti itu? Masyarakat enggak usah takut, difoto orangnya lalu dibawa ke kantor polisi. Misalnya yang tiga orang tadi di Ciputat, tidak perlu harus dibawa (laporannya) ke Ciputat, Tangerang, cukup dibawa ke Polsek terdekat dilaporkan. Sangat penting itu," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, kejadian pemukulan pengendara oleh tiga orang polisi tersebut dialami Wisnuhandy Widyoastono. Lewat akun Facebook miliknya, Selasa (17/5), Wisnu mengaku dipukuli tiga anggota kepolisian. Aksi kekerasan itu berlangsung saat dia menanyakan surat tugas mereka.
Bukannya dipenuhi, beberapa petugas malah memarahinya hingga membuat Wisnu beberapa kali menjelaskan alasannya menanyakan surat tugas tersebut. Tanpa diduga, salah satu polisi langsung memukul kepalanya, kemudian diikuti dua rekan lainnya.
Mirisnya, komandan yang berada di depan korban hanya berdiam diri. Tak ada upaya untuk mengatasi aksi anak buahnya, ketika korban terpojok barulah atasan ketiga polisi tersebut memisahkan mereka.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemotor sambil membawa bendera warna merah itu menggebar knalpot brong
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan anggota Provos yang sedang melakukan razia motor polisi di lingkungan markas.
Baca Selengkapnya