Kampanye di Cipete Selatan, Ahok kaget masih ada sumur manual
Merdeka.com - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama melakukan kampanye di Kawasan Cipete Selatan, Jakarta Selatan. Dalam blusukannya, dia menemukan sumur manual. Yaitu mengambil airnya dengan cara ditimba.
Basuki atau akrab disapa Ahok ini sempat kaget mengetahui ternyata air dari dalam sumur tersebut masih jernih. Bahkan dia sempat mencoba kesegaran air tersebut dengan membasuh mukanya.
"Airnya masih bagus nih di Jakarta Selatan," kata Ahok, Selasa (6/12).
-
Bagaimana warga di kampung itu? Selain memiliki pemandangan yang indah dengan hamparan rumput, warga di kampung tersebut dikenal ramah.
-
Siapa yang menghuni kampung tersebut? Pasalnya di sini, seluruh penghuninya merupakan perempuan dan tidak ada laki-laki sama sekali.
-
Bagaimana warga Klaten mendapatkan air bersih? Warga kemudian harus antre untuk memperoleh air dari sumur bor. “Kita kan masing-masing kepala keluarga, sebagian besar 80 persen itu punya bak penampungan air sendiri-sendiri. Itu digunakan untuk menampung air hujan dan digunakan saat musim kemarau. Tapi kan sekarang rata-rata baknya kecil-kecil“
-
Bagaimana warga Grobogan mendapatkan air bersih? Demi memperoleh air, mereka rela berjalan sejauh 1 kilometer, sebagian warga menggunakan sepeda motor.
-
Di mana warga Desa Naglak mendapatkan air bersih? 'Karena di rumah sumur-sumur sudah pada kering. Nggak ada airnya,' Sudah beberapa minggu harus berjalan jauh Walau tak sebersih air di kediaman warga, cara ini terpaksa dilakukan demi bisa memenuhi kebutuhan air.Warga memanfaatkan air dari sungai tersebut termasuk untuk konsumsi, seperti masak, minum dan yang lain.
-
Kenapa warga di kampung ikan asap memilih usaha ini? Banyak warga di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, bermata pencaharian mengolah ikan asap.
Mantan Bupati Belitung Timur ini memperlihatkan bagaimana cara menimba air yang baik dan benar. Sebab tak semua orang bisa menimba air. Apalagi di Ibu Kota Jakarta sudah jarang warga yang menggunakan sumur manual seperti ini.
"Kerjaan gue nih di kampung (nimba air). Kalau orang kampung pasti ngerti bagaimana nimba air," tutupnya.
Di lokasi ini, Ahok juga menerima aduan warga soal sistem Kartu Jakarta Pintar (KJP). Yang mana banyak warga mengadu tak mendapatkan bantuan pendidikan itu.
Ahok mengkhawatirkan pencabutan KJP sengaja dilakukan pihak sekolah. Dia menduga tujuannya adalah untuk membuat warga benci terhadap sistem bantuan pendidikan yang dijanjikannya.
"Makanya kita mau cek, alasannya apa? Bisa juga guru jahat, kepala sekolah jahat. Sengaja dipotong, supaya orang marah. Kalian pikir semua guru suka sama saya? Enggak. Tujuannya supaya orang benci sama Ahok. Lalu ganti gubernur, kan ada KJP plus (program Anies) kok," katanya di Cipete Selatan, Jakarta Selatan, Selasa (6/12).
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Musim kemarau ini diakui banyak warga yang kesulitas air. Padahal kebutuhan air bersih sangat penting.
Baca SelengkapnyaWilayah pesisir Jakarta Utara bukan hanya menjadi langganan banjir rob sebagai dampak krisis iklim, tetapi juga menghadapi krisis air bersih.
Baca SelengkapnyaSetiap harinya puluhan ibu-ibu di Kecamatan Cikulur, harus berjalan berkilo-kilo meter untuk mendapatkan sumber air.
Baca SelengkapnyaPara petani di Sukasirna memang lebih memilih membuat kincir air untuk mengairi sawah-sawah dibanding menggunakan pompa air.
Baca SelengkapnyaUntuk saat ini turbin tidak bisa beroperasi karena terkendala kemarau
Baca SelengkapnyaMelihat kehidupan warga kampung Halimun yang harus tempuh jarak ratusan meter untuk dapat air bersih.
Baca SelengkapnyaSumur itu bisa dijadikan sumber bagi satu desa. Penasaran seperti apa penampakan sumur yang begitu istimewa ini?
Baca SelengkapnyaSumur ini jadi satu-satunya sumber air bagi masyarakat setempat.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan sebuah alat sederhana untuk mencari sumber air.
Baca SelengkapnyaKoordinator bedah rumah Nimol, Zulfikar menyatakan proses bedah rumah milik Nimol ini akan dilakukan selama 5 hari.
Baca Selengkapnya