Kampus diharapkan punya pola penanganan pencegahan paham radikal
Merdeka.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Suhardi Alius berharap manajemen di lingkungan perguruan tinggi memiliki pola penanganan dalam upaya pencegahan paham-paham radikalisme. Hal itu agar radikalisme berkonotasi negatif tidak mudah masuk dan menyebar di lingkungan kampus.
Hal tersebut dikatakan mantan Kabareskrim Polri itu saat memberikan paparan pada acara 'Sosialisasi Penguatan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Dalam Menangkal Radikalisme' kepada para pimpinan Perguruan Tinggi se-wilayah Jawa Tengah. Acara itu digelar Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi/LL Dikti wilayah VI Jawa Tengah bekerjasama dengan Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang di Graha Kebangsaan Untag Semarang, Jumat (10/8).
"Kami menjelaskan bagaimana permasalah-permasalahan, nilai-nilai yang harus dijaga di lingkungan perguruan tinggi pada khususnya. Bagaimana radikalisme bisa kita reduksi. Radikalisme yang saya maksud di sini adalah radikalisme yang negatif yaitu intoleransi, anti NKRI, anti Pancasila dan penyebaran paham-paham takfiri," katanya.
-
Apa yang dilakukan BNPT untuk tanggulangi terorisme? “Penurunan ini sangat tajam sampai dengan 89 persen lebih, indeks potensi radikalisme dan indeks risiko terorisme juga terus menurun,“ rinci Kepala BNPT.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah terorisme di Indonesia? Ary mengatakan tantangan tersebut semakin kompleks dengan adanya bonus demografi 2045. Hal itu, ucapnya, menjadi salah satu tugas utama BNPT.
-
Bagaimana Kemendagri menangani radikalisme? Penanganan radikalisme dan terorisme harus melibatkan semua elemen dan unsur masyarakat seperti tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, maupun organisasi kemasyarakatan lainnya,“ ujarnya.
-
Bagaimana kontrol BNPT terhadap tempat ibadah? Mekanisme kontrol itu bisa tumbuh dari pemerintah beserta masyarakat.
-
Siapa yang mengajak mahasiswa untuk menjaga kondusivitas pemilu? Bupati Ipuk mengajak mahasiswa agar berkontribusi positif dalam menyosialisasikan informasi yang benar dan bermanfaat.
Dia mengaku dalam pertemuan terbatas tersebut menjelaskan secara rinci mengenai modus dan pola kelompok-kelompok radikal masuk untuk menyebarkan paham-paham radikal negatif di lingkungan kampus. Dirinya juga memberikan treatment (langkah-langkah) untuk mengantisipasi penyebaran paham tersebut.
Meski begitu, mantan Sekretasis Utama (Sestama) Lemhanas ini mengatakan BNPT tidak masuk secara langsung ke wilayah kampus. Semuanya diserahkan kepada manajemen kampus tapi jika ada kesulitan, BNPT akan melakukan asistensi.
"Nah ini yang kami perbuat, supaya semua berjalan dengan baik. Ini agar anak-anak yang menjadi anak didiknya itu dapat menjadi generasi penerus yang luar biasa dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan baik. Ini tujuan yang kita sampaikan di sini kepada seluruh pengelola perguruan tinggi swasta di Jawa Tengah," katanya.
Dia juga mengaku sudah mengumpulkan para pimpinan perguruan tinggi swasta dan dosen wilayah Jawa Timur sekitar dua pekan lalu di UPN Veteran Surabaya. Dirinya berharap seluruh perguruan tinggi di Indonesia mempunyai pola yang sama.
Mantan Kadiv Humas Polri ini mengatakan tingkat penyebaran paham radikal di lingkungan kampus berbeda-beda. Meski secara kuantitas jumlahnya kecil, tapi kalau dibiarkan akan dapat merusak semuanya.
Dia lantas memberi contoh salah satu perguruan tinggi di Pulau Sumatera yang beberapa waktu lalu digerebek Detasemen Khusus 88/Anti Teror Polri.
"Coba Anda bisa bayangkan ada bom rakitan di dalam lingkungan perguruan tinggi. Itu yang merakit alumni dari perguruan tinggi tersebut, mereka tinggal di situ. Pihak kampus harus jeli dalam mengawasi seluruh kegiatan di kampus. Jika perlu ambil alih semua pengelolaan kegiatan yang ada di lingkungan kampus. Jangan diserahkan kepada pihak luar," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemkot Madiun disarankan memiliki penguatan pencegahan paham radikal dan terorisme demi keamanan kota tersebut
Baca SelengkapnyaUntuk membentuk ketahanan ideologi masyarakat, salah satunya dengan mendekati dan memberi arahan kepada para takmir masjid.
Baca Selengkapnya"Sebenarnya kita mengawasi semua kegiatan, mulai dari masjid lembaga pemerintah, dari upaya radikalisme," kata Wapres.
Baca SelengkapnyaMa’ruf menyampaikan, media sosial dapat dimanfaatkan sejumlah pihak untuk memecah belah umat.
Baca Selengkapnya"Bahaya penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja yang akan berdampak pada segala aspek kehidupan."
Baca SelengkapnyaPancasila menjadi penting dibumikan khususnya bagi para generasi muda guna mencegah intoleransi
Baca SelengkapnyaMa'ruf menduga kelompok ini menyasar anak muda karena masa depan bangsa ada di tangan mereka.
Baca SelengkapnyaDensus 88 memberikan pemahaman kepada para personel Polri dalam kegiatan pencegahan bahaya paham radikal.
Baca SelengkapnyaWakil BPIP Berpesan Pancasila tetap jadi pilar utama pendidikan di universitas.
Baca SelengkapnyaNamun sekolah berasrama dan pondok pesantren tidak terlepas dari potensi terjadinya perilaku menyimpang oleh pelajar.
Baca SelengkapnyaBNPT hadir sebagai kepanjangan tangan pemerintah untuk menjalankan fungsi pencegahan terhadap virus-virus intoleransi.
Baca SelengkapnyaBerbagai program itu hadir untuk mewadahi generasi muda agar tidak terjadi kekosongan pengetahuan.
Baca Selengkapnya