Kanit Reskrim di Riau Ditikam, Pelaku Tewas Ditembak
Merdeka.com - Kanit Reskrim Polsek Keritang Ipda Hendrizal mengalami luka setelah ditikam dengan senjata tajam. Pelaku Hendri (31) akhirnya tewas ditembak korban yang berlumuran darah pada Senin (19/8) sekitar pukul 21.30 Wib.
Kapolres Indragiri Hilir AKBP Christian Rony Putra saat dikonfirmasi membenarkan kejadian itu. Dia menyebutkan, peristiwa itu terjadi di Desa Kotabaru Seberida Kecamatan Keritang Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.
"Tidak hanya Ipda Hendrizal, warga setempat bernama Sipir (30) ikut terkena serpihan peluru saat kejadian itu berlangsung," ujar Christian kepada merdeka.com.com, Selasa (20/8).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang terlibat dalam insiden ini? Seorang driver taksi online di kawasan Jakarta Pusat tengah ramai jadi perbincangan usai kedapatan emosi ke penumpang wanita.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden tersebut? Dalam sebuah video yang dibagikan akun Instagram @kejadiansmg pada Selasa (12/9), tampak seorang pengendara motor merekam sebuah mobil yang mencoba menghentikannya.
-
Siapa yang menjadi korban serangan? Menurut informasi, suara tersebut berasal dari bom yang diledakan oleh Israel dan menargetkan para pengungsi yang berada di bangunan tersebut.
Pelaku merupakan warga jalan Suka Damai Dusun Takwa Desa Kotabaru Seberida Kecamatan Keritang, dia membawa sebuah badik atau pisau kecil dengan sarungnya. Senjata itu digunakan untuk menyerang Ipda Hendrizal.Ipda Hendrizal mengalami luka robek di bagian siku sebelah kiri dan luka tusukan di bagian punggung sebelah kiri. "Personel kita itu terpaksa menembak pelaku untuk menghentikan tindakannya menikam korban," ucap Chris.
Saat ini, Ipda Hendrizal dan Sipir sedang dirawat di Puskesmas Kotobaru. sedangkan pelaku meninggal dunia dibawa ke rumah sakit terdekat.
Christian menjelaskan, peristiwa itu terjadi di Desa Kotabaru Seberida Kecamatan Keritang Kabupaten Indragiri hilir, Riau pada Senin (19/8) sekitar pukul 21.30 Wib.
Menurut Christian, perwira pertama (Pama) itu berniat melerai keributan antara pelaku dengan warga secara mediasi. Tidak hanya Ipda Hendrizal, warga setempat bernama Sipir (30) yang berselisih paham dengan pelaku ikut terkena serpihan peluru saat kejadian itu berlangsung.
"Pelaku merupakan warga jalan Suka Damai Dusun Takwa Desa Kotabaru Seberida Kecamatan Keritang, dia membawa sebuah badik atau pisau kecil dengan sarungnya untuk menyerang warga," kata Christian.
Awal kejadian, pada Minggu 18 Agustus 2019 sekitar pukul 23.00 WIB, Sipir dan teman temannya duduk di depan rumah di Jalan Sukamulya di depan rumah Joni.
Kemudian pelaku lewat dan berkata kepada mereka "ngapa kalian sibuk sibuk di sini macam jalan nenek moyang kalian aja yang punya". Kemudian pelaku pulang ke rumah dan keluar sambil membawa parang.
"Pelapor (Sipir) beserta teman temannya berlarian dari tempat duduknya. Kemudian pelapor datang ke Mapolsek Keritang melaporkan kejadian tersebut," kata Christian.
Lalu pada Senin 19 Agustus 2019 sekitar pukul 20.30 Wib. Kanit Reskrim Polsek Keritang Ipda Hendrizal dan Kanit Intelkam beserta 3 orang personel berniat mengamankan Hendri di Jalan Suka Damai Desa Kotabaru.
"Sesampainya di lokasi, polisi menemukan pelaku yang sedang memegang badik kecil bersarung putih. Setelah dilakukan mediasi untuk menyerahkan diri, pelaku mengeluarkan badik dari sarungnya dan dalam keadaan terhunus," kata Christian.
Ipda Hendrizal mengingatkan pelaku agar bersikap baik. Dia juga memberikan peringatan sampai dengan hitungan ke 3 lalu mengeluarkan tembakan peringatan ke udara. Seketika itu juga pelaku menyerang Ipda Hendrizal dengan sebilah badik yang ada di tangannya.
"Ipda Hendrizal mengalami luka robek di bagian siku sebelah kiri dan luka tusukan di bagian punggung sebelah kiri. Personel kita itu terpaksa menembak pelaku untuk menghentikan tindakannya menikam korban," ucap Chris.
Namun, serpihan peluru mengenai Sipir sehingga mengalami luka pada perut bagian bawah namun tidak terlalu parah. Sedangkan pelaku mengalami luka tembak.
Selanjutnya Kanit Reskrim tersebut beserta pelaku langsung dibawa Ke Puskesmas Kotabaru Seberida untuk dilakukan perawatan dan penyelidikan lebih lanjut.
"Setelah dilakukan perawatan di Puskesmas Kotabaru Seberida, pelaku meninggal dunia," kata Christian.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jasad korban saat ini sudah dimakamkan di kampung halamannya. Di jasadnya, ditemukan bekas luka tembak.
Baca SelengkapnyaPelaku R diduga terlibat dalam perkara perampokan bersenjata api di lima tempat di Sumatera Barat selama beberapa tahun.
Baca SelengkapnyaHeru Ariyanto (34) tewas ditusuk dengan senjata tajam oleh temannya sendiri R saat pesta miras bersama di Jalan Majapahit Semarang, Kamis (14/3).
Baca SelengkapnyaAKP Ryanto Ulil Anshar ditembak di parkiran Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11) dini hari.
Baca SelengkapnyaKorban tewas ditembak oleh rekannya pada Jumat, (22/11) sekira pukul 12.30 Wib dini hari di halaman parkiran Mapolres Solok Selatan.
Baca SelengkapnyaSenjata api rakitan ilegal tersebut merupakan milik tersangka IG yang kemudian dibawa oleh tersangka IMS ke Rusun Polri Cikeas.
Baca SelengkapnyaKetua Harian Kompolnas Irjen Pol (purn) Arief Wicaksono Sudiutomo membeberkan sejumlah fakta kasus polisi tembak polisi di Solok Selatan.
Baca SelengkapnyaKronologi Polisi Tembak Polisi di Rusun Polri Cikeas Bogor
Baca SelengkapnyaPelaku harus ditindak tegas karena kasus tersebut telah mencederai institusi Korps Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaDia menjelaskan saat itu korban Briptu Kiki Supriyadi berada di bagian belakang dan kemudian ditembak.
Baca SelengkapnyaNamun, warga sekitar termasuk pak RT tidak mendengar ada suara letusan tembakan sebelum korban ditemukan tewas.
Baca SelengkapnyaPolisi itu kini diperiksa Propam Polda Sulawesi Tenggara.
Baca Selengkapnya