Kanjeng Dimas ditangkap, Padepokannya di Makassar dipantau polisi
Merdeka.com - Pasca ditangkapnya Kanjeng Dimas Taat Pribadi di Probolinggo, Jawa Timur beberapa hari lalu, padepokannya di Jalan Bontobila 1 No 18, Kecamatan Manggala, Makassar saat ini dalam pantauan polisi untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk karena di wilayah Makassar. Kanjeng Dimas juga memiliki banyak pengikut.
Kanjeng Dimas Taat Pribadi adalah tersangka otak pembunuhan Abdul Gani dan Ismail yang pernah menyatakan ingin membongkar praktik penggandaan uang milik sang Kanjeng.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polrestabes Makassar, Kompol Musbagh Niam yang dikonfirmasi, Sabtu, (24/9) menjelaskan, hingga saat ini belum ada yang melapor telah dirugikan hanya saja tempat itu tetap dalam pantauan.
-
Dimana rumah kader PDIP yang digeledah? Rumah yang digeledah itu diketahui berada jalan Halim perdana Kusuma Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
-
Dimana Diponegoro ditangkap? Raden Saleh meminta izin pemerintah Belanda untuk melakukan penelitian ke Magelang. Tempat penangkapan Diponegoro di kediaman Residen Kedu.
-
Siapa kader PDIP yang digeledah rumahnya? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah seorang anggota DPRD Jawa Timur bernama Mahfud dari Fraksi PDIP.
-
Siapa yang ditangkap karena kerusuhan? 'Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran,' ujar Kusworo.
-
Kenapa rumah dinas bupati terbengkalai? Dilansir dari kanal YouTube Bucin TV, istana putih itu dari awal direncanakan akan menjadi rumah dinas bupati. Namun setelah selesai dibangun pada tahun 2013, rumah itu tidak pernah digunakan sama sekali.
-
Dimana rumah dinas bupati itu berada? Di kawasan perbukitan yang masuk wilayah Kabupaten Minahasa Utara, tepatnya di kaki Gunung Kabat, terdapat sebuah rumah mewah bergaya Eropa.
"Kita tetap pantau-pantau tempat Kanjeng itu karena informasi yang kita terima kalau sebenarnya di Makassar juga banyak korbannya hanya saja sampai hari ini belum ada yang masukkan laporannya," kata Kompol Musbagh Niam
Dijelaskan, informasi yang diterima kalau sebenarnya korban paling banyak itu di Makassar. Ada sampai Rp 200 miliar uang yang diraupnya.
Sementara itu pantauan Merdeka.com di Padepokan Kanjeng Dimas yang berada di Jalan Bontobila, tampak sepi. Kata warga setempat, belakangan rumah no 18 itu memang selalu sepi sejak mendekati Ramadan lalu nyaris diserang oleh pengikutnya karena menagih uangnya segera dicairkan.
Warga Jalan Bontobila 1 berinisial As yang tidak ingin namanya ditulis lengkap mengatakan, yang tinggal di rumah no 18 itu akrab dipanggil Pak Kanjeng. Pemilik rumah sesungguhnya adalah seorang mantan politisi senior Golkar asal Kabupaten Soppeng, Sulsel.
"Kalau tidak salah sejak tahun 2013 atau awal tahun 2014, Pak Kanjeng sudah tiga kali ke Makassar. Tiap kali datang, selalu tinggal berbulan-bulan dan tiap kali datang juga, selalu ada Marwah Daud Ibrahim," ujarnya.
As menambahkan, tiap kali mereka datang, pengikut yang dinamainya santri Bontobila banyak yang datang. Selain dari Makassar, ada juga dari luar daerah termasuk dari Kendari, Sulawesi Tenggara. Hanya saja, warga sekitar Bontobila tidak ada yang berminat jadi pengikut.
"Warga sekitar sini tidak ada yang mau jadi santrinya karena yang dilakukan pak kanjeng itu tidak masuk akal. Katanya, siapapun yang masuk harus dilantik dulu jadi santrinya dan setor uang. Setor-setor uang terus supaya uangnya beranak dan di waktu tertentu baru dicairkan," kata As.
Kata As, tidak banyak kepastian bisa diketahui tentang praktik penggandaan uang pak kanjeng karena warga sekitar tidak ada yang jadi santrinya sehingga informasi yang diperoleh hanya sebatas informasi saja dari hasil mengorek keterangan korbannya namun itu itupun tidak banyak karena mereka lebih banyak bersikap tertutup.
Memang selama ini pak kanjeng dan pengikutnya tidak pernah mengganggu warga sekitar, tidak pernah berbuat onar dan juga tidak pernah berusaha mempengaruhi warga untuk mengikutinya. Hanya saja, kata As, yang dikhawatirkan saat ini kalau ada pengikutnya yang baru sadar telah jadi korban penipuan praktik penggandaan uang lalu mengamuk.
"Kalau merusak padepokan itu belum seberapa tapi kalau padepokan itu dibakar, bisa saja menjalar ke rumah warga setempat. Semoga saja tidak terjadi," kata As.
Sementara Nico, juga salah seorang warga Jalan Bontobila 1 mengaku kalau sudah sejak lama dia penasaran dengan rumah no 18 yang dijadikan padepokan oleh pak kanjeng itu. Ada malam-malam tertentu rumah itu dipadati tamunya. Tapi katanya pengajian saja dan semacamnya.
"Meski selalu banyak orang yang datang di malam-malam tertentu tapi tidak pernah buat kacau. Tapi kalau ternyata dibalik kegiatan berkedok pengajian itu aliran menyesatkan, harus ditindak," kata Nico.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ratusan massa yang marah merusak seluruh kobong, membakar dua gazebo dan mencari Pimpinan Ponpes dan Padepokan berinisial KH.
Baca SelengkapnyaWarga menyebutkan bahwa penggerebekan terduga teroris sudah berlangsung sejak Sabtu dini hari.
Baca SelengkapnyaSatpol PP bersama tim Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) menyegel satu unit bangunan di Garut, Jawa Barat, Rabu (3/7).
Baca SelengkapnyaLokasi yang dipakai oleh masyarakat untuk tidur tersebut bukanlah area suci untuk tempat salat, melainkan aula tempat pertemuan dan pelaksanaan kegiatan oleh pe
Baca SelengkapnyaPondok Pesantren Al-Zaytun Indramayu, Jawa Barat, kembali didatangi demonstran pada Kamis 6 Juli sore. Ratusan polisi disiagakan.
Baca SelengkapnyaAtas laporan massa tersebut, sebanyk 20 personel dikerahkan polisi. Yakni, untuk mengamankan massa yang 'mengepung' pondok pesantren.
Baca SelengkapnyaPondok Pesantren Al-Zaytun Indramayu, Jawa Barat, kembali didatangi demonstran pada Kamis 6 Juli sore. Ratusan polisi disiagakan.
Baca SelengkapnyaRumah Dino Patti Djalal ditinggalkan dalam kondisi rusak dan tagihan listrik tak dibayar
Baca SelengkapnyaHingga sore hari, penggeledahan masih sedang berlangsung. Karena, kegiatan ini mulai dilaksanakan sejak pukul 14.00 Wib.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah menentapkan Panji Gumilang sebagai tersangka. Polisi juga menolak penangguhan penahanan Panji Gumilang.
Baca SelengkapnyaSeorang pria lansia di Maros, Daeng Supu (80) ditangkap karena menikam imam masjid Desa Baruga bernama M Amir Abbas (54), Rabu (24/1) kemarin.
Baca Selengkapnya