Kantongi video persekusi pemuda Kampar dituduh begal, polisi belum tangkap pelaku
Merdeka.com - Wahyu Viki (20), diamuk massa karena dituduh begal. Aksi main hakim sendiri alias persekusi itu berujung pada tewasnya Viki.
Kapolda Riau, Irjen Nandang, mengaku sudah melihat video keji itu. Namun hingga kini pelaku juga belum ditangkap.
"Saya sudah beri tahu Kapolres dan Bupati Kampar, bahwa itu tidak bisa tolerir. Karena kalau tidak ditangani akan menjadi preseden tidak bagus. Ini agar tak terjadi lagi hal-hal yang tidak inginkan," kata Nandang, Rabu (20/12).
-
Apa pesan yang disampaikan Kapolresta Pekanbaru? Jeki dan anak buahnya juga memberikan paket bantuan sosial. Paket diberikan kepada Zulkarnain dan sejumlah warga yang memburuhkan di daerah Jalan Adi Sucipto Kecamatan Bukit Raya itu.
-
Kenapa Bobby Nasution meminta polisi menembak begal? “Coba ditanya masyarakat, ya, lihat kondisinya. Dengan sudah banyak korban di Medan, coba ditanya kepada masyarakat (soal tembak mati begal). Kalau saya pribadi ditanya saya tetap mendukung polisi bertindak tegas,“ kata Bobby Nasution saat ditanya wartawan di sela-sela giat di Apeksi, Makassar, Rabu (12/7/2023).
-
Apa yang dilakukan Bupati Bengkulu Utara? Dalam kunjungan tersebut, Ir Mian mempresentasikan tentang kondisi ruas jalan dan pasar di wilayah Kabupaten Bengkulu. Ia menyampaikan harapannya agar ruas jalan dan pasar di sana bisa dibangun dan diperbaiki agar layak.
-
Apa dukungan Bobby Nasution untuk menangani begal di Medan? Jika diperlukan, Bobby meminta polisi menembak begal sadis yang sudah sangat meresahkan.
-
Kenapa Ganjar meminta pendukungnya menjaga Jawa Tengah? Ganjar menyatakan, Jawa Tengah menjadi lumbung suara yang selalu dilirik banyak pihak. Sebab itu, akan ada yang nantinya datang dan mengganggu, sehingga perlu pengawasan.
-
Mengapa Bupati Bengkulu Utara ditarik? “Upaya yang dilakukan Pasmpampers tersebut dilakukan karena Bupati Mian tanpa sengaja menghalangi pergerakan Ibu Negara Iriana yang sedang berjalan di belakangnya“ ujar Bey dilansir dari ANTARA pada Minggu (23/7).
Nandang sudah mempelajari isi rekaman video tersebut dan melihat siapa saja orang-orang yang terlibat di dalamnya. Peran masyarakat yang ikut membantai Viki hingga tewas berbeda-beda.
Ada yang memukul kepala korban hingga bocor, adapula yang menendangnya. Korban tak sempat dibawa ke rumah sakit karena kehabisan darah.
"Masing-masing pelaku kan punya peran, pasti ada komandan yang menggerakkan, tak mungkin mereka bergerak sendiri," tegas Nandang.
Nandang mengingatkan untuk urusan hukum dipercayakan kepada aparat negara. Masyarakat diminta untuk tidak main hakim sendiri.
"Main hakim sendiri itu merugikan masyarakat, bukannya berjasa. Mereka harus mempertanggungjawabkan perbuatan yang melawan hukum. Yang boleh menjatuhi hukuman hanya hakim, apalagi ini baru diduga baru berupa fitnah, belum tentu kebenaran," jelas Nandang.
Selain itu, negara menunjuk kepolisian untuk menyelidiki kebenaran sebuah kejahatan yang melanggar hukum. Itupun nantinya akan dikoreksi jaksa dan jika sepaham baru dibawa ke pengadilan.
Peristiwa persekusi itu terjadi di Dusun II Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau tepatnya di jalur II Jalan Raya Pekanbaru - Bangkinang, Sabtu lalu kira-kira pukul 21.00 Wib.
Saat itu, warga kebetulan sedang ronda malam dan tak sengaja melihat korban (Viki) berhenti dengan sepeda motornya di semak-semak yang gelap. Karena curiga, warga pun mengeceknya untuk memastikan.
Warga kemudian mendatangi Viki dan menanyakan apa tujuannya berada di sana. Saat itu Viki menjawab, kalau dia sedang menunggu teman.
Karena nada bicaranya gugup dan ketakutan saat berhadapan dengan belasan orang, masyarakat curiga. Mereka menduga Viki merupakan pelaku begal yang pernah beraksi di daerah tersebut. Karena ramainya warga, Viki coba kabur meninggalkan kerumunan massa dan dikejar lalu diteriaki begal.
Teriakan itu membuat warga lainnya terprovokasi hingga berdatangan dan langsung menangkap Viki. Kemudian warga menghajarnya beramai-ramai. Sepeda motor yang digunakannya juga ikut dibakar.
Kemudian mobil PJR Polda Riau melintas dan mengevakuasi Viki ke Polsek Tambang. Kondisinya luka parah, dibawa ke Puskesmas Tambang dan akhirnya dirujuk ke RS Bhayangkara.
Sayangnya, luka akibat pukulan massa membuat nyawa Viki tak bisa tertolong lagi dan akhirnya meninggal dunia. Polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengumpulkan keterangan sejumlah saksi.
Pascakejadian, pihak keluarga sudah menjemput jenazah Viki di RS Bhayangkara dan sudah memakamkan jenazah Viki.
Korban bukan merupakan pelaku begal seperti yang disangkakan masyarakat yang melakukan penganiayaan itu.
"Memang, korban ini pernah dipenjara atas kasus pencurian, tapi sudah keluar dari penjara, dan dia juga berstatus tersangka kasus pemerasan, tapi bukan begal," kata Kapolres Kampar AKBP Deni Okvianto.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi mendapat laporan maraknya penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja.
Baca SelengkapnyaViral Aksi Bullying Remaja di Pasar Kindang Bulukumba, Polisi Amankan 2 Pelaku
Baca SelengkapnyaPolisi melakukan penyelidikan untuk mendalami kasus yang dipicu laporan dugaan pungli di SD negeri ini.
Baca SelengkapnyaKapolda NTT menyayangkan perbuatan oknum ormas tersebut terhadap mahasiswa.
Baca SelengkapnyaPalti bukan merupakan pihak pertama yang menyebarkan video tersebut.
Baca SelengkapnyaPicu keresahan masyarakat, DPRD Sumut dukung penuh tindakan tegas kepolisian dalam membasmi begal sadis di Kota Medan.
Baca SelengkapnyaPolisi menggerebek dan menangkap BO di kebun sawit milik warga.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berjanji memberikan keadilan ke bocah perempuan di Padang Sidempuan yang jadi tersangka usai menerima video porno.
Baca SelengkapnyaKasus ini sebelumnya menjadi perhatian publik setelah video ajakan dari kades viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPolisi saat ini tengah melakukan penyelidikan secara mendalam dengan menganalisis jejak digital dari video tersebut.
Baca Selengkapnya