Kantor BRI di Kotim dirampok, seluruh karyawan dan satpam disekap
Merdeka.com - Kantor Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Pundu Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, dirampok Kamis (12/5) sekitar pukul 10.00 WIB. Perampok bersenjata api menggondol uang sekitar Rp 500 juta.
"Kami belum bisa memberikan penjelasan secara rinci karena kejadiannya baru saja terjadi. Ini sedang dilakukan pengejaran dan total kerugian masih meminta informasi dari pihak BRI," kata Kapolres Kotawaringin Timur, AKBP Hendra Wirawan didampingi Wakapolres Kompol Bronto Budiyono, di Sampit, Kamis (12/5) dikutip dari Antara.
Hendra tampak hati-hati memberikan keterangan masalah ini dengan alasan masih menunggu perkembangan. Namun Hendra menegaskan, jajarannya langsung bergerak menyelidiki kasus tersebut dan mengejar para pelaku.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Di mana perampokan itu terjadi? Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Besar Mokhamad Ngajib mengatakan kejadian perampokan Jumat (19/1) dini hari, tepat di depan rumah korban di Jalan Rappocini Raya Makassar.
-
Di mana perampokan terjadi? Toko jam mewah di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 Tangerang disatroni perampok pada Sabtu (8/6).
-
Siapa yang menjadi korban perampokan? Korbannya adalah seorang perempuan berinisial RS (43), pegawai koperasi simpan pinjam.
-
Apa saja yang diambil perampok? Pelaku berhasil menggondol uang tunai Rp55 Juta, dua ponsel, 7 Buah BPKB Mobil dan Sepeda Motor, perhiasan yang ditaksir oleh korban nilainya mencapai ratusan juta rupiah. Semua perhiasan emas dijual dan hasilnya dibagi-bagi oleh para pelaku.
Informasi dihimpun, perampokan berjumlah enam orang. Mereka masuk dan langsung menyekap seluruh karyawan dan petugas keamanan yang berjaga. Tak ada yang berani melawan karena pelaku yang berbekal senjata api jenis pistol atau revolver.
Para pelaku dengan leluasa menguras uang nasabah yang disimpan di bank itu dengan total sekitar Rp 500 juta. Agar aksi mereka sulit terlacak, pelaku mengambil rekaman kamera tersembunyi atau CCTV (closed circuit television) yang ada di bank yang berjarak tempuh sekitar 2,5 jam dari Sampit itu. Setelah itu, mereka langsung kabur menggunakan mobil berwarna hitam ke arah Sampit.
Beruntung, para karyawan dan petugas keamanan yang sempat disekap, tidak ada yang terluka. Mereka kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada kepolisian setempat. Sementara itu, Polres Kotawaringin Timur langsung memerintahkan seluruh jajarannya melakukan pemeriksaan mobil dan orang-orang yang mencurigakan.
"Razia dilakukan di pintu-pintu keluar Kotawaringin Timur. Kami juga sudah melaporkan ini ke Polda dan berkoordinasi dengan Polres-Polres lain untuk membantu menangkap para pelaku," kata Hendra.
Pihak BRI Cabang Sampit membenarkan kejadian tersebut. Mereka menyerahkan sepenuhnya pengusutan masalah ini kepada kepolisian setempat.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca SelengkapnyaBiasanya, para pelaku menggunakan modus pecah kaca mobil saat beraksi.
Baca SelengkapnyaKronologinya berawal dari permintaan warga untuk mengecek keadaan rumahnya.
Baca SelengkapnyaSaat beraksi, pelaku membawa pisau untuk mengancam korban kemudian menutup mata korbannya dengan lakban.
Baca SelengkapnyaPolisi membekuk satu dari lima perampok karyawan BUMN PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di Musi Rawas, Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaMelawan saat Ditangkap, Komplotan Residivis Kasus Pencurian di Pekanbaru Ditembak Polisi
Baca SelengkapnyaSaat kejadian satpam sedang melakukan penjagaan sambil memperbaiki toilet.
Baca SelengkapnyaKomplotan ini tak segan-segan melukai korbannya demi mendapatkan harta benda yang mereka inginkan.
Baca SelengkapnyaSaat tiba di SPBU, pelaku langsung memasuki ruang kantor yang berada di lantai 2.
Baca SelengkapnyaKomplotan ini memiliki berbagi peran. Si wanita mengawasi korban di dalam bank dan lainnya mengeksekusi setelah diberi kode oleh tersangka wanita.
Baca SelengkapnyaPelaku inisial FI ditangkap di Pangkalan Kerinci. Korban mengalami kerugian Rp72 juta.
Baca SelengkapnyaModus digunakan memeriksa mutasi rekening di mobile banking milik korban.
Baca Selengkapnya