Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kantor Dispendukcapil jauh, ratusan ribu warga enggan bikin KTP

Kantor Dispendukcapil jauh, ratusan ribu warga enggan bikin KTP e-KTP. ©2014 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Ratusan ribu dari 2,2 juta warga Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang wajib memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP), enggan mengurus kartu identitas diri tersebut. Mereka memiliki berbagai alasan seperti masih memiliki KTP lama dan lokasi pengurusan yang jauh.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Malang, Purnadi menyatakan dari 3.092.714 jiwa penduduk Kabupaten Malang, 2,2 juta jiwa di antaranya wajib memiliki KTP. Namun, penduduk Kabupaten Malang saat ini yang sudah memiliki KTP elektronik hanya 1,9 juta.

"Karena pengurusan KTP elektronik ini terpusat di Dispendukcapil di Kepanjen, banyak warga yang enggan mengurusnya, sebab jarak antar wilayah di Kabupaten Malang, khususnya di ibukota kabupaten (Kepanjen) sangat jauh. Apalagi bagi warga yang berada di wilayah Malang barat, seperti di Kecamatan Ngantang, Kasembon, Pujon, Karangploso, dan Dau," kata Purnadi seperti dikutip Antara, Sabtu (31/1).

Dia mengakui peralatan untuk pencetakan KTP elektronik di Kabupaten Malang hanya dua unit, sehingga dipusatkan di Kepanjen. Diduga karena jarak tempuh yang sangat jauh itulah, warga akhirnya enggan mengurus KTP elektronik kendati pada tahun 2020 semua warga wajib ber-KTP elektronik.

Oleh karena itu, lanjutnya, untuk mencapai target 100 persen penduduk memiliki KTP elektronik pada 2020, Pemkab Malang melakukan sejumlah upaya di antaranya dengan sambang desa setiap sepekan sekali serta mendorong warga untuk segera mengganti KTP lamanya dengan KTP elektronik. Bahkan, tahun ini intensitas program sambang desa menjadi dua kali dalam sepekan.

Jarak tempuh dari sejumlah wilayah kecamatan di Kabupaten Malang ke Kepanjen, katanya, rata-rata membutuhkan tiga jam perjalanan dan pekerjaan masyarakat sebagai petani juga menjadi salah satu penyebab keengganan mereka mengurus KTP elektroniknya di Kepajen.

Dengan program sambang desa, terutama pada akhir pekan, kata Purnadi, petugas akan menginap di lokasi sambang desa dan menggelar pertemuan dengan warga pada malam hari afar bisa bertemu dan melayani warga yang membutuhkan KTP elektronik secara optimal.

Menyinggung ketersediaan blanko pengurusan KTP elektronik, Purnadi mengatakan sampai saat ini masih belum ada kendala, meski blanko yang tersedia hanya 13 ribu lembar dan warga yang belum mengurus KTP elektronik mencapai ratusan ribu jiwa. Sebab, mereka tidak mengurus KTP elektroniknya dengan terburu-buru.

"Kami tetap mengajukan tambahan blanko ke pusat sesuai jumlah yang kami butuhkan. Namun, sampai sekarang masih belum ada penambahan," pungkas dia.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fakta Sebenarnya di Balik Video Viral Warga Geruduk KPU Kota Denpasar karena Tidak Bisa Memilih
Fakta Sebenarnya di Balik Video Viral Warga Geruduk KPU Kota Denpasar karena Tidak Bisa Memilih

KPU Kota Denpasar telah lama memberikan sosialisasi soal pindah memilih tetapi masyarakat masih ada saja yang tidak mengetahui hal tersebut.

Baca Selengkapnya
Wamendagri Bima Tegaskan Komitmen Kemendagri Tingkatkan Partisipasi Pemilih pada Pilkada Serentak 2024
Wamendagri Bima Tegaskan Komitmen Kemendagri Tingkatkan Partisipasi Pemilih pada Pilkada Serentak 2024

Upaya ini salah satunya dengan mendorong Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) agar melakukan jemput bola.

Baca Selengkapnya
Miris, Pemilu Ulang di Jateng Sepi Peminat, Ini Sederet Faktanya
Miris, Pemilu Ulang di Jateng Sepi Peminat, Ini Sederet Faktanya

Minat warga untuk hadir di TPS untuk memberikan suara menurun.

Baca Selengkapnya
Jalan Masuknya Tersembunyi,  Begini Kisah Kampung Mojokoncot yang Diklaim Kampung Tersepi di Indonesia
Jalan Masuknya Tersembunyi, Begini Kisah Kampung Mojokoncot yang Diklaim Kampung Tersepi di Indonesia

Setelah ditinggal warganya, kampung ini kemudian berganti nama menjadi Mojokoncot

Baca Selengkapnya
Jalannya Hanya Bisa Dilalui Gerobak Sapi, Ini Kisah Petugas KPU Antar Surat Suara ke Pedalaman Desa di Lampung
Jalannya Hanya Bisa Dilalui Gerobak Sapi, Ini Kisah Petugas KPU Antar Surat Suara ke Pedalaman Desa di Lampung

Dibalik suksesnya pelaksanaan Pemilu tahun 2024, terdapat perjuangan dan medan yang dilalui agar surat suara bisa sampai ke TPS dengan selamat.

Baca Selengkapnya
Cakupan Kepemilikan IKD Kaltim Capai 99 Ribu Pengguna
Cakupan Kepemilikan IKD Kaltim Capai 99 Ribu Pengguna

Secara persentase, angka tersebut baru mencapai 3,57 persen dari target Kemendagri.

Baca Selengkapnya
Bak Ada di Tahun 1980-an, Ini Cerita Unik Dusun Malangbong yang Letaknya di Tengah Hutan Bojonegoro
Bak Ada di Tahun 1980-an, Ini Cerita Unik Dusun Malangbong yang Letaknya di Tengah Hutan Bojonegoro

Berkunjung ke Dusun Malangbong seakan bernostalgia dengan suasana pedesaan tahun 1980-an.

Baca Selengkapnya
Catat! 35 Ribu Warga KTP Jaksel Tapi Tak Tinggal di Jakarta NIK-nya Segera Dihapus
Catat! 35 Ribu Warga KTP Jaksel Tapi Tak Tinggal di Jakarta NIK-nya Segera Dihapus

Pemprov DKI jamin proses urus pindah domisili bisa selesai dalam waktu sehari

Baca Selengkapnya
Kemenkop-UKM Kantongi Data 13,4 Juta Data Koperasi dan UKM
Kemenkop-UKM Kantongi Data 13,4 Juta Data Koperasi dan UKM

Kemenkop UKM akan terus melakukan pendataan K-UMKM meski kabinet pemerintahan segera berakhir.

Baca Selengkapnya
Bandara Husein Mau Ditutup Jokowi, Warga Curhat: Jarak ke Kertajati sama Kaya Jakarta-Bandung
Bandara Husein Mau Ditutup Jokowi, Warga Curhat: Jarak ke Kertajati sama Kaya Jakarta-Bandung

Rencana pemindahan penerbangan komersial Bandara Husein Sastranegara ditolak warga Bandung.

Baca Selengkapnya
Belum Ganti Kolom Agama KTP, Begini Nasib Ribuan Penghayat Kepercayaan di Banyuwangi
Belum Ganti Kolom Agama KTP, Begini Nasib Ribuan Penghayat Kepercayaan di Banyuwangi

Lebih dari 4.000 penghayat kepercayaan belum ganti kolom agama di KTP.

Baca Selengkapnya
Kadisdukcapil Sebut Warga Tak Perlu Cetak Ulang e-KTP saat Jakarta Berubah DKJ
Kadisdukcapil Sebut Warga Tak Perlu Cetak Ulang e-KTP saat Jakarta Berubah DKJ

Dukcapil mengakui Ketersediaan blangko e-KTP terbatas.

Baca Selengkapnya