Kantor Golkar nunggak listrik bukti Agung Laksono tak tanggung jawab
Merdeka.com - Bendahara Umum Partai Golkar Kubu Aburizal Bakrie (Ical), Bambang Soesatyo mengaku belum mengecek akan kebenaran kabar tunggakan listrik di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat. Jika itu benar, Bamsoet menyebut Agung Laksono tidak bertanggung jawab.
"Saya belum cek soal tunggakan listrik di kantor DPP Partai Golkar di Slipi. Tapi kalau itu terjadi tentu sangat kita sesalkan Kubu Ancol tidak bertanggung jawab," kata Bamsoet saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Sabtu (2/1).
-
Kenapa golput merugikan? Golput bukan hanya merugikan individu saja, namun berdampak pada keberlanjutan demokrasi.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Kenapa Bahlil tidak pantas jadi ketua umum Golkar? “Masa bukan kader Golkar mengaku siap menjadi ketua umum. Malu dong.
-
Mengapa Golkar meminta Bahlil tak mengklaim sebagai kader? Sahmud Ngabalin mengingatkan, Bahlil bukan lagi sebagai kader partai berlambang pohon beringin. Ia meminta Bahlil tak menjilat ludah sendiri dengan mengaku sebagai kader Golkar. Sebab, Bahlil sendiri sudah mengakui bukan menjadi bagian dari Partai Golkar sejak lama.
Diakui Bamsoet, selama beberapa bulan ini memang Kantor DPP Golkar di Slipi diduduki oleh Golkar versi Munas Ancol Kubu Agung Laksono. Bamsoet menilai Kubu Agung kebablasan jika soal listrik saja tidak dibayar.
"Saya juga mendapat laporan kondisi kantor DPP Golkar Slipi sangat memprihatinkan. Selama setahun lebih dikuasai mereka, tidak terawat, kumuh dan kotor," jelasnya.
Secara terpisah, Politikus Golkar Yorrys Roweyai menyebut seharusnya biaya operasional Kantor Golkar ditanggung oleh Agung Laksono.
"Iya memang betul belum bayar. Seharusnya Pak Agung yang bayar, Pak Agung yang tanggung jawab karena dia yang kuasain (Kantor Golkar)" kata Yorrys saat dihubungi.
Satpam yang berjaga di Kantor DPP Partai Golkar juga membenarkan bahwa kantor akan gelap gulita ketika malam datang. "Sudah beberapa hari mati," ucapnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sikap JK dinilai senior Golkar terkait munaslub tidak konsisten kepada Airlangga dan Setya Novanto.
Baca SelengkapnyaMayoritas yang terbakar kasur dan masker bantuan donatur saat penanganan Covid-19, terbanyak dari Temasek Singapura.
Baca SelengkapnyaBanyak desa di 3T yang belum memiliki infrastruktur jalan yang layak dan aliran listrik yang mengakibatkan membengkaknya biaya pembanggunan.
Baca SelengkapnyaJokowi membantah ikut cawe-cawe soal isu Munaslub Golkar.
Baca SelengkapnyaJaksa sebelumnya mendakwa Achsanul Qosasi menerima uang Rp40 miliar untuk pengkondisian BPK dalam proyek menara BTS Kominfo.
Baca SelengkapnyaAirlangga sebelumnya mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar per Sabtu (10/8) malam.
Baca SelengkapnyaBeberapa kabel melintang juga nampak menjuntai. Selain itu, dari rekaman video, kebakaran menyebabkan sejumlah kabel putus.
Baca SelengkapnyaKetua sementara KPK, Nawawi Pomolango mengaku bakal menelaah terlebih dahulu laporan yang dilayangkan oleh Sugeng Teguh.
Baca SelengkapnyaAgung Laksono menjelaskan, bahwa untuk menjadi Dewan Pembina Golkar tak ada syarat harus menjadi pengurus kader.
Baca SelengkapnyaKejagung kini lebih memilih Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Baca Selengkapnya