Kantor Pertamina di Semarang dapat ancaman bakal diledakkan
Merdeka.com - Kantor PT Pertamina (Persero) Marketing Operasional Regional (MOR) IV Jateng-DIY di Jalan MH Thamrin, Kota Semarang, Jawa Tengah mendapat ancaman bakal diledakkan oleh orang tak dikenal, Rabu (1/6).
Humas PT Pertamina MOR IV Jateng-DIY Suyanto mengungkapkan, teror tersebut disampaikan oleh seseorang yang tak dikenal melalui pesan singkat (SMS) yang dikirimkan kepada salah seorang pegawai Pertamina MOR IV Jateng-DIY bagian IT.
"Ada informasi itu tidak spesifik bom.. Bahasanya meledakkan. "Ancaman mau meledakkan". Info kami dapat 7.30 pagi ini," ungkap Suyanto kepada wartawan, Rabu (1/6).
-
Siapa yang dituduh menyebarkan video ancaman tersebut? Para peneliti dari Pusat Analisis Ancaman Microsoft menyebut video itu berasal dari kelompok yang biasa menyebarkan disinformasi asal Rusia.
-
Siapa yang memberikan pesan merinding? Dalam kesempatan itu, Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyampaikan kata sambutan hingga memberi pesan yang mampu bikin merinding.
-
Bagaimana ancaman bom terhadap penerbangan India disebarkan? Sebagian besar ancaman tersebut disampaikan melalui media sosial.
-
Apa pengumuman berbahaya dari Bumi? Peringatan risiko keselamatan tinggi diumumkan kepada para astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Ini disampaikan setelah ditemukannya 50 area yang harus diwaspadai oleh astronot.
-
Siapa yang mengirim pesan sindiran di Instagram? Nathalie melalui akun Instagram pribadinya mengirimkan pesan yang diduga sebagai sindiran kepada Putri Delina, menyinggung bahwa rumahnya selalu terbuka bagi siapa pun yang ingin berjumpa dengan Adzam.
-
Apa yang disampaikan melalui peringatan dini bencana TV Digital? Dengan demikian, informasi kebencanaan hanya akan muncul di siaran TV digital di area yang terdampak, tanpa disiarkan di lokasi lainnya.
Usai menerima pesan singkat ancaman peledakan tersebut, Pertamina MOR IV Jateng-DIY menghubungi Polsek Semarang Tengah, Polrestabes Semarang dan Polda Jateng.
"Ada prosedur dilakukan, kalau dapat ancaman, laporkan ke polisi. Ke Polsek, Polres dan Polda," terangnya.
Usai melapor, petugas kepolisian kemudian bersama Tim Jihandak Gegana Polda Jateng melakukan upaya penyisiran di beberapa bagian kantor dan ruangan kantor yang dicurigai.
"Mereka (polisi dan tim Gegana) langsung melakukan penyisiran yang dianggap rawan dengan mendatangkan Gegana Polda Jateng. Meski tidak diminta datang mereka (polisi) sudah merespons cepat," ungkapnya.
Hingga siang ini, polisi yang melakukan upaya penyisiran bersama tim Gegana Brimob Polda Jateng tidak menemukan benda apapun yang mencurigakan.
"Aman dan tidak ada. Tidak ada ditemukan benda yang mencurigakan. Kita tetap waspada. Kita menjaga dan mengamankan semua bagian kantor kita," ungkapnya.
Meski sudah dinilai aman, penjagaan yang dilakukan oleh pihak kepolisian sampai siang ini masih tetap berlangsung. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak dinginkan terjadi. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Yusuf menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas kehebohan yang terjadi.
Baca SelengkapnyaInformasi yang dihimpun menyebutkan, sebelum kebakaran itu terjadi, Soehartono, dan temannya satpam perusahaan dipanggil HRD pada Jumat (17/5)
Baca SelengkapnyaAksi arogan pegawai Pertamina tersebut terjadi di kawasan Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (7/4) sore.
Baca SelengkapnyaViral perusahaan Pinjaman Online (pinjol) AdaKami yang disebut melakukan teror dan mengancam kepada nasabah.
Baca SelengkapnyaPelaku berhasil meretas akun WhatsApp dan Instagram korban dengan modus menyebarkan link ke facebook dan Instagram.
Baca SelengkapnyaProses pemindahan dan pengisian dinilai berbahaya lantaran tidak sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaAset Pertamina penting bagi hajat hidup masyarakat umum, sehingga keamanannya menjadi salah satu fokus utama bersama.
Baca SelengkapnyaAksi Ari viral di media sosial. Diduga Ari kesal karena ditegur parkir sembarangan
Baca SelengkapnyaDitlantas Polda Metro Jaya menegaskan hanya memakai lima nomor resmi untuk mengirimkan surat tilang.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan pengancaman itu terungkap setelah pesan percakapan siswa bocor.
Baca SelengkapnyaPria tersebut tidak terima ditegur karena parkir sembarangan menghalangi pengendara di belakangnya
Baca SelengkapnyaDalam aksinya, pelaku mengirimkan sebuah peluru aktif disertai surat berisi ancaman dan pemerasan
Baca Selengkapnya