Kantor Polisi di Maluku Diserang Warga, Mobil Brimob Dirusak Pakai Bom Rakitan
Merdeka.com - Sejumlah warga melakukan aksi pelemparan dan perusakan Kantor Polisi Sektor Latu, Seram Bagian Barat, Maluku. Peristiwa ini terjadi setelah polisi menangkap KP, tersangka penganiayaan dan pembacokan menggunakan parang terhadap seorang warga hingga tewas.
"KP yang ditahan sejak Rabu, (15/5) sudah ditetapkan sebagai tersangka dan dari mulutnya muncul beberapa nama terduga lainnya," kata Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol Muhammad Roem Ohoirat di Ambon, Kamis (16/5). Dikutip dari Antara.
Kasus ini ditangani Polres Seram Bagian Barat, namun satu pelaku yang ditahan sudah diamankan di rumah tahanan negara (Rutan) Polda Maluku dan saat ini tengah menjalani pemeriksaan.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Apa yang dilakukan polisi pada korban? Sesampainya di ruangan, pintu malah dikunci dari dalam'Sedangkan kedua teman korban menunggu di ruangan lainnya, singkat cerita di ruang tersebut terjadi dugaan tindak pencabulan itu,' kata KBO Satreskrim Polres Belitung, IPDA Wahyu Nugroho dalam konferensi pers di Polres Belitung.
-
Apa yang dilakukan Polri di Maluku Utara? 'Polri melalui Ditpolairud Polda Maluku Utara (Malut) menghadirkan perpustakaan terapung untuk meningkatkan minat baca dan belajar kepada anak-anak di Desa Talaga, Kabupaten Halmahera Barat, Malut,' seperti dikutip dari keterangan unggahan video akun Instagram @divisihumaspolri.
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
Menurut Kabid Humas, penangkapan KP selain memancing aksi protes dan berujung perusakan kantor Polsek, warga juga berupaya menghalangi mobil polisi yang mengangkut sejumlah pasukan Brimob dari Polres Maluku Tengah saat memasuki Desa Latu.
"Petugas kami dicegat warga dari arah depan dan belakang mobil, dan mereka diduga menggunakan senjata api serta bom rakitan, sebab pada badan mobil terlihat kerusakan akibat tertembus peluru dan serpihan bom rakitan," jelas Roem Ohoirat.
Sehingga sejumlah aparat Brimob dipimpin AKP Agung Pranajaya hanya bisa bertahan dan mundur sambil melepaskan tembakan perlindungan akibat diserang dari dua arah pada pukul 20.00 WIT.
"Dalam insiden ini dilaporkan ada satu warga yang tewas tertembak dan kami tidak mengelak karena anggota kita di lapangan bersenjata, tetapi ingat kalau masyarakat juga bersenjata dan membawa bom rakitan," jelas Kabid Humas.
Dia juga mengimbau warga Desa Latu yang telah mendapatkan surat panggilan polisi melalui pemerintah desa untuk kooperatif dan menyerahkan diri.
"Kalau tidak maka polisi akan menggunakan cara represif dan bertindak lebih tegas terhadap mereka yang telah dipanggil, karena diduga mengetahui peristiwa penganiayaan, apalagi tersangka KP juga telah menyebutkan beberapa nama calon tersangka," tegas Kabid Humas.
Kapolda dan segenap jajarannya juga memberikan jaminan kepada warga yang mau memenuhi panggilan polisi dan tidak akan ada kekerasan terhadap mereka.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini situasi di Distrik Bomakia kembali aman dan kondusif masyarakat kembali aktivitas seperti biasanya.
Baca SelengkapnyaBentrokan antar warga pecah di sekitar Kompleks Perumahan Pemda, Kabupaten Maluku Tenggara, Selasa (20/2) malam.
Baca SelengkapnyaAksi Aparat Gerebek 'Sarang' KKB di Dekai, Dua Anak Buah Kopi Tua Heluka Tewas
Baca SelengkapnyaPelaku datang berteriak sambil membawa sebatang besi
Baca SelengkapnyaTeror pertama bermula dari baku tembak yang menewaskan Bripda Alfandi Steve Karamoy.
Baca SelengkapnyaPembakaran terjadi setelah KKB kontak senjata dengan petugas patroli gabungan Ops Damai Cartenz.
Baca SelengkapnyaSatu anggota Brimob terluka akibat tembakan KKB. Dia langsung mendapatkan perawatan.
Baca SelengkapnyaAksi baku tembak aparat TNI-Polri versus KKB di Papua.
Baca SelengkapnyaSeorang warga tewas ditembak KKB yang menyerang Polsek Homeyo di Kampung Pogapa, Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Selasa (30/4).
Baca SelengkapnyaBentrokan dua kelompok warga di di Kompleks Perumahan Pemda, Maluku Tenggara menyebabkan satu pelajar tewas.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu membuat warga bermukim sekitar panik dan ketakutan.
Baca SelengkapnyaKKB Papua sempat kontak senjata dengan Satgas TNI-Polri
Baca Selengkapnya