Kapal boat terbakar di Klungkung, 16 penumpang luka serius
Merdeka.com - Empat dari 16 wisatawan mancanegara dan penduduk lokal penumpang JJ FAT Boat di perairan Jungut Batu, Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali mengalami luka serius akibat musibah kebakaran yang melanda kapal tersebut.
"Musibah itu terjadi sekitar satu kilometer dari bibir pantai perairan Jungut Batu, Nusa Penida sebuah pulau yang terpisah dengan daratan Bali sekitar pukul 10.30 wita," kata Kapolres Klungkung AKBP Ni Wayan Sri Yudayatni Wirawati seperti dikutip dari Antara, Jumat (7/11).
Dia yang memimpin seluruh personel Polsek Nusa Penida dan Polisi Perairan Polres Klungkung untuk membantu menyelamatkan korban. Sebanyak 16 penumpang yang sebagian besar adalah wisatawan mancanegara, empat orang di antaranya mengalami luka bakar serius yang terdiri atas tiga warga negara asing dan seorang warga setempat.
-
Siapa korban kebakaran kapal di Cilacap? Ia mengatakan, mayat nakhoda itu ditemukan pada Jumat (26/4). Menurut Sarjono, korban meninggal dunia yang merupakan nakhoda salah satu kapal yang terbakar itu langsung dibawa ke Ruang Jenazah RSUD Cilacap.
-
Dimana kebakaran kapal itu terjadi? Kebakaran itu diketahui terjadi di Dermaga 3 PPS Cilacap sekitar pukul 18.45 WIB.
-
Kenapa kapal terbakar di Cilacap? Ia mengatakan bahwa penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan.
-
Kapal apa yang terbakar di Cilacap? Berdasarkan hasil identifikasi sementara, kebakaran tersebut menimpa empat kapal yang tengah bersandar di Dermaga 3 PPS Cilacap,' kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Bayu Prahara pada ANTARA.
-
Bagaimana kebakaran kapal di Cilacap terjadi? Akan tetapi berdasarkan informasi dari sejumlah saksi mata, tiba-tiba saja terlihat kobaran api di Kapal Mulia 16 GT 50 dan selanjutnya merambat ke kapal-kapal lainnya.
-
Siapa yang ramai naik kapal di Lebaran? Ramai Para Santri Pada musim lebaran, biasanya kapal Situbondo-Madura itu ramai pemudik. Mereka biasanya berasal dari kalangan para santri di Madura yang menempuh pendidikan di Jawa Timur.
Keempat penumpang yang mengalami luka bakar itu terdiri atas Gabrielle Samsan, Oliver Robitaille dan Bonnacorsi Sara, serta satu orang WNI atas nama Komang Indah. Semuanya secara cepat dievakuasi untuk mendapatkan perawatan di Puskesmas Jungut Batu dan kini sudah dirujuk ke Rumah Sakit di Denpasar.
Menurut salah seorang saksi mata, peristiwa kebakaran tersebut terjadi ketika JJ FAT Boat yang mengangkut 16 orang penumpang yang terdiri atas sembilan wisatawan mancanegara dan tujuh warga negara Indonesia dinakhodai Wayan Puji.
Kapal tersebut rencana berangkat dari perairan Jungut Batu menuju ke Sanur, Denpasar, namun kapal yang baru saja berangkat kurang lebih baru bergerak sekitar satu kilometer dari bibir pantai mengalami musibah kebakaran .
Nakhoda belum bisa mengetahui persis sumber api awal sampai melalap kapal Boat tersebut. Sementara itu pihak Polsek perairan Nusa Penida juga menyatakan masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab terbakarnya kapal tersebut.
Ke-16 penumpang kapal naas tersebut antara lain Ngainan (25) asal Jawa, Nurmaningsih (30) asal Jawa, Philip Durent (52) dari Belgia, Lee Lay Hoon (38) Malaysia, Gabrielle Samsan (45) Kanada, Oliver Robitaille (40) Kanada, dan Jan Alinski (62) Swedia.
Selain itu juga Pascal Chopard (38) Swis, Jennifer Firmenich (3) Jerman, Montanari Massimo ( 35 ) Italia, Bonaccorsi Sara (35) Italia, Komang Indah (28) Jungut Batu, Komang Awa ( 35) Jungut Batu, Nyoman Kate ( 37) Jungut Batu, Wayan Darma (35) Jungut Batu dan Men Dana (60) Jungut Batu. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga saat ini, penyebab kebakaran dan jumlah awak kapal wisata Sea Safari yang berada di dalamnya masih belum diketahui.
Baca SelengkapnyaKebakaran kemungkinan besar bermula dari dek kendaraan di dalam kapal.
Baca SelengkapnyaKebakaran itu dianggap kejadian luar biasa karena korban meninggal dunia mencapai belasan orang.
Baca SelengkapnyaKapal Wisata bernama KM Duta Samota dari Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang membawa 33 wisawatan asing ke Labuan Bajo kandas di perairan Pulau Kelor.
Baca SelengkapnyaKapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).
Baca SelengkapnyaLima orang penumpang dibawa ke rumah sakit Krakatau Medika Cilegon karena mengalami sesak napas.
Baca SelengkapnyaBeruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut, kedua korban tersebut akibat menghirup asap dan loncat dari tangga utama kapal akibat panik.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaSebelum terjatuh, helikopter tersebut terbang rendah di atas rumah warga.
Baca SelengkapnyaPencarian terhadap korban tenggelam telah ditutup.
Baca SelengkapnyaNakhoda dan ABK langsung dibawa ke Polres Tapanuli Tengah untuk diminta keterangannya.
Baca Selengkapnya