Kapal Nelayan Rote Ndao Terbalik di Australia, 3 Ditemukan Selamat, 9 Masih Hilang
Merdeka.com - Sebuah kapal nelayan asal Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur dilaporkan tenggelam di perairan Australia. Kapal bernama Kuda Laut tersebut membawa 12 orang anak buah kapal (ABK) termasuk nahkoda.
Danlanal Rote Ndao, Letkol Laut (P) M. Noordin Mutaqien menjelaskan, informasi awal didapatkan dari pegawai Konsulat Republik Indonesia di Darwin, bahwa telah terjadi kecelakaan laut yakni kapal tenggelam di perairan perbatasan Indonesia - Australia, pada koordinat 12-26.60 S 121-25.30 E Pulau Pasir, Karang Ashmore.
"ABK yang masih dinyatakan hilang sembilan orang, tiga orang selamat. Informasi terbaru sesuai pernyataan dari Pihak AMSA, yang sudah diverifikasi pihak Konsulat RI di Darwin," kata Noordin, Senin (21/3) malam.
-
Siapa yang terlibat dalam evakuasi korban? Mereka menggenapi ratusan personel tim SAR gabungan yang sudah lebih dulu berada di lokasi, terdiri dari Kantor SAR Gorontalo, Korem, Kepolisian Daerah, Palang Merah Indonesia, Kelompok Pencinta Alam, serta grup relawan dan lainnya.
-
Apa tugas BP2MI dalam kasus tenggelamnya kapal di Korea Selatan? 'BP2MI akan mengawal keseluruhan prosesnya hingga almarhum ketiga jenazah tiba di kediamannya masing-masing hingga proses penguburan jenazahnya. Kami akan mengawal hak-hak yang harus diterima oleh mereka melalui ahli warisnya,' tegas Benny di hadapan para awak media yang meliput kegiatan.
-
Kapan Tim SAR menangani korban laka laut di Parangtritis? Arif mengatakan, salah satu pengalamannya paling berkesan saat bertugas di Pantai Parangtritis adalah saat menangani korban laka laut di tahun 2014.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Siapa yang bantu tim evakuasi? Dalam pencarian dan evakuasi korban, tim gabungan di Sumatera Barat juga turut dibantu kantor SAR Bengkulu, kantor SAR Jambi dan Kantor SAR Medan.
Menurut Noordin, pada hari Kamis (17/3), kapal berlayar dari Rote Ndao ke lokasi untuk mencari ikan. Pada Jumat (18/3) dini hari, dilaporkan bahwa kapal tersebut terbalik diakibatkan oleh cuaca buruk berupa, angin kencang.
Tiga orang ABK bertahan di atas kapal dengan alat apung yang sudah dibuat. Pada Minggu (20/3) pihaknya mendapatkan informasi dari Kantor SAR Kupang, tentang terjadinya laka laut di wilayah perairan batas Indonesia - Australia.
"Mereka meneruskan informasi dari Command Centre Basarnas Pusat, bahwa kapal BULK CARRIER PSU SIXTH, c/s S60P dan MMSI 566870000 telah mengevakuasi tiga orang selamat nelayan asal Indonesia," ungkap Noordin Mutaqien.
Dia menambahkan, tiga ABK diselamatkan oleh Australia Maritime Safety Authority, kemudian dievakuasi ke pulau Broom Australia Barat untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan.
"Informasi terakhir Kapal PSU SIXTH Australia persiapan memindahkan korban selamat ke kapal Australian Border Force (ABF) di perbatasan Indonesia - Australia.
Basarnas Pusat berkoordinasi dengan JRCC australia untuk menanyakan rencana evakuasi korban. "Dengan hasil korban selamat rencana dibawa ke rumah sakit di Australia," tambah Noordin Mutaqien.
Masih menurut Noordin Mutaqien, pihak AMSA telah berkordinasi dengan Basarnas Pusat terkait laka laut tersebutz, untuk melakukan pencarian dan penyelamatan korban yang belum ditemukan. Direncanakan proses pencarian korban hilang mulai dilaksanakan Senin (21/3) hari ini, oleh pihak AMSA.
1 ABK Dirawat Intensif di Pulau Broom
Danlanal Rote Ndao, Letkol Laut (P) M. Noordin Mutaqien mengaku, informasi terakhir yang dia dapatkan hari ini Australian Maritime Safety Authority (AMSA) menyatakan, dua WNI dalam kondisi sehat akan tiba di Darwin, Selasa (22/3) siang.
"AMSA akan memberikan akses kekonsuleran bagi Konsulat RI, untuk menemui kedua ABK tersebut setelah tiba di Darwin," katanya.
Menurut Noordin Mutaqien, langkah yang akan dijalani oleh dua ABK adalah, pemeriksaan kesehatan dan jika dinyatakan kondisi sehat akan ditampung di Pusat Detensi Imigrasi Darwin, sambil menunggu proses repatriasi.
"Konsulat akan membantu menerbitkan dokumen perjalanan," ungkapnya.
Sementara satu ABK lainnya sedang di rawat di Pulau Broom, wilayah kerja KJRI Perth dan dipantau oleh KJRI Perth. Info yang diperoleh, saat ini kondisinya masih kritis, atau belum sadar dan rencananya akan diterbangkan oleh Royal Flying Doctors ke Royal Perth Hospital, pada malam ini.
"Lanal Rote Ndao terus laksanakan koordinasi dengan Yulius (Kabag protokol dan Konsuler Konsulat RI di Darwin), untuk perkembangan informasi serta Koordinasi dengan Basarnas maupun Pemkab Rote Ndao, untuk informasi lebih lanjut," tutup Noordin Mutaqien.
Berikut data korban:
3 ABK yang selamat:
1. Melki Giri2. Habel Kanuk3. Riki Balu
9 ABK yang masih hilang:
1. Yohanis Balu2. Ibrahim Loe3. Yunus Modok4. Pice Naluk5. Denis Busu6. Panji Balu7. Benyamin Pah8. Adi Arbet Giri9. Rifan Balu
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapal Kennedy yang ditumpangi harusnya sudah sampai di dermaga Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Cilacap pada hari Selasa (31/12), pukul 12.00 WIB.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaPara pelaku adalah nelayan yang semula diminta seseorang melakukan perjalanan mengangkut ikan.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan mengevakuasi tiga mayat yang telah teridentifikasi sebagai pengungsi Rohingya
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaSatu unit kapal pengangkut pengungsi etnis Rohingya dilaporkan tenggelam di perairan Aceh Barat, Rabu (20/3). Sebagian pengungsi masih terkatung-katung di laut.
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaKapal itu mengalami kecelakaan dan tenggelam saat melewari rute Johor-Indonesia di perairan Selat Melaka.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaArif menuturkan, usai dievakuasi di dermaga setempat, beberapa korban yang membutuhkan perawatan medis dibawa ke rumah sakit dan dijemput keluarga.
Baca SelengkapnyaSeratusan imigran etnis Rohingya tersebut dalam pelayaran menuju Australia.
Baca SelengkapnyaNelayan Aceh melakukan penyelamatan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka saat cuaca buruk.
Baca Selengkapnya