Kapal Patroli Bea Cukai Ditabrak Saat Bongkar Penyelundupan Minuman Alkohol
Merdeka.com - Kapal patroli milik Bea Cukai rusak usai ditabrak diduga oleh sindikat penyelundupan minuman etil alkohol di perairan Selat Singapura. Aparat Bea Cukai masih melakukan pencarian seorang anak buah kapal yang hilang di laut usai kejadian tersebut.
"Menjadi kewajiban kami ketika terjadi kejadian, langsung mengevakuasi korban atau melakukan pencarian," kata Kepala Kantor Wilayah DJBC Khusus Kepulauan Riau Agus Yulianto usai pertemuan dengan DPD di Kota Batam, Kepri, Selasa (3/12). Dikutip dari Antara.
Menurut dia, tabrakan antara kapal penyelundup dengan kapal patroli bea cukai adalah kecelakaan. Insiden ini biasa terjadi dalam operasi. "Bisa dibayangkan, operasi di laut gelap banget," kata Agus Yulianto.
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Di mana bangkai kapal ditemukan? Temuan itu berlokasi di sekitar Pulau Kasos.
-
Bagaimana bangkai kapal ditemukan? Para ahli telah menemukan total 10 kerajinan yang tenggelam, berasal dari Perang Dunia II hingga 3000 SM dengan menggunakan puisi tersebut.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
-
Siapa yang menemukan kapal tersebut? Dilansir Arkeonews, kapal ini ditemukan pada Oktober 2023 oleh tim peneliti Institut Ilmu Laut Dalam dan Teknik Akademi Sains China.
-
Apa yang ditemukan di bangkai kapal? Pada masa itu mereka menemukan kerajinan tangan yang berasal dari Zaman Kuno dan Romawi, hingga perahu kayu dan logam yang tenggelam sekitar Perang Dunia II.
Sementara itu, seorang ABK penyelundup asal Batam meninggal dan seorang lainnya jatuh ke laut yang hingga sekarang belum ditemukan.
Seorang petugas patroli Kantor Wilayah DJBC Khusus Kepri juga mengalami luka robek dan patah gigi dalam insiden penyerangan itu.
Humas Kanwil DJBC Khusus Refly F. Silalahi mengatakan ,bahwa insiden penyerangan tersebut terjadi pada hari Minggu (1/11) sekitar pukul 19.30 WIB.
Petugas menerima informasi adanya upaya penyelundupan minuman mengandung etil alkohol dengan modus ship to ship menggunakan HSC (high speed craft) di perairan Selat Singapura, dan ditindaklanjuti dengan mengerahkan Satuan Tugas Speedboat untuk berpatroli di sekitar perairan Nongsa dan Karang Galang.
"Informasi yang diperoleh malam itu, lebih dari empat HSC memasuki perairan Selat Singapura," katanya.
Sekitar pukul 20.10 WIB, dua HSC diketahui membuntuti kapal cepat BC, salah satu HSC itu memotong haluan tetapi bisa dihindari sehingga tidak terjadi tabrakan.
Namun, beberapa waktu kemudian, satu HSC lain yang berasal dari belakang juga menutup haluan speedboat BC yang mengakibatkan terjadi tabrakan dan bagian haluan mengalami kerusakan.
HSC yang memotong haluan speedboat BC, kembali bermanuver dan berusaha menabrak, namun bisa diantisipasi.
"Petugas juga diadang dengan senjata tajam saat berusaha mendekati HSC untuk melakukan pemeriksaan. Dengan alasan keamanan, petugas patroli meninggalkan lokasi dan melaporkannya kepada pimpinan," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaPencarian seorang WN Taiwan yang hilang akibat kapal speedboat terbalik dan tenggelam di Kepulauan Seribu membuahkan hasil. Korban dilaporkan telah ditemukan.
Baca SelengkapnyaKapal tersebut terbalik di sekitar Perairan Pulau Rambut
Baca SelengkapnyaKorban hilang ini menggunakan kaos abu-abu, celana hitam, dan topi hitam.
Baca SelengkapnyaRatusan kilogram narkoba jenis sabu hendak diselundupkan melalui perairan Kepulauan Riau
Baca SelengkapnyaSelat Malaka jadi salah satu perairan penting yang perdagangan Indonesia dan Malaysia. Jalur ini tidak jarang digunakan praktik ilegal.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Sabtu, 24 Agustus 2024 sekira pukul 22.00 WIB.
Baca SelengkapnyaMayoritas penyelundupan yang dihalau BC Batam merupakan tembakau tanpa bea cukai dan minuman beralkohol ilegal.
Baca SelengkapnyaBasarnas mengerahkan tujuh unit kapal untuk mencari WN Taiwan yang hilang saat kapal terbalik di Pulau Seribu.
Baca SelengkapnyaPemusnahan digelar di PT Sinergi Jelma Anugrah, Kecamataan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jatim
Baca SelengkapnyaTim Patroli Laut Bea Cukai gagalkan penyelundupan balepressed
Baca Selengkapnya