Kapal pembawa sabu satu ton masuk melalui perairan barat Sumatera
Merdeka.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Mochammad Iriawan mengatakan, kapal pengangkut satu ton sabu asal Taiwan masuk ke Indonesia melalui perairan Barat Sumatera. Menurut Iriawan, perairan barat Sumatera selama ini menjadi favorit menyelundupkan narkoba karena relatif lebih sepi dibandingkan perairan timur Sumatera.
"Kapal diketahui berangkat pada 17 Juni dari pelabuhan di Taiwan. Kapal melalui jalur barat Pulau Sumatera yang lebih sepi dari patroli dan laut bebas," kata Iriawan di Dermaga Bea Cukai di Tanjunguncang, Batam, Senin (17/7).
Hal tersebut disampaikan Iriawan saat ekpos di Batam bersama Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setio Wasisto, Kapolda Kepri Irjen Pol Sam Budigusdian, Danlantamal IV, dan Kepala BC Batam.
-
Bagaimana cara sabu diselundupkan? 'Awalnya kami menemukan adanya temuan narkotika jenis sabu sebanyak 2 paket sedang dengan berat kotor 202 gram yang dikirim lewat kargo bandara dengan modus ekspedisi helm,' ujar Kasat Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Manapar Situmeang kepada merdeka.com Senin (20/5).
-
Apa jenis narkoba yang diselundupkan? 'Awalnya kami menemukan adanya temuan narkotika jenis sabu sebanyak 2 paket sedang dengan berat kotor 202 gram yang dikirim lewat kargo bandara dengan modus ekspedisi helm,' ujar Kasat Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Manapar Situmeang kepada merdeka.com Senin (20/5).
-
Di mana sabu ditemukan? “Jadi pada tanggal 5 Agustus anggota berhasil mengamankan salah satu tersangka yang menyimpan sabu di plafon sekolah dasar di Kota Jambi.“
-
Siapa dalang penyelundupan? Di balik kedatangan pengungsi Rohingya di Aceh Barat pertengahan Maret 2024 lalu ternyata didalangi oleh warga lokal.
-
Apa yang dibawa kapal? Bangkai kapal sepanjang 8,2 meter, membawa banyak batangan timah ketika tenggelam, ditemukan di dekat kota Mazarrón.
-
Dimana sabu itu dikirim? Kemudian, polisi menelusuri alamat pengiriman sabu yang dikirim lewat gudang kargo Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Ternyata, paket sabu itu tujuannya ke kantor J&T Masamba yang beralamat di Jalan Lapapa Kelurahan Bone Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan.
"Kapal tersebut sebelum sampai ke Indonesia juga melalui Johor, Singapura, dan kawasan perairan Thailand sebelum masuk perairan barat Pulau Sumatera," kata Iriawan.
Mantan Kadivpropam ini mengatakan, sesuai hasil pemeriksaan tersangka yang ditangkap bekas Hotel Mandailika di Anyer, Serang Banten, kapal berhenti sekitar pulau Sangiang, Selat Sunda.
"Sabu tersebut kemudian dipindahkan menggunakan perahu karet kecil menuju Anyer atau Hotel," kata Iriawan.
Setelah itu, kapal hendak kembali ke Taiwan melalui jalur timur Pulau Sumatera karena sudah tidak membawa sabu.
"Kapal kearah utara menuju Bangka, dan wilayah Kepri hingga tertangkap di Berakit Pulau Bintan. Kapal sempat hilang dari radar di Bangka, namun akhirnya bisa tertangkap sebelum keluar wilayah Indonesia," kata dia.
Penangkapan tersebut, kata dia, berkat kerjasama berbagai pihak seperti Kepolisian, Lantamal IV, BC, BIN, yang akhirnya dibawa ke Tanjunguncang, Batam.
"Ini berkat koordinasi semua pihak sehingga berhasil dilacak dan ditangkap dengan lima orang didalamnya. Kami juga koordinasi dengan Polisi Taiwan untuk memastikan kapal dan awak yang tertangkap," kata Iriawan.
Selanjutnya, kata dia, pihaknya masih akan terus mengembangkan kasus tersebut untuk mengungkap jaringan yang memasok 1,020 ton sabu.
"Kami masih kembangkan bekerjasama dengan Polisi Taiwan dan China. Karena ini dikendalikan dari China," kata dia.
Seperti diketahui pada 13 Juli, tim gabungan kepolisian berhasil gagalkan upaya penyelundupan 1,020 ton sabu melalui pantai Anyer Banten. Seorang pelaku ditembak mati dan tiga berhasil ditangkap.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dirtipid Narkoba Bareskrim Brigjen Mukti Juharsa mengungkap modus baru penyelundup narkoba di wilayah Kalimatan Utara.
Baca SelengkapnyaMenjatuhkan vonis pidana penjara seumur hidup Suparman, terdakwa kurir 13 kilogram sabu-sabu
Baca SelengkapnyaPenyelundupan narkoba tersebut masuk melalui jalur laut Aceh
Baca SelengkapnyaMenurut Polri, dua wilayah itu menjadi pintu masuk narkoba dari luar negeri, khususnya dari wilayah Malaysia.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan calon penumpang Kapal Bukit Raya yang hendak pergi ke Jakarta
Baca SelengkapnyaSindikat ini telah berhasil menjual 140 kilogram sabu hanya dalam kurun waktu 7 bulan.
Baca SelengkapnyaKasus peredaran gelap narkotika di dua wilayah dengan total barang bukti sebanyak 157 kilogram sabu-sabu.
Baca Selengkapnya2.128 tersangka di antaranya sedang dalam proses penyidikan dan 303 tersangka lainnya dilakukan rehabilitasi.
Baca SelengkapnyaSaat ini para tersangka dan barang bukti 86 kilogram sabu serta 2 pucuk senjata api telah diamankan di Bareskrim Polri.
Baca SelengkapnyaDiduga praktik penyelundupan ini ada keterkaitannya dengan gembong narkoba Fredy Pratama. karena sama-sama memasukkan sabu ke kemasan teh china.
Baca SelengkapnyaRatusan kilogram narkoba jenis sabu hendak diselundupkan melalui perairan Kepulauan Riau
Baca SelengkapnyaPetugas turut mengamankan dua orang inisial AB dan FA di dalam boat itu
Baca Selengkapnya