Kapal Pengangkut Batu Bara di Kaltim Tenggelam, Satu ABK Ditemukan Tewas
Merdeka.com - Rahmad (45), salah satu ABK dari kapal motor pengangkut batu bara yang tenggelam di perairan Saliki, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, pada Senin (29/3), sore ini ditemukan telah meninggal dunia.
Jasad Rahmad mengambang di perairan sekitar kawasan bakau, sekitar pukul 15.00 Wita, di tengah pencarian SAR gabungan yang dimulai pukul 07.00 WITA pagi tadi.
"Benar. Ditemukan meninggal dunia, sekitar jam 3 sore ini tadi," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan Melkianus Kotta, dikonfirmasi Selasa (30/3) sore.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Sebuah kapal survei gas alam Energean yang beroperasi sekitar 90 kilometer di lepas pantai Israel menemukan sebuah bangkai kapal penuh dengan ratusan kontainer utuh yang berasal dari masa 3300-3400 tahun lalu (abad ke-14 hingga ke-13 sebelum masehi) di kedalaman 1,8 kilometer.
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
Melkianus menerangkan, jasad korban ditemukan, berjarak sekitar 2 nautical mile dari titik awal perkiraan kapal tenggelam. "Kapal tenggelam, diduga kelebihan muatan," ujar Melkianus.
"Jadi, oleh tim SAR gabungan, korban yang dicari SAR gabungan dua hari ini, dibawa ke dermaga di Samarinda, dan ke rumah sakit (RSUD AW Sjachranie). Korban ditemukan, operasi SAR ditutup," tambah Melkianus.
Kasi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan Octavianto menjelaskan, peristiwa nahas di perairan Saliki itu terjadi Senin (29/3) pagi.
"Kejadiannya, jam 5 pagi. Ada tiga ABK di atas kapal. Saat berlayar, kapal tiba-tiba tenggelam. Jadi, korban (Rahmad) sudah berusaha dapatkan tali kapal, tapi gagal. Hingga akhirnya hilang di perairan," terang Octavianto.
Selain Basarnas Unit Siaga SAR Samarinda, pencarian korban sejak Senin (29/3), juga melibatkan Polair Kukar dan Polda Kaltim, serta TNI AL Pos Muara Pegah.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu, 24 Agustus 2024 sekira pukul 22.00 WIB.
Baca SelengkapnyaKorban tewas atas nama Muhammad Rois, meninggal dunia di lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaBanyak yang mengirimkan doa dan berbelasungkawa kepada korban dan keluarga. Demikian juga dengan Penjabat Gubernur, Bahtiar Baharuddin.
Baca SelengkapnyaUntuk penyebab kebakaran, masih dilakukan penyelidikan oleh polisi.
Baca SelengkapnyaNakhoda dan ABK langsung dibawa ke Polres Tapanuli Tengah untuk diminta keterangannya.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaKapal yang memuat 40 ton beras dan 30 tabung elpiji tenggelam usai dihantam ombak saat berada di Perairan Selayar.
Baca SelengkapnyaPenumpang perahu penyeberangan menyeberang usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca SelengkapnyaKapal tanker yang membawa 21 orang terbakar pukul 03.00 WITA dini hari pada Rabu (7/8).
Baca Selengkapnyabatu gunung berdiameter sekitar satu meter jatuh menimpa beko, membuat korban meninggal di tempat.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengatakan, kasus kapal tenggelam tersebut masih diinvestigasi otoritas Jepang.
Baca SelengkapnyaKapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).
Baca Selengkapnya