Kapal perang dikirim ke perbatasan Malaysia pantau pencuri ikan
Merdeka.com - Dua Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) setiap hari dikerahkan memantau perairan laut di daerah itu untuk mencegah pencurian ikan oleh nelayan asing di perairan Karimun, Kepulauan Riau. Perairan itu terutama di daerah itu berbatasan dengan Malaysia dan Singapura.
"Minimal setiap hari dua KRI berpatroli memantau dan mencegah pencurian ikan oleh nelayan serta tindak kejahatan lain, seperti perompakan dan lainnya," kata Danlanal Tanjung Balai Karimun Letkol Laut (P) Hariyo Poernomo di Markas Komando Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Tanjung Balai Karimun, seperti dilansir Antara, Kamis (11/12).
Danlanal mengatakan, pengerahan dua KRI merupakan bentuk dukungan dari unsur Guspurlamabar dan Guskamlamabar dalam meningkatkan keamanan di perairan Karimun. Hal itu mengingat Lanal Tanjung Balai Karimun memiliki keterbatasan sarana prasarana, terutama kapal-kapal patroli berkapasitas besar.
-
Bagaimana cara warga menangkap ikan? Mereka hanya diperkenankan menangkap ikan menggunakan tangan dan jaring.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Siapa yang menyerang kapal di Teluk Aden? Serangan Houthi menargetkan sebuah kapal komersial yang berlayar melalui Teluk Aden.
-
Siapa pemangsa manusia di laut? Ikan hiu besar ketiga di dunia, dikenal sebagai ikan hiu putih, memiliki berat maksimal mencapai 3,32 ton dan bisa tumbuh hingga panjang sekitar 15 hingga 20 kaki.
-
Apa jenis ikan yang ditemukan? Ikan berjenis ikan siput 'genus Pseudoliparis' ini ditemukan di kedalaman sekitar 8.336 meter di bawah laut.
"Kalau personel sudah cukup, tapi kapal patroli masih terbatas. Karena itu, dengan masa jabatan saya yang masih baru ini, maka saya langsung berkoordinasi dengan pimpinan. Pimpinan langsung menanggapinya dengan mengirim dua KRI setiap hari," kata dia.
Menurut dia, hampir semua KRI yang dimiliki Armada Barat (Armabar) telah berpatroli di Karimun sejak pemerintah pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan menginstruksikan untuk memaksimalkan penindakan bahkan menenggelamkan kapal nelayan asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia.
"KRI yang sudah berpatroli seperti KRI Imam Bonjol, KRI Clurit, KRI Alamang dan lainnya. Patroli dilakukan pada perairan perbatasan yang rawan dimasuki nelayan asing," ucapnya.
Mengenai instruksi menenggelamkan kapal nelayan asing yang mencuri ikan, ia mengatakan siap melaksanakannya bekerja sama dengan instansi terkait, mulai dari Bakorkamla, Satker PSDKP Kementerian Kelautan dan Perikanan maupun instansi lainnya.
"Sejak menjabat, saya belum dapat informasi nelayan asing masuk ke perairan Tanjung Balai Karimun. Tapi saya sudah berkomitmen akan menindak tegas sesuai dengan instruksi itu serta undang-undang. Kita juga terus berkoordinasi dengan 'stakeholder' maritim terkait, termasuk kepada bupati juga sudah saya sampaikan," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Laskar Melayu Bersatu (LMB) Provinsi Kepri Datuk Panglima Azman Zainal mendukung peningkatan kegiatan patroli mencegah pencurian ikan, termasuk menenggelamkan kapal nelayan asing yang melakukan "illegal fishing".
Azman Zainal mengatakan, sudah menjadi kewajiban bagi TNI dan aparat di laut lainnya untuk menjaga kekayaan dan kedaulatan maritim Indonesia.
"Tekad dan niat yang tulus aparat untuk menjaga kekayaan alam patut diapresiasi. Jangan biarkan seekor ikan pun dicuri orang asing," kata dia.
Menurut dia, tindakan tegas dengan membakar dan menenggelamkan kapal nelayan asing, setelah ABK-nya diselamatkan secara kemanusiaan patut didukung demi menyelamatkan kekayaan laut Indonesia.
"Australia sudah lama melakukan apa yang dilakukan pemerintah sehingga mereka jera untuk melakukan hal yang demikian," kata Azman di Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"KIA berbendera Malaysia tersebut diamankan di perairan Selat Malaka Kepulauan Riau," kata Brigjen Trunoyudo
Baca SelengkapnyaKapal Ikan Asing tersebut disangkakan dengan dugaan penggaran Pasal 92 Jo Pasal 26 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mengancam bakal menenggelamkan kapal ikan asing yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal
Baca Selengkapnyadipasangkan pada kapal-kapal yang difokuskan untuk menjaga kawasan Selat Malaka, Laut Natuna Utara, dan Laut Sulawesi (Utara).
Baca SelengkapnyaDua KIA berbendera Vietnam dengan nama KG 9324 TS dan 90520 TS akhirnya berhasil diamankan polisi.
Baca SelengkapnyaMiliter Filipina dan China kembali memanas di Laut China Selatan.
Baca SelengkapnyaTotal pasir yang sudah dikeruk mencapai 24.000 meter kubik pasir laut.
Baca SelengkapnyaUpaya pencurian itu terjadi saat kapal lego jangkar di perairan Dumai
Baca SelengkapnyaPetugas sampai melompat ke atas perahu motor, mengambil alih kemudi, dan mengamankan dua pelaku di atas perahu.
Baca SelengkapnyaKKP menyerahkan dua kapal ikan barang milik negara yang berasal dari barang rampasan ke nelayan Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaPenenggelaman melalui teknik pengeboman ini dipopulerkan oleh mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Baca SelengkapnyaGanjar menilai, langkah tegas dalam menjaga sumber daya kelautan mesti
Baca Selengkapnya