Kapal sembako tujuan Tarakan karam di laut Sulawesi, 10 ABK selamat
Merdeka.com - Kapal motor (KM) Mujur Indah bermuatan sembako yang berlayar dari Parepare Sulawesi Selatan tujuan Tarakan di Kalimantan Utara, dilaporkan karam di laut Sulawesi, Minggu (19/3). Sepuluh anak buah kapal (ABK) selamat dan telah dibawa ke Samarinda menaiki KM Adhitya yang berlayar dari Parepare tujuan Samarinda.
Keterangan diperoleh, kapal nahas itu karam kira-kira 19.00 Wita, Minggu (19/3) malam kemarin setelah dihantam cuaca buruk di tengah perairan laut. Beruntung, 10 ABK yang terombang ambing di lautan ditemukan KM Adhitya, yang berlayar dari Parepare menuju ke Samarinda, Kalimantan Timur.
"Kapal sembako itu berlayar dari Parepare ke Tarakan. Sepuluh penumpang terombang ambing, diselamatkan KM Adhitya ke Samarinda," kata Petugas Pengolah Data BPBD Kota Samarinda, Nanang Arifin, kepada wartawan, Senin (20/3).
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
Kesepuluh ABK yang berasal dari Sulawesi itu adalah Sultan sebagai Nakhoda asal Bojo, Kamaluddin sebagai KKM asal Sore'a, Aris sebagai Mualim I asal Lumpu'e, Hendra sebagai Masinis 1 asal Sore'a, Jamaluddin sebagai Juru Mudi asal Bojo, Herman sebagai Juru Mudi asal Barru, Ardi sebagai Oiler asal Sore'a, Rusli sebagai Oiler asal Lumpu'e, Sofyia sebagai Oiler asal Bojo, dan Aswar sebagai Koki asal Sore'a.
"Kesemuanya dalam kondisi selamat dan sehat. Di atas kapal (KM Adhitya) sudah diberikan pertolongan pertama oleh kru dan medis," ujar Nanang.
KM Adhitya dengan Kapten Kapal Masri, akhirnya tiba dan bersandar di Pelabuhan Samarinda di Jalan Yos Sudarso, pukul 11.00 WITA pagi tadi.
Ke semua ABK KM Mujur Indah yang selamat mendapatkan penanganan dari Polsekta Kawasan Pelabuhan Samarinda, Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), BPBD, Medis Pelabuhan, LSM Sosial Pelik, untuk kembali mendapatkan pelayanan medis.
"Ya, semua selamat dan sehat," demikian Nanang menegaskan.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaKapal kargo yang dinahkodai Kapten Pattahudin itu karam dan tenggelam saat hendak berlabuh di Pelabuhan Tenau Kupang.
Baca SelengkapnyaKapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).
Baca SelengkapnyaKapal itu itu membawa 50 kota suara, 40 bilik suara, serta 1 kardus C hasil dari 10 TPS.
Baca SelengkapnyaNakhoda dan ABK langsung dibawa ke Polres Tapanuli Tengah untuk diminta keterangannya.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaKapal yang memuat 40 ton beras dan 30 tabung elpiji tenggelam usai dihantam ombak saat berada di Perairan Selayar.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengatakan, kasus kapal tenggelam tersebut masih diinvestigasi otoritas Jepang.
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaPenumpang perahu penyeberangan menyeberang usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca Selengkapnya