Kapal Tabrak Perahu Nelayan di Langkat, 1 Nelayan Tewas 1 Hilang
Merdeka.com - Kapal pencari ikan menabrak perahu nelayan di perairan Langkat, Sumut, Rabu (4/11) malam. Seorang meninggal dunia dan seorang lainnya hilang akibat kejadian ini.
Berdasarkan informasi dihimpun, kapal motor pukat teri yang melaut dari Gabion, Belawan, menabrak perahu kayu pencari kembung yang melaut dari Tanjung Pura. Akibatnya, perahu bermotor dengan panjang sekitar 6 meter itu karam.
"Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 22.00 WIB di daerah 6 mil arah utara dari bibir pantai Desa Bubun, Kecamatan Tanjung Pura, Langkat," kata Kepala Kantor SAR Medan Toto Mulyono, Kamis (5/11).
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Di mana lokasi kecelakaan pemotor? Lokasi terjatuhnya sang pemotor begitu dekat dengan laju kendaraan dinas para pejabat.
-
Dimana kebakaran kapal itu terjadi? Kebakaran itu diketahui terjadi di Dermaga 3 PPS Cilacap sekitar pukul 18.45 WIB.
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kenapa kapal Kanaan itu tenggelam? 'Kapal tersebut tampaknya tenggelam dalam kondisi kritis. Kemungkinan karena badai atau upaya serangan pembajakan di Akhir Zaman Perunggu.'
-
Apa yang ditemukan di dalam kapal karam? Sekelompok peneliti arkeologi bawah air menemukan dua buah lempengan timah seberat 22 gram dan 44 gram di sebuah kapal karam Zaman Perunggu di lepas pantai Antalya Kumluca,Turki.
Saat kejadian, terdapat 4 nelayan asal Desa Bubun di perahu pencari kembung. Dua di antaranya selamat, seorang ditemukan meninggal dunia, dan seorang lainnya hilang. Korban meninggal dunia atas nama Aspan (40). Sementara nelayan yang masih dalam pencarian yakni Johan (25).
Hilangnya Johan diinformasikan ke Kantor SAR Medan, Kamis (5/11) siang. "Saat informasi kita dapatkan dari camat Tanjung Pura, kita langsung menerjunkan personel sebanyak 8 orang dengan membawa peralatan water rescue dan juga peralatan selam," jelas Toto.
"Semoga cuaca di lokasi bersahabat sehingga tim di lapangan bisa bekerja secara maksimal," harap Toto.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapal yang memuat 40 ton beras dan 30 tabung elpiji tenggelam usai dihantam ombak saat berada di Perairan Selayar.
Baca SelengkapnyaBanyak yang mengirimkan doa dan berbelasungkawa kepada korban dan keluarga. Demikian juga dengan Penjabat Gubernur, Bahtiar Baharuddin.
Baca SelengkapnyaNakhoda dan ABK langsung dibawa ke Polres Tapanuli Tengah untuk diminta keterangannya.
Baca SelengkapnyaDi TKP, speedboat bertabrakan dengan perahu getek bermuatan kelapa yang bertolak dari Sungai Bungin.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Sabtu, 24 Agustus 2024 sekira pukul 22.00 WIB.
Baca SelengkapnyaKeseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca SelengkapnyaDua kapal pengangkut BBM tujuan Mentawai terdampar di Pantai Padang setelah terseret ombak dari kawasan Batang Harau.
Baca SelengkapnyaKedua korban saat ini dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan yang terbakar pada awalnya hanya dua. Namun kebakaran kemudian menjalar ke kapal-kapal lainnya.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca Selengkapnya