Kapitra: Kalau saya dimolotov kemudian mati, Alhamdulillah
Merdeka.com - Rumah Kapitra Ampera, caleg dari PDI Perjuangan di Jalan Tebet Timur Dalam VIII, Jakarta Selatan, dilempari dua bom molotov. Saat kejadian, kata Kapitra, di rumah cuma ada istrinya dan asisten rumah tangga.
Mantan pengacara Habib Rizieq Syihab ini menegaskan, tak akan mundur dengan teror tersebut. Bahkan dia rela mati demi mempertahankan apa yang menjadi keyakinannya.
"Saya santai saja. Kalaupun saya di molotov kemudian mati, ya Alhamdulillah. Teror ini bukan pertama kali saya terima, sering malah. Ada yang via WhatsApp, sebut saya kafir, mau dibunuhlah," kata Kapitra di depan rumahnya, Senin (6/8).
-
Di mana teror pembakaran terjadi? Pelaku pembakaran misterius di Kampung Tipar, RT 02, RW 06, Kelurahan Mekarsari Kecamatan Cimanggis, Depok mulai terungkap.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan ini? SOPHOS menyebut serangan ini sebagai 'SEO poisoning,' sebuah teknik di mana peretas memanipulasi hasil pencarian untuk menempatkan situs mereka di posisi teratas.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan? Seorang juru bicara Qualcomm menyatakan bahwa patch telah dikirimkan, namun kini tanggung jawab ada di tangan pengguna.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Dimana bom itu diyakini berada? Hal ini diduga karena nuklir ini berada di sebuah pantai lepas di pulau Tybee, Georgia, sebab selama beberapa waktu di daerah ini tercatat memiliki tingkat radioaktif yang tinggi.
Kapitra Ampera ©2018 istimewa
Kapitra Ampera ©2018 istimewa
Meski kerap mendapat teror, Kapitra mengaku tak membutuhkan pengawalan ekstra dari pihak kepolisian. Dia menduga teror-teror tersebut ada hubungan dengan pilihan politiknya.
"Pasti ada. Saya tahu itu. Saya enggak butuh penjagaan karena ada Allah SWT yang menjaga saya dan keluarga saya. Saya juga sudah sampaikan kepada keluarga saya, jangan pernah takut karena ada Allah SWT," jelas dia.
Sebelumnya, rumah mantan pengacara Habib Rizieq Syihab, Kapitra Ampera di Tebet dilempari dua molotov oleh orang tak dikenal. Kapitra menduga pelaku pelemparan bom molotov ada empat orang.
"Kejadiannya setelah salat Isya. Pelaku sempat terekam CCTV saat melempar bom molotov, ada empat orang," ujar Kapitra di lokasi kejadian, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (6/8).
Kapitra menegaskan tidak takut atas teror tersebut. Menurut caleg PDIP ini, rekaman CCTV tersebut sudah diserahkan kepada pihak ke polisi.
"Dari CCTV tersebut, jelas kok wajah pelaku pelemparan bom molotov. Mereka ada yang menggunakan helm. Teror ini perbuatan nista dan perbuatan pengecut," jelas dia.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Curhatan almarhum Bripda IDF itu diungkapkan pengacaranya bernama Jajang usai meminta keterangan keluarga dan pacar korban.
Baca SelengkapnyaAnwar Usman juga tegas mengatakan ada skenario untuk membunuh karakternya
Baca SelengkapnyaAksi bakar diri ini sebagai bentuk protes atas genosida Israel di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI AL Koptu SB diamankan Pomal Lantamal VI Makassar karena menembak dua warga, SR (19) dan FL (16).
Baca Selengkapnya