Kapitra kecewa Ijtima Ulama pilih Prabowo bukan Habib Rizieq jadi Capres
Merdeka.com - Kuasa hukum pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab, Kapita Ampera kecewa atas keputusan Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional yang merekomendasikan nama Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Assegaf Al Jufri dan Ustaz Abdul Somad untuk dipasangkan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2019. Menurutnya, seharusnya Rizieq direkomendasikan untuk menjadi calon presiden 2019-2024.
"UAS sudah menolak. Dia direkomendasikan Habib Rizieq tetapi dia menolak. Kedua, HRS tidak boleh menolak kalau orang menginginkan dia jadi presiden. Kalau umat yang meminta, ulama tidak boleh menolak. Itu fatsunnya. Itu etikanya. Kalau umat yang meminta amanah, ulama harus menggenggam itu," ujarnya Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Minggu (29/7).
"Kenapa mereka tidak menyalonkan Habib Rizieq Shihab sebagai calon presiden, orang yang dari kalangan ulama itu sendiri? Kenapa harus orang lain? Kalau konsisten dengan perjuangan saat itu, aksi bela Islam itu, ya ulama dong harusnya yang dicalonkan jadi presiden supaya semua agama di republik ini terjaga," sambungnya.
-
Bagaimana Prabowo melihat perbedaan koalisi? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Bagaimana cara Prabowo memutuskan cawapresnya? 'Kelihatannya memang satu aja itu (pematangan cawapres),' ujar Ketua DPW PAN Jakarta, Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio di Jalan Kertanegara Nomor IV, Jakarta Selatan, Rabu (18/10). 'Ya harusnya dari kemarin sudah ketemu. Kaya semalam saja saya sudah ke Pak Prabowo dan menginformasikan bahwa 'pak mohon maaf harusnya ada pertemuan antarketum' tapi Pak Prabowo mengatakan 'harus saya menunggu ketum, yaitu Pak Zulkifli Hasan'. jadi artinya beliau memang menunggu pak Zul.'
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilkada? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Siapa yang dukung Prabowo? Konferda Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pro Jokowi (Projo) Sumatera Barat (Sumbar) memutuskan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
-
Siapa yang mendukung Prabowo-Gibran? Gibran juga mendapat dukungan dari Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI). Dia menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan APPSI untuk Prabowo-Gibran.'Terima kasih sekali,' ucap Gibran.
Menurutnya, ulama yang lebih mengerti hidup damai dan berdampingan dalam perbedaan. Sehingga perbedaan itu tidak menjadi instrumen untuk dipertentangkan.
"Kalau bukan ulama makin gaduh lah pertentangan ini-itu carut-marut penuh limbah caci maki. Untuk itu saya ikut memperjuangkan supaya ulama harus tampil di depan tidak hanya melihat di jalan," ujarnya.
Lanjutnya, apabila tak ada lagi nama yang muncul dalam bursa capres-cawapres ia memastikan tak akan golput. Tetapi, dirinya akan berpihak kepada Joko Widodo (Jokowi).
"Tetapi kalo hanya dua ini terus (Prabowo-Jokowi) buat apa? Apa nggak ada lagi ni anak-anak bangsa yang mampu menjadi pemimpin? Ya saya harus kembali lagi ke pangkal jalan. Kalau hanya Prabowo versus Jokowi, ya saya dukung Jokowi daripada saya golput," katanya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para ulama Jabar menyatakan optimis Prabowo-Gibran mampu membantu umat Islam di Indonesia menjadi lebih maju dari saat ini.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto mengaku tidak ambil pusing. Menurut dia hal itu lumrah dalam kehidupan berdemokrasi.
Baca SelengkapnyaTokoh FPI ini kaget ada ulama yang dikafir-kafirkan ketika ada perbedaan politik. Dia menegaskan, bahwa harus menghormati ijtihad politik orang lain.
Baca SelengkapnyaPengasuh Pesantren Tebuireng menegaskan posisi netral dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaDia menilai figur yang bisa melengkapi Prabowo adalah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang diklaim sebagai figur baik, bukan pragmatis.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla akhirnya mengungkapkan sosok capres pilihannya.
Baca SelengkapnyaDia menjelaskan, Prabowo bertemu denganya hanya untuk meminta doa dan bukan meminta dukungan.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku tidak memakai fasilitas negara ketika melakukan kegiatan pribadi.
Baca SelengkapnyaMaruarar menyampaikan bahwa sepertinya PDIP tidak hanya melihat calon dari elektabilitasnya saja
Baca SelengkapnyaHabib Luthfi kemudian bercerita, dirinya sempat ditanya bagaimana ketika wakil presidennya adalah sesosok anak muda.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, tidak masalah jika partai koalisi di tingkat nasional punya koalisi berbeda di tingkat daerah.
Baca SelengkapnyaIkhwanul Muballighin sebelumnya mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Baca Selengkapnya