Kapolda Bali ancam tangkap preman dan ormas pembuat gaduh
Merdeka.com - Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose murka mendengar terjadinya bentrok antar anggota ormas di Jalan Nusa Indah, Gang Cempaka Biru I Denpasar Barat, Minggu (22/1). Dengan nada meninggi, Jendral Polisi Bintang dua yang belum genap sebulan duduk di kursi orang nomor satu di Polda Bali ini mengancam menindak tegas anggota ormas yang terlibat dalam perkelahian tersebut.
Dia tidak akan memberikan toleransi atas kasus bentrokan di wilayah hukumnya. "Saya tidak akan tolerir dengan aksi premanisme. Saya akan tangkap mereka semua kalau buat gaduh di wilayah hukum saya," tegas Irjen Golose di Mapolres Buleleng, Bali, Senin (23/1).
Kepolisian Denpasar Barat bersama Polresta Denpasar berhasil menggulung para anggota ormas yang terlibat keributan di Buluh Indah tersebut. Setidaknya 10 orang dari dua kelompok ormas yang bertikai sudah diciduk.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Mengapa pelaku mengancam korban? Korban sebenarnya sempat kabur kembali ke Kota Salatiga. Namun korban tidak berdaya karena diancam pelaku akan menyebarkan video dan foto hasil hubungan intim mereka. Karena takut korban kembali ke Solo dan disekap hingga Januari 2023.
-
Kenapa pelaku mengancam korban? Isi pesannya berisi kalimat ancaman bahwa akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Kenapa polisi tersebut mengancam warga? 'Kau belum tahu di keluarga aku banyak yang jadi polisi ye, kau belum tahu dengan aku ye,' kata pelaku mengancam korban.
"Sebelumnya kedua kubu pemuda ini saling lapor. Setelah kami menyita CCTV ditempat kejadian perkara itu kami mengamankan 10 orang dari kedua belah pihak," jelas Kapolsek Denpasar Barat, Kompol Wisnu Wardana.
Dia membeberkan, 10 orang yang ditangkap bernisial MN, FS, NR, AK, FR, BN, AK, AL, KR, dan OB. Dia menjelaskan, bentrokan terjadi adanya ormas tersulut emosi karena suara geber motor.
"Itu tidak direncanakan, memang seperti itu kejadiannya murni mereka berkelahi karena spontan akibat ketersinggungan" paparnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keberanian Brigadir Andri berbuah apresiasi. Kapolda memuji anak buahnya melawan geng motor.
Baca SelengkapnyaKapolda NTT menyayangkan perbuatan oknum ormas tersebut terhadap mahasiswa.
Baca SelengkapnyaKapolri tidak mentolerir segala bentuk tindakan premanisme dan anarkis.
Baca SelengkapnyaMassa mengatasnamakan kader Golkar datang sekira pukul 14.00 Wib. Tidak berselang lama kemudian, terjadi kericuhan.
Baca SelengkapnyaAksi persekusi dan penganiayaan terhadap mahasiswa Papua yang berunjuk rasa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaWarga yang mengancam dengan menggunakan sajam itu atau pelaku bernama Imanuel Lere Mawo (24) asal Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT)
Baca SelengkapnyaTidak hanya menganiaya para pedagang, ratusan diduga preman itu juga merusak kios serta menjarah dagangan serta uang para pedagang.
Baca SelengkapnyaPihaknya tidak bisa bergerak sendiri tanpa adanya peran serta masyarakat.
Baca SelengkapnyaDiskusi ini dibubarkan karena diduga berkaitan dengan temanya yang menyorot perhelatan KTT WWF di Bali.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu tak Satpol PP menyurutkan mereka. Justru semakin menggencarkan penertiban.
Baca SelengkapnyaMenurut Panglima TNI, aksi teror pihak separatis di Papua harus segera diberantas.
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca Selengkapnya