Kapolda Bali larang warganya ikut demo 25 November di Jakarta
Merdeka.com - Kepolisian Daerah (Polda) Bali mengumpulkan sejumlah tokoh muslim terkait isu unjuk rasa besar-besaran yang akan digelar pada 25 November dan 2 Desember mendatang di Ibu Kota. Beberapa tokoh muslim tersebut yakni, pimpinan pondok pesantren, unsur PBNU Bali, Muhammadyah Bali, MUI Bali, Lembaga Dakwa Islam Indonesia Bali, HMI Bali.
Kapolda Bali Irjen Pol Sugeng Priyanto mengatakan pertemuan tersebut bertujuan meredam pengerahan massa ke Jalarta di tanggal tersebut.
Pasalnya, Kapolda mengungkapkan dirinya mendapat laporan jika beberapa warganya ikut berunjuk rasa di Jakarta saat demo Ahok tanggal 4 November lalu.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Siapa saja yang ikut demo di KPU? Soenarko menambahkan, aksi ini akan diikuti oleh sejumlah elemen masyarakat sampai beberapa organisasi relawan dari pasangan calon 01, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) dan paslon 03, Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
"Saya mendapat laporan dari data intelijen, bahwa pada aksi sebelumnya, ada warga Bali yang datang ke Jakarta. Jumlahnya ratusan. Saya berharap agar tidak ada pengerahan massa ke Jakarta lagi," ujar Kapolda kepada wartawan, Selasa (22/11).
"Kata kuncinya adalah penegakan hukum dan itu sudah dilakukan. Lalu kasus ini diseret ke muatan politik, dan diduga akan ada tindakan makar. Saya selaku Kapolda Bali, atas arahan Kapolri mengimbau agar tidak ada pengerahan massa ke Jakarta pada tanggal 25 November maupun tanggal 2 Desember," tegasnya.
Menurut Kapolda, tidak ada alasan lagi untuk melakukan aksi unjuk rasa karena penegakan hukum sudah dilakukan secara tegas dan transparan. "Kalau anda tidak senang dengan Ahok, jangan pilih. Sederhana saja. Itu saja. Saya juga muslim, kalau tidak senang, ya, jangan dipilih," tandas Kapolda.
Sementara itu Ketua MUI Bali Taufik As'adi memastikan, MUI Bali tidak memiliki kewenangan untuk melarang umat muslim ke Jakarta. Namun MUI Bali tetap menghimbau agar umat muslim Bali cukup berdoa di seluruh masjid di Bali agar proses hukum terhadap penistaan agama dilakukan secara cepat, tegas, transparan.
"Kita tetap menghimbau agar tidak perlu ke Jakarta. Kita berdoa saja dari Bali untuk proses hukum penistaan agama agar berjalan secara lancar dan transparan," akunya.
Ia juga mengeritik bahwa masalah di Jakarta jangan sampai menyeret umat muslim di seluruh Indonesia. Sementara di Bali sendiri masih ada banyak persoalan yang harus segera diselesaikan. "Kalau urusan politik, biarkanlah itu di DKI, jangan ikut campur. Kalau urusan penistaan, semua sudah diproses hukum. Jadi tidak perlu lagi ke Jakarta," tutupnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para demonstran menyoroti putusan MK, upaya revisi UU Pilkada, Bawaslu, hingga statement Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadiala terkait raja Jawa.
Baca SelengkapnyaKades APDESI Kembali Demo DPR, Pengendara Diimbau Hindari Ruas Jalan Ini
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau tidak melintas di Jalan Merdeka Barat lantaran adanya demo ini.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaReaksi polisi kabur diskak advokat karena debat keras soal halangi bantuan hukum untuk para demonstran yang ditangkap.
Baca SelengkapnyaKesaksian Tim Ganjar soal Larangan Pasang Bendera PDIP saat Kunjungan Jokowi, Kader Sampai Digeledah
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyebut, sebanyak 1.784 personel gabungan dikerahkan.
Baca SelengkapnyaSemua jalan baik arteri maupun tol depan Gedung DPR/MPR sudah ditutup sejak pukul 12.23 WIB.
Baca SelengkapnyaIa juga menegaskan, bahwa dengan adanya kegiatan tersebut bisa menimbulkan gesekan antara ormas dan masyarakat lokal.
Baca SelengkapnyaDasco menegaskan tidak akan semua orang yang nantinya bakal dijamin keluar
Baca SelengkapnyaPetugas Satpol PP mencopot bendera PDIP dan baliho di dekat lokasi acara Jokowi.
Baca Selengkapnya“Menyiagakan 957 personel mengamankan dan melayani kegiatan pada unjuk rasa pada hari ini,” kata Kombes Susatyo
Baca Selengkapnya