Kapolda beri atensi khusus pembunuhan berantai 3 ABG di Batam
Merdeka.com - Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Polda Kepri) memberikan perhatian khusus pengungkapan pelaku kasus pembunuhan berantai tiga ABG di Batam. Kasus tersebut kini diambil alih oleh Polda Kepri.
"Kasusnya diambil alih Polda Kepri dipimpin langsung Direktur Reserse Kriminal Umum," kata Kapolda Kepri Brigadir Jenderal Polisi Arman Depari seperti dikutip dari Antara, Rabu (30/9).
Arman mengatakan penyidik kepolisian masih bekerja keras mengumpulkan alat bukti di lapangan dan memeriksa sejumlah saksi termasuk penyelidikan investigasi secara ilmiah guna mengungkap kasus pembunuhan sadis itu.
-
Kenapa polisi belum bisa pastikan motif pembunuhan? Awaluddin mengaku belum bisa memastikan kasus tersebut apakah pembunuhan atau perampokan. Ia menegaskan saat ini personel sedang melakukan penyelidikan.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Kapan kasus Aiman diusut? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Bagaimana proses kasus ini? 'Pada, 17 Mei 2024 Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Kantor Kejati DKI Jakarta telah menyatakan lengkap berkas perkara (P21),' kata Dirreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak dalam keteranganya, Selasa (21/5).
-
Bagaimana Komnas HAM mengungkap pelaku? 'Ada penggalian fakta tentang peran-peran Pollycarpus atau peran-peran orang lain yang ada di tempat kejadian perkara atau yang terlibat dalam perencanaan pembunuhan Munir atau yang menjadi alasan TPF ketika itu untuk melakukan prarekonstruksi, melacak percakapan nomor telepon dan lain-lain lah,' kata Usman di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat (15/3).
Arman mengaku proses penyelidikan kasus pembunuhan itu sudah mengalami kemajuan namun belum dapat disampaikan karena masuk materi penyidikan.
"Setiap hari saya meminta progres penyelidikan dan dua atau tiga hari sekali asistensi perkembangannya," ujar mantan Direktur IV Tindak Pidana Narkotika Bareskrim Polri itu.
Arman mengungkapkan ciri pembunuhan berantai itu memiliki kesamaan berdasarkan tanda luka sayatan pada leher dan ketiga korban merupakan wanita muda, namun tidak ada barang berharga yang hilang.
"Ini bukan pembunuhan biasa dilihat korbannya merupakan wanita muda dan tanda luka pada leher korban," ujar Arman seraya menambahkan pelaku diduga memiliki tingkat keberanian yang tinggi berdasarkan luka sayatan pada leher korban.
Selain itu, Arman juga menyebutkan penyidik kepolisian memiliki keterbatasan dalam pengungkapan kasus itu karena tidak menemukan sidik jari pelaku di sekitar lokasi kejadian.
Terkait dengan strategi pengamanan di wilayah hukum Polda Kepri, Arman menegaskan pihaknya telah menerapkan pola pengamanan yang maksimal melalui tindakan preventif maupun represif seperti patroli dan penyebaran anggota kepolisian di lokasi tertentu.
Sebelumnya siswi SMA Negeri I Batam Dian Milenia Afieta (15) ditemukan tewas di Kawasan Hutan Dam Seiladi, Minggu (27/9) pagi.
Dian diduga menjadi korban pembunuhan karena ditemukan sejumlah luka tusukan senjata tajam pada tubuh korban.
Kasus pembunuhan juga menimpa seorang karyawati salah satu pusat perbelanjaan di Batam yang ditemukan tewas dengan luka sayatan benda tajam pada bagian leher di sekitar Jalan Utama Sekupang.
Seorang wanita yang baru menikah asal Bengkong Batam juga menjadi korban pembunuhan dengan ciri luka hampir mirip dari korban sebelumnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hotman menemukan sejumlah kejanggalan dalam proses penanganan perkara
Baca SelengkapnyaKlarifikasi dilakukan Kompolnas dengan menemui langsung penyidik Polda Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaBerikut 2 sosok eks Kapolres Cirebon di awal kasus pembunuhan Vina yang belakangan disorot.
Baca SelengkapnyaPolisi diharapkan mengungkap sebab kematian dan menemukan pelaku atas tewasnya empat anak tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi telah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus penembakan ini.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut 3 DPO terus diburu. Dalam kasus ini sudah delapan orang divonis, 7 seumur hidup, 1 delapan tahun bui.
Baca SelengkapnyaKasus ini kembali ramai diperbincangkan setelah diadaptasi ke layar lebar. Satu DPO yang terakhir ditangkap ada nama Pegi Setiawan.
Baca Selengkapnya