Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kapolda dilecehkan kenapa diam saja

Kapolda dilecehkan kenapa diam saja Ahmad Dhani dan Kapolda Metro. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Perseteruan Calon Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Dhani dengan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Moechgiyarto berakhir damai setelah Ahmad Dhani mendatangi Kantor Polda Metro, Senin (6/6). Menurut Moechgiyarto, ada kesalahpahaman antara dirinya dengan Ahmad Dhani sehingga terlibat peseteruan. Kendati demikian, Kapolda terkesan takut berhadapan dengan pentolan Dewa 19 itu.

Pengamat Kepolisian Bambang Widodo Umar mengatakan perseteruan antara Ahmad Dhani dengan Kapolda Metro tidak perlu diperpanjang. Dia menilai sikap Kapolda tidak membesarkan persoalan tersebut sudah tepat.

"Bukan takut, jangan sampai berlarut-larut," kata Bambang saat dihubungi merdeka.com, Senin (6/6).

Perseteruan itu bernuansa politis. Pasalnya, aksi demonstrasi di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta agar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama segera ditangkap terkait kasus reklamasi dan kasus Sumber Waras. Polisi, kata Bambang tidak boleh tersangkut persoalan politik tersebut.

"Polisi jangan sampai terseret dalam politik. Ada orang minta ketemu, ya jelaskan saja supaya selesai," ujar dia.

Dihubungi terpisah, Pengamat Politik Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan sikap Irjen Moechgiyarto tak menantang balik musisi senior itu merupakan cara mendinginkan masalah.

"Saya rasa bukan masalah takut ya, Kapolda mengambil langkah tepat dengan mendinginkan permasalahan ini," ungkapnya.

"Kapolda dan Ahmad Dhani merupakan tokoh Jakarta yang bila konflik diteruskan maka besar kemungkinan akan berkepanjangan. Saya rasa baik Kapolda maupun Ahmad Dhani telah mengambil pelajaran dari kasus ini," sambungnya.

Jika tak diselesaikan, Hendri khawatir perseteruan keduanya dimanfaatkan orang tertentu untuk menggulirkan isu politis.

"Jangan sampai ada pihak yang memperbesar dan mengarahkan kasus ini ke arah politik," tandasnya.

Jajaran Polda Metro Jaya menyita mobil Ahmad Dhani dan truk yang hendak digunakan sebagai panggung rakyat dan mimbar orasi, dalam unjuk rasa dan konser‎ bertajuk 'Panggung Rakyat Tangkap Ahok' di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tidak hanya kendaraan, petugas juga mengamankan delapan anak buah Ahmad Dhani.

Penyitaan atribut aksi demonstrasi merupakan buntut dari pemanggilan koordinator lapangan unjuk rasa 'Panggung Rakyat Tangkap Ahok'. Menurut Irjen Moechgiyarto, massa melanggar KUHP.

"Kami panggil semua (koordinator lapangan) tiga hari sebelum mereka melakukan unjuk rasa. Karena mereka wajib melakukan pemberitahuan. Maksudnya apa kami panggil dia? Untuk bertanya 'Kamu mau unjuk rasa menggunakan alat-alat apa? Jumlahmu berapa? Rutenya di mana?'. Nah itu yang disampaikan," jelas Moechgiyarto di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (3/6).

"Nah karena dia menggunakan (truk trailer) itu, STTP (Surat Tanda Terima Pemberitahuan) tidak kita keluarkan. Dia melawan, ngotot. Nah kalau ngotot apa artinya? Melawan perintah aparat, melanggar KUHP, dia kalau mau bertindak begitu." tambah Moechgiyarto.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hasto: Kapolri Harusnya Jawab Begitu Banyak Laporan Kader PDIP yang Diintimidasi
Hasto: Kapolri Harusnya Jawab Begitu Banyak Laporan Kader PDIP yang Diintimidasi

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengomentari pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo soal estafet kepemimpinan.

Baca Selengkapnya
Polda Jateng Buka Suara Soal Jabat Tangan Andika Dicueki: Kapolda sudah Menunduk Tanda Hormat
Polda Jateng Buka Suara Soal Jabat Tangan Andika Dicueki: Kapolda sudah Menunduk Tanda Hormat

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto menuturkan, saat itu Kapolda sudah menundukan kepala untuk berpamitan.

Baca Selengkapnya
Buka Suara Polda Jateng Respons Viral Video Kapolda Disebut-sebut 'Ogah' Salami Andika Perkasa
Buka Suara Polda Jateng Respons Viral Video Kapolda Disebut-sebut 'Ogah' Salami Andika Perkasa

Padahal, terlihat dalam video Andika telah menyodorkan tangannya tanda ingin berjabat tangan.

Baca Selengkapnya
Kumpulan Kekesalan Megawati Bilang Kapolri Listyo Gemetar Hingga Sebut Lompati 5 Angkatan di Polri
Kumpulan Kekesalan Megawati Bilang Kapolri Listyo Gemetar Hingga Sebut Lompati 5 Angkatan di Polri

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menyindir Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

Baca Selengkapnya
Megawati Lagi-Lagi Ungkap Rencana Bertemu Kapolri, Ternyata Ini yang Mau Ditanyakan
Megawati Lagi-Lagi Ungkap Rencana Bertemu Kapolri, Ternyata Ini yang Mau Ditanyakan

Megawati Soekarnoputri kembali menyinggung Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tidak mau menemuinya

Baca Selengkapnya
Saat Interupsi Arteria Dahlan 'Dicueki' Pimpinan Baleg DPR Bahas RUU Pilkada
Saat Interupsi Arteria Dahlan 'Dicueki' Pimpinan Baleg DPR Bahas RUU Pilkada

Saat itu dibahas sekitar 496 Daftar Inventaris Masalah (DIM) dengan beberapa bagian.

Baca Selengkapnya
Viral Diduga Dukung Andra Soni, Ketua Apdesi Lebak Diperiksa Bawaslu
Viral Diduga Dukung Andra Soni, Ketua Apdesi Lebak Diperiksa Bawaslu

Ia diduga mengkampanyekan pasangan calon gubernur-wakil gubernur Banten Andra Soni-Dimyati Natakusumah.

Baca Selengkapnya
Rapat dengan Komisi III DPR, Kapolri Ungkap Empat Personel Langgar Netralitas Selama Pilkada
Rapat dengan Komisi III DPR, Kapolri Ungkap Empat Personel Langgar Netralitas Selama Pilkada

Empat polisi itu terdiri dari dua anggota dari Polda Sulawesi Utara dan dua anggota dari Polda Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya
Respons Jokowi soal Pidato Megawati di Rakernas PDIP
Respons Jokowi soal Pidato Megawati di Rakernas PDIP

Jokowi menilai pernyataan Megawati ditujukan untuk internal PDIP.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Sindiran Pedas Mega PDIP Skak Kapolri Listyo
VIDEO: Sindiran Pedas Mega PDIP Skak Kapolri Listyo "Saya Tak Makan Orang, Mau Ditangkap Dunia Bisa Horeg!"

Sejauh ini, Mega merasa belum ada niat baik Kapolri untuk bisa bertemu dengannya

Baca Selengkapnya
Bawaslu Belum Bisa Menindak Kepala Desa Langgar Aturan Pilkada Serentak 2024
Bawaslu Belum Bisa Menindak Kepala Desa Langgar Aturan Pilkada Serentak 2024

Bawaslu melaporkan setiap pelanggaran terkait dengan Pilkada Serentak 2024 oleh kepala desa ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya