Kapolda DIY Minta Masyarakat Tidak Terpancing Usai Bentrok 2 Kelompok Massa
Merdeka.com - Tawuran massa terjadi disejumlah titik di Kota Yogyakarta, Minggu (4/6). Tawuran ini terpantau terjadi di Jalan Kenari, Jalan Kusumanegara dan Jalan Tamansiswa, Kota Yogyakarta.
Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan mengatakan usai terjadinya tawuran yang melibatkan dua kelompok massa tersebut situasi di Kota Yogyakarta sudah kondusif. Untuk meredam terjadi peristiwa serupa, Suwondo memastikan kegiatan patroli akan ditingkatkan.
"Sementara situasi sudah kami kendalikan. Namun kami tetap melakukan penjagaan dan juga melakukan kegiatan patroli untuk memastikan tidak ada orang yang akan melakukan tindakan tersebut di wilayah DIY," kata Suwondo, Senin (5/6) dini hari.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Dimana keributan terjadi? Seorang anggota TNI Koramil 01/Purwodadi mengalami nasib yang kurang baik saat bertugas mengamankan acara hiburan solo organ di Dusun Tanjungan, Desa Ngembak, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Dimana tabrakan terjadi? Kronologi kejadian dimulai saat dua kereta api bertabrakan di Stasiun Pondok Ranji, Bintaro pada 19 Oktober 1987.
-
Bagaimana kerusuhan terjadi di Banyumas? Para suporter menyalakan flare dan kemudian merangsek masuk ke dalam stadion.
-
Dimana kerusuhan terjadi? Prada Triwandi berani mengamankan masyarakat saat terjadi kerusuhan di wilayah Sentani, Kabupaten Jayapura.
Suwondo mengimbau kepada masyarakat agar tidak terpancing isu untuk melakukan tindakan yang berujung pada kriminalitas dan selalu menjaga kondusifitas di Yogyakarta.
"Masyarakat jangan terpancing isu atau ajakan untuk melakukan sebuah kegiatan yang bisa mengakibatkan tindakan kriminal yang menambah situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di seluruh wilayah baik yang di Yogyakarta maupun yang di luar wilayah Yogyakarta. Sehingga kita harapkan situasi tetap kondusif," tegas Suwondo.
Terkait aksi tawuran itu, Suwondo menambahkan pihaknya telah mengevakuasi salah satu kelompok massa yang terlibat dalam tawuran. Evakuasi dilakukan dengan menggunakan kendaraan milik polisi.
"Tadi kita sudah lakukan evakuasi ke polda DIY menggunakan 16 kendaraan Polri. Ada ratusan orang (yang dievakuasi)," ungkap Suwondo.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Massa menolak Pemilu curang sampai menerobos barikade polisi.
Baca SelengkapnyaSaat massa 02 hendak masuk ke area Patung Kuda yang berada Jalan Medan Merdeka Barat, terjadi pelemparan dari arah pendukung 01
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami sebab awal kericuhan terjadi
Baca SelengkapnyaWakasat Samapta Polres Metro Depok AKP Winam Agus mendatangi mereka dan meminta agar menghentikan pertikaian.
Baca SelengkapnyaHasil penyelidikan sementara bahwa kejadian tersebut melibatkan dua kelompok remaja
Baca SelengkapnyaKedua kubu awalnya hanya saling beradu argumen, namun situasi kian panas hingga diwarnai lemparan batu dan botol air mineral.
Baca Selengkapnyakejadian ini sempat mengganggu situasi arus lalu lintas. Namun saat ini sudah bisa terurai
Baca SelengkapnyaLemparan batu, botol, dan benda lainnya sempat mewarnai kericuhan tersebut.
Baca SelengkapnyaProses pemulangan dikawal hingga perbatasan dan petugas juga masih disiagakan di lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaKejadian ini mendapatkan keprihatinan dari berbagai pihak
Baca SelengkapnyaMasalah ini selesai usa mediasi dua belah pihak. Antara kedua ormas sepakat tidak melakukan aktivitas apapun di lahan tersebut sampai adanya putusan pengadilan.
Baca SelengkapnyaDua kelompk awalnya saling menantang di media sosial.
Baca Selengkapnya