Kapolda Jabar & Pangdam Siliwangi tegaskan bakal sanksi aparat tak netral di Pilkada
Merdeka.com - Kapolda Jawa Barat Irjen Agung Budi Maryoto dan Pangdam III Siliwangi Mayjen Besar Harto Karyawan menegaskan akan memberi sanksi tegas kepada aparat tak netral selama pelaksanaan Pilkada Serentak 2018. Agung menekankan kepada seluruh anak buahnya untuk bertugas dengan baik dan tetap netral selama Pilkada.
"Beberapa kali yang saya tegaskan netralitas petugas harus dan wajib," kata Agung di Mapolda Jawa Barat, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Senin (25/6).
Agung mengatakan, kinerja anak buahnya sudah terbukti sejak Pilkada dimulai. Tidak ada laporan terkait adanya permasalahan netralitas dari petugas kepolisian. Sebab, porsi pengawalan dan pekerjaan yang dibebankan kepada institusinya merata ke semua pasangan calon.
-
Kenapa TNI dan Polri di Jateng menjaga netralitas selama pemilu? Mereka diharapkan tidak memberikan komentar apapun terkait calon presiden yang berkompetisi pada pemilu tahun ini.
-
Dimana TNI dan Polri di Jateng berikan arahan netralitas? Sebanyak 204 Babinsa Kodim 0712 diberikan arahan di Gedung Dadali, Kompleks Pemerintah Kabupaten Tegal.
-
Apa yang dilakukan TNI dan Polri di Jateng untuk menjaga netralitas? Selain antisipasi gangguan keamanan, para Babinsa juga diminta untuk bersikap netral selama pemilu pilkada hingga pilpres.
-
Kenapa TNI harus netral di Pilkada? Harga mati bahwa TNI itu netral, sehingga seluruh prajurit TNI, khususnya dari matra darat itu diminta menjaga netralitas, termasuk saat menggunakan medsos untuk lebih berhati - hati dan bijak,' tegas mantan Danrem 152 Baabullah itu.
-
Apa yang dilakukan TNI menjelang Pilkada? Pangdam mengatakan TNI tidak boleh terlibat baik secara langsung dengan mendukung salah satu pasangan calon pada pilkada, maupun juga menggunakan fasilitas TNI.
-
Bagaimana TNI dan Polri di Jateng menjaga netralitas? Para Babinsa juga diminta untuk meningkatkan kerja sama dengan Bhabinkamtibmas Polri dan berbagai elemen masyarakat, sehingga elemen TNI hadir memberikan rasa aman kepada masyarakat.
"Saya juga sama empat paslon satu meja dan tanyakan apa ada yang tidak netral, jawabannya tidak ada," ujar Agung.
Agung menegaskan, akan memberikan sanksi jika ada petugas kepolisian yang terbukti tidak netral. Selain itu, ia meminta masyarakat untuk tidak ragu melaporkan apabila anggota kepolisian mendukung salah satu paslon.
"Sanksinya kita ada peraturan Kapolri dari etik sampai pidana. Jadi tidak usah ragu," kata dia.
Agung menegaskan dalam perhelatan pesta demokrasi lima tahunan ini, personel Polri dan juga TNI fokus terhadap pengamanan. Tidak ada kegiatan lain di luar pengamanan Pilkada Serentak.
Hal serupa juga ditegaskan Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Besar Harto Karyawan. "Saya kira sudah final apa yang ditekankan Panglima dan Kapolri kegiatan mendukung suksesnya pesta demokrasi kita harus netral," ucapnya.
"Kalau terjadi pelanggaran, kita tidak akan sungkan memberikan tindakan tegas sesuai prosedur," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, ketua umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan dugaan ketidaknetralan aparatur negara, yaitu Badan Intelijen Negara (BIN), TNI dan Polri, dalam kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Indonesia.
Pernyataan presiden ke-6 Indonesia itu disampaikan berdasarkan kejadian sesungguhnya yang dia ketahui. SBY menyebut, selama dua periode memimpin negara ini, dirinya sangat mengenal soal ketiga lembaga yang dimaksud.
SBY mensinyalir adanya aparat TNI, Polri dan BIN yang diduga ikut berpolitik dan ingin menggagalkan calon-calon yang diusung Demokrat.
Dia lantas mengungkit pemeriksaan mantan Cawagub DKI Jakarta Sylviana Murni oleh Polri. Pemeriksaan Gubernur Papua Lucas Enembe, sampai pernyataan Antasari Azhar pascabebas dengan pernyataan-pernyataan yang menyudutkan pribadinya.
"Yang saya sampaikan bukan isapan jempol apalagi mendramatisir. Ini yang saya sampaikan cerita tentang oknum. Ini nyata kejadiannya, bukan hoaks," ucap SBY.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
“Mengapa Bu Mega menyampaikan hal itu, sebenarnya memang karena rasa sayang terhadap institusi TNI dan Polri," kata Hasto
Baca SelengkapnyaPara mahasiswa di Banten kembali menyerukan netralitas aparatur sipil negara (ASN) dan TNI-Polri di Pilkada Banten.
Baca SelengkapnyaEmpat polisi itu terdiri dari dua anggota dari Polda Sulawesi Utara dan dua anggota dari Polda Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaMaruli meminta bila benar ada anggota TNI yang mengintervensi dalam Pemilu agar segera dilaporkan lengkap dengan buktinya
Baca SelengkapnyaBima Arya tak menampik temuan pelanggaran netralitas ASN tersebut perlu diberikan atensi oleh Komisi II DPR RI.
Baca SelengkapnyaAnggota Satpol PP di Garut yang viral mendeklarasikan dukungannya kepada Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, dilaporkan ke Bawaslu Jabar, Rabu (3/1).
Baca SelengkapnyaMenurutnya, netralitas Polri tentunya mendukung pengamanan dan dapat memastikan Pilkada serentak 2024 berjalan aman, damai dan bermartabat.
Baca SelengkapnyaPihaknya tidak akan segan menindak siapa saja jajaran Korps Adhyaksa yang kedapatan tidak netral.
Baca SelengkapnyaKemendagri siap menjalankan putusan MK tersebut sebab bersifat final dan mengikat (final and binding).
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat tersebut tetap memastikan tidak akan pandang bulu apabila ada prajurit TNI AD yang terbukti tidak netral.
Baca SelengkapnyaSelama ini Sentra Gakkumdu merasa kesulitan dalam memproses pelanggaran Pemilu,
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan bahwa tiap gerak-gerik pejabat selalu dipantau publik
Baca Selengkapnya