Kapolda Jatim: Pelanggar PSBB Baru Diberi Teguran, Hari ke Empat Lebih Tegas

Merdeka.com - Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan menyebut masih banyak masyarakat yang belum tahu terkait dengan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berlangsung di Surabaya, Sidoarjo dan sebagian wilayah Gresik. Oleh karenanya, dalam penerapan PSBB 3 hari ke depan, pihaknya akan menerapkan tindakan persuasif, berupa imbauan dan teguran saja pada warga.

Hal ini diungkapkan Kapolda saat melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan hari pertama PSBB. Ia menyebut, masih banyak warga saat ditanya tidak mengerti soal penerapan PSBB.

"Masih banyak yang kami lihat masyarakat belum paham. Ini terbukti di mana masyarakat Surabaya setelah ditanya masih belum tahu," ujarnya, Selasa (28/4).

Setelah masa 3 hari PSBB ini, Kapolda pun menyebut, pada hari ke 4 akan mulai diterapkan PSBB yang lebih tegas kepada masyarakat. Untuk itu, dirinya meminta pada masyarakat agar mematuhi aturan dalam PSBB.

Ia mencontohkan, saat melakukan sidak di perbatasan Madura-Surabaya, ada sebuah keluarga dari Madura hendak masuk Surabaya, tidak menerapkan physical distancing dalam kendaraan. Oleh karenanya, ia pun meminta pada keluarga tersebut agar kembali ke tempat asalnya.

"Ini tugas kami untuk terus melakukan sosialisasi dan mengajak masyarakat untuk peduli dan memberantas pandemi corona ini di Surabaya, Gresik dan Sidoarjo," pungkasnya.

Diketahui, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) resmi diterapkan di Surabaya Raya, hari ini Selasa (28/4), hingga 14 hari ke depan. Wilayah tersebut meliputi tiga daerah di Jawa Timur, yakni Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik.

Berdasarkan instruksi Kapolda Jatim, terdapat 48 check point di Surabaya Raya. Rinciannya yakni 13 titik check point di Surabaya yang dijaga total 1.390 personel gabungan Polri/TNI/Satpol PP/Dishub, 6 titik di Tanjung Perak dengan 240 personel, 16 titik di Sidoarjo dengan 741 personel, dan 13 titik di Gresik dengan 571 personel.