Kapolda Jatim Sebut Saksi Lihat 2 Orang Rusak Tiang Bendera di Asrama Mahasiswa Papua
Merdeka.com - Kasus perusakan tiang berbendera merah putih di asrama mahasiswa Papua menunjukkan titik terang. Polisi mengaku sudah mengetahui siapa yang melakukan perusakan tersebut. Hasil penyelidikan sementara ini diungkapkan oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, saat berada di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (21/8).
Polisi sudah memeriksa enam saksi yang melihat perusakan bendera tersebut. Keenam saksi itu, diakuinya berasal dari warga sekitar asrama.
Dia menambahkan, keenam saksi tersebut melihat ada dua orang yang mematahkan tiang bendera. Namun sayang, para saksi tersebut tidak melihat jelas wajah sang perusak.
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Di mana perampokan itu terjadi? Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Besar Mokhamad Ngajib mengatakan kejadian perampokan Jumat (19/1) dini hari, tepat di depan rumah korban di Jalan Rappocini Raya Makassar.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
"Penyidikan kami sudah ada enam orang saksi yang dari luar yang melihat dua orang dari warga Papua, tapi tidak dilihat wajahnya. Dia mematahkan bendera setelah itu masuk ke dalam (asrama), tapi tidak lihat wajahnya, dia tahu orang itu masuk ke dalam (asrama)," ujar Luki Hermawan kepada wartawan.
Dia menambahkan, dari 42 mahasiswa yang berada di asrama saat diperiksa di Polrestabes Surabaya beberapa waktu lalu, hasilnya mereka semua menyatakan tidak ada yang tahu. Sampai saat ini, diakuinya polisi tidak memiliki cukup bukti yang mengarah pada perusak bendera.
"42 (mahasiswa Papua) sudah kami periksa, dituangkan dalam BAP (berita acara pemeriksaan), mereka (menyatakan) tidak tahu. Kami sementara ini masih belum bisa menentukan karena belum cukup bukti, untuk kami proses penyidikan terkait dengan bendera," tegasnya lagi.
Lalu siapa pemasang bendera di area asrama, Kapolda menyatakan, pemasang bendera adalah petugas dari kecamatan. Untuk memasang bendera, mereka sudah meminta izin pada penghuni asrama.
"Pemasang bendera petugas kecamatan, hari itu kan semua rumah wajib memasang bendera. Ada petugas dari kecamatan yang meminta izin pada pemilik asrama, bahkan naik pagar, minta izin pasang di luar pagar, ada videonya, petugas dari trantib. Ini bagus prosesnya memang jangan sampai ada hal-hal yang tidak diinginkan," bebernya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyerangan diduga lantaran keributan personel Batalyon 757/WMS dengan warga di Lapangan Futsal Pilamo.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita tiga bendera Bintang Kejora yang memantik terjadinya pengepungan Asrama Mahasiswa Papua Cendrawasih IV Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaVideo itu beredar di media sosial salah satunya diunggah akun instagram @dian_nusantara58.
Baca SelengkapnyaLima prajurit TNI dari Batalyon 756/Wimane Sili, yang diduga melakukan penyerangan ke Mapolres Jayawijaya, Papua Pegunungan harus berhadapan dengan hukum.
Baca SelengkapnyaAksi persekusi dan penganiayaan terhadap mahasiswa Papua yang berunjuk rasa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSelain dirusak, baliho itu sempat dibakar dan pengerusakan itu diperkirakan terjadi pada Sabtu (2/12) dini hari tadi.
Baca SelengkapnyaAparat gabungan dari TNI & Polri melakukan penggerebekan markas KKB di Yahukimo Papua.
Baca SelengkapnyaDugaan prajurit TNI menyerang Polres Jayawijaya itu ditangani Kodam XVII/Cenderawasih.
Baca SelengkapnyaPangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengungkapkan duduk perkara penyerangan Mapolres Jayawijaya.
Baca SelengkapnyaNamun belum diketahui kelompok yang melakukan perusakan tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah sempat mengamankan 30 ban bekas sebelum demo berlangsung.
Baca SelengkapnyaAparat gabungan dari TNI Polri melakukan penggerebekan markas KKB di Yahukimo Papua.
Baca Selengkapnya