Kapolda Kaltim perintahkan anak buah tangkap pelaku penembakan orang utan
Merdeka.com - Kepolisian terus mengusut kematian orang utan jantan di Kalimantan Timur, yang mati tertembus 130 peluru, di mana 74 peluru bersarang di kepala. Tim yang bekerja sampai hari ini, diharuskan menemukan pelaku penembakan sampai berhasil ditangkap.
"Sejak awal saya sampaikan ke Kapolres Kutai Timur, untuk pendalaman terkait kasus orang utan yang terluka tembak itu," kata Kapolda Kalimantan Timur Irjen Pol Priyo Widyanto kepada merdeka.com saat ditemui di Samarinda, Selasa (13/2).
Priyo menegaskan, puluhan peluru senapan angin sudah diamankan. Dia meminta tim yang bekerja, meminta keterangan siapa saja di lokasi maupun di sekitar lokasi.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Bagaimana tim menemukan orangutan? Kerja keras tim BKSDA, dibantu pegiat Center for Orangutan Protection (COP) dan tim pihak perusahaan tambang, menemukan dua Orangutan Induk dan anaknya hari Jumat (22/9), di kawasan area tambang batu bara di Kilometer 35 Kampung 26 Kecamatan Kaubun, Kabupaten Kutai Timur.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
-
Dimana orang utan raksasa itu ditemukan? Peristiwa tersebut diduga terjadi di daerah Kutai Timur, Kalimantan Timur.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
"Terutama mereka yang kerap berburu, maupun beraktivitas menggunakan senapan angin," ujar Priyo.
Priyo juga meminta tim yang bekerja, harus menemukan dan menangkap pelakunya, sesegera mungkin. "Jelas dong harus sampai dapat pelakunya. Iya, harus sampai dapat dong," tegasnya.
Sejauh ini, menurut Priyo, penyelidikan pelaku pembunuhan orang utan tidak menutup kemungkinan akan melibatkan Bareskrim Polri. "Sementara ini masih Polda saja, dari Ditreskrimsus. Bareskrim belum. Kalau ada informasi masuk ke Bareskeim, Bareskrim bisa turun tangan," ungkap Priyo.
Diketahui, orang utan usia remaja ditemukan warga terdesak dan terlihat merintih kesakitan di areal Taman Nasional Kutai (TNK) kawasan Desa Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, Sabtu (3/2). Usai dievakuasi, kondisinya memburuk dan mati saat dalam perawatan di lokasi aman, di kantor Balai TNK.
Hasil autopsi, ditemukan 130 peluru senapan angin, 19 luka menganga, kedua mata buta karena peluru yang bersarang serta telapak kaki kiri hilang diduga akibat sabetan senjata tajam.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolri Listyo meminta jajarannya jangan ragu menindak pelaku yang merupakan perwira polisi.
Baca SelengkapnyaPelaku harus ditindak tegas karena kasus tersebut telah mencederai institusi Korps Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaPropam Polri akan mengawasi selama proses penyelidikan dilakukan timsus Polda Kaltara.
Baca SelengkapnyaKepolisian Resor Garut saat ini tengah mengejar pelaku pembunuhan seorang kakek. Pria tua itu ditemukan tewas mengenaskan di kamarnya.
Baca SelengkapnyaMabes Polri tetap sepenuhnya menyerahkan penanganan kasus polisi tembak polisi itu ke Polda Sumatera Barat (Sumbar).
Baca Selengkapnya"Kasus ini sangat memprihatinkan, korban tewas sia-sia karena perilaku oknum yang brutal," kata Habiburokhman.
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo Sigit Prabowo buka suara terkait kematian tragis Briptu Setyo Herlambang, ajudan dari Kapolda Kalimantan Utara, Irjen Daniel Adityajaya.
Baca SelengkapnyaAKP Ryanto Ulil Anshar ditembak di parkiran Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11) dini hari.
Baca Selengkapnya"Kami sudah mengambil keterangan dari 9 orang, 4 dari anggota Dit Polairud, 3 Masyarakat dan 2 dari pelaku," kata Kabid Propam Polda Sultra, Mochammad Sholeh.
Baca Selengkapnya"Tim di lapangan berhasil evakuasi induknya hari Sabtu sekitar jam 9 pagi,"
Baca SelengkapnyaApabila benar korban ditembak ketika sedang menjalankan tugasnya sebagai aparat penegak hukum, kasus ini juga bisa dilihat sebagai obstruction of justice.
Baca SelengkapnyaInsiden perwira polisi menembak rekannya sendiri terjadi di Mapolres Solok Selatan, Sumatera Barat.
Baca Selengkapnya