Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kapolda Metro harus tindak anak buah yang salah tangkap tukang ojek

Kapolda Metro harus tindak anak buah yang salah tangkap tukang ojek Pengojek Dedi korban salah tangkap polisi. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Seorang tukang ojek, Dedi (34), menjadi korban salah tangkap pihak kepolisian. Tak hanya ditangkap, atas kelalaian pihak polisi, Dedi harus kehilangan waktu bersama anak dan istrinya selama 10 bulan lantaran mendekam di lapas pemasyarakatan (LP) Cipinang.

Pengamat kepolisian, Bambang Widodo Umar menyayangkan peristiwa tersebut. Dia meminta institusi Polri mau berbenah diri untuk merubah sifat anggotanya yang sewenang-wenang dalam menjalankan tugas.

"Polisi harus betul-betul intropeksi atau mawas diri. Ini masih ada di dalam diri anggota atau oknum yang kasar atau sewenang-wenang artinya tidak mengikuti instruksi," kata Bambang saat berbincang dengan Merdeka.com, Sabtu (1/8).

Orang lain juga bertanya?

Menurut Bambang, sebaiknya Polda Metro Jaya tidak menutupi kasus yang menimpa Dedi. Dia berharap pihak kepolisian mau menjelaskan semua ke publik terkait peristiwa tersebut.

Bambang menilai, insiden itu kembali mengotori citra kepolisian di mata masyarakat. Padahal, lanjut dia, sejauh ini publik sudah mengembalikan rasa hormat kepada institusi Polri yang berhasil mengungkap berbagai kasus di tanah air.

"Kalau satu dikotori maka kebaikan yang lain juga ikut," ungkap dia.

Bukan hanya itu, Bambang menjelaskan apa yang harus dilakukan korps bhayangkara menyangkut insiden ini. Dia mengatakan penyelidik atau penyidik yang menangani perkara Dedi harus segera diperiksa oleh pihak Propam.

Bahkan, anggota polisi itu dinilai Bambang harus menerima hukuman yang setimpal atas kesalahannya. "Karena dalam tugas ada kekeliruan maka penyidik dan penyelidik harus diperiksa oleh Propam. Kalau fair harus dihukum," tegas Bambang.

Lebih lanjut Bambang mengimbau agar Dedi melakukan gugatan perdata ke Pengadilan Jakarta Timur. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan haknya yang selama 10 bulan telah direnggut oleh pihak kepolisian.

"Maka pengadilan akan mempertimbangkan putusan dia ditahan selama 10 bulan dengan uang ganti pendapatannya per hari," pungkas Bambang.

Sebelumnya, Dedi tukang ojek di Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jakarta Timur menjadi korban salah tangkap polisi. Dedi dituding ikut terlibat dalam kasus pengeroyokan seorang sopir mikrolet yang berujung kematian.

Setelah menjalani proses penyidikan, Dedi pun akhirnya menjalani sidang di PN Jaktim sejak Desember 2014. Hingga pada April 2015, dalam dakwaannya majelis hakim yang diketuai hakim Rukman Hadi, SH.,MSi, mendakwa Dedi dengan pasal 170 KUHP, tentang pengeroyokan yang mengakibatkan kematian.

Namun, karena merasa tak bersalah, Dedi melalui kuasa hukumnya pun mengajukan banding. Di tingkat banding, Dedi dinyatakan bebas tak bersalah oleh majelis hakim tinggi, yang tertuang dalam daftar perkara No.142/PID/2015/PT.DKI. Dalam materi pembelaan di tingkat pertama, Dedi dan kuasa hukumnya menyampaikan hal-hal berikut :

1. Proses penangkapan tidak beralasan secara hukum, karena tidak ada bukti permulaan yang cukup. Penangkapan juga tidak didahului oleh pemeriksaan alat bukti yang mengarah pada Dedi. Saksi pelapor tidak melihat Dedi dan tidak ada di TKP. Dedi juga disebut ditangkap polisi hanya berdasarkan ciri-ciri umum, seperti perkiraan rambut gondrong dan sebagainya.

2. Polisi disebut memaksa dan mengancam Dedi untuk mengakui perbuatan yang tidak dilakukannya.

3. Ada saksi yang menguatkan bahwa Dedi tidak terlihat dalam pengeroyokan.

4. Ada keterangan saksi yang dihadirkan oleh Dedi menyatakan bahwa pengeroyok itu bernama Dodi.

Hingga akhirnya, Dedi pun bisa kembali menghirup udara bebas setelah sempat divonis 2 tahun penjara, oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur (PN Jaktim). Dedi yang juga seorang tukang ojek itu akhirnya dibebaskan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta (PT DKI), dari tuduhan pembunuhan yang dialamatkan kepadanya. (mdk/tyo)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Motif Polisi Arogan Pukul Sopir Taksi Online di SCBD
Motif Polisi Arogan Pukul Sopir Taksi Online di SCBD

Total, dua orang saksi dimintai keterangan terkait kasus ini, termasuk terlapor.

Baca Selengkapnya
Anggota Ketahuan Pungli di Samsat Bekasi, Polda Metro Jaya Siagakan Provos di Tiap Samsat
Anggota Ketahuan Pungli di Samsat Bekasi, Polda Metro Jaya Siagakan Provos di Tiap Samsat

Pelibatan Provos tersebut setelah viral anggota kepolisian terlibat pungli Rp500 ribu di Samsat Bekasi, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Polisi Marahi Pemotor dengan Kata-Kata Kasar, Dirlantas Polda Metro: Mohon Maaf, Kami Khilaf
Polisi Marahi Pemotor dengan Kata-Kata Kasar, Dirlantas Polda Metro: Mohon Maaf, Kami Khilaf

Dalam video yang beredar, polisi tersebut memaki seorang pemotor yang dia setop.

Baca Selengkapnya
Kronologi Pegawai Kemenkeu Suruh Ojol Masuk Jalur TransJakarta Berakhir Kena Semprot TNI
Kronologi Pegawai Kemenkeu Suruh Ojol Masuk Jalur TransJakarta Berakhir Kena Semprot TNI

Pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kena semprot TNI usai melempar umpatan ketika ditegur masuk jalur TransJakarta

Baca Selengkapnya
Beri Pelajaran, Dirlantas Polda Metro Tampilkan Video Viral Polisi Pungli di Tol Halim saat Apel Pagi
Beri Pelajaran, Dirlantas Polda Metro Tampilkan Video Viral Polisi Pungli di Tol Halim saat Apel Pagi

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman melakukan aksi pencegahan buntut kasus pungli polisi lalu lintas di Tol Halim.

Baca Selengkapnya
Tiga Polantas Ketahuan Pungli di Tol Halim, Begini Kronologinya
Tiga Polantas Ketahuan Pungli di Tol Halim, Begini Kronologinya

Dari video yang beredar terlihat, anggota polantas memberhentikan sebuah kendaraan diduga melakukan pelanggaran lalu lintas.

Baca Selengkapnya
Pemotor Pelat Dinas Polri di JLNT Casablanca Anggota Polda Metro, Sudah Diperiksa Propam
Pemotor Pelat Dinas Polri di JLNT Casablanca Anggota Polda Metro, Sudah Diperiksa Propam

Di saat pemotor berpelat dinas Polri melintas justru dibiarkan begitu saja, sedangkan pemotor yang pakai pelat biasa malah diberhentikan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Detik-Detik Tegang Polisi Vs Warga Saat Penangkapan Penipu di Sumatera Selatan
VIDEO: Detik-Detik Tegang Polisi Vs Warga Saat Penangkapan Penipu di Sumatera Selatan

Kondisi nahas dialami dua orang polisi saat menangkap terduga penipu daring di OKI, Sumatera Selatan.

Baca Selengkapnya
Polantas yang Lakukan Pungli di Tol Halim Dimutasi, Komandan Usul Dikeluarkan dari Satuan
Polantas yang Lakukan Pungli di Tol Halim Dimutasi, Komandan Usul Dikeluarkan dari Satuan

Sementara untuk dua polantas lainnya, mereka masih menjalani pemeriksaan.

Baca Selengkapnya
Terlibat Narkoba & Telantarkan Keluarga, 3 Polisi Polres Metro Tangerang Dipecat Tidak Hormat
Terlibat Narkoba & Telantarkan Keluarga, 3 Polisi Polres Metro Tangerang Dipecat Tidak Hormat

Tiga Anggota Polres Metro Tangerang Dipecat dengan Tidak Hormat

Baca Selengkapnya
DPR Sentil Polisi soal Kasus Pegi Setiawan: Jangan Lagi Rakyat jadi Kambing Hitam
DPR Sentil Polisi soal Kasus Pegi Setiawan: Jangan Lagi Rakyat jadi Kambing Hitam

Anggota Komisi III DPR RI Gilang Dhielafararez mengingatkan Polri agar tidak asal tangkap seperti kasus Pegi Setiawan.

Baca Selengkapnya
Kereta Api Pasundan Dilempari Orang Tak Dikenal di Surabaya, Sejumlah Penumpang Terluka
Kereta Api Pasundan Dilempari Orang Tak Dikenal di Surabaya, Sejumlah Penumpang Terluka

Kereta Api (KA) Pasundan dilempari sejumlah orang tak dikenal di Surabaya. Selain kaca pecah, peristiwa itu juga menyebabkan sejumlah penumpang terluka.

Baca Selengkapnya