Kapolda Metro tegaskan penembak kantor Kementerian ESDM bukan sniper
Merdeka.com - Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Tito Karnavian, memastikan pelaku penembakan kantor Direktorat jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM, di Kuningan, Jakarta Selatan bukan seorang sniper atau penembak jitu. Hal itu didapatkan penyidik sesuai dengan hasil uji balistik diketahui kaliber yang dipakai adalah kaliber 9 milimeter.
"Itu senjatanya bisa jenis pistol atau senjata laras pendek," ujar Kapolda kepada wartawan di Balai Pertemuan Polda Metro Jaya (BPMJ), Kamis (17/9).
"Kalau sniper itu kalibernya pasti besar," tegas Kapolda.
-
Apa yang ditembak? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL.
-
Kenapa negara butuh senjata paling mematikan? Kepemilikan senjata ini diharapkan mampu menjaga kedaulatan dan keamanan negara.
-
Dimana penembakan terjadi? Tragedi itu terjadi di halaman parkiran Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11) sekira pukul 00.15 WIB.
-
Di mana peristiwa penembakan terjadi? Dalam video tersebut tampak empat pemuda berjalan di antara reruntuhan di daerah Al-Sika di Khan Younis, Jalur Gaza selatan pada awal Februari lalu. Daerah ini hancur akibat pengeboman dan operasi militer Israel.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus penembakan? Luigi Mangione, tersangka pembunuhan CEO UnitedHealthcare, Brian Thompson, ditangkap pada Senin (11/12) di sebuah McDonald's di Altoona, Pennsylvania.
Kapolda menambahkan, pihaknya masih menyelidiki motif dari penembakan tersebut melalui dua cara. Yakni menganalisa melalui temuan-temuan di tempat kejadian perkara (TKP) dan kedua menganalisa para personal ESDM maupun instalansi itu sendiri.
"Sekarang ini sedang kita selidiki terus," tandas mantan Kapolda Papua ini.
Sebelumnya, Kantor Dirjen Ketenagalistrikan ESDM yang berada di lantai empat ditembak oleh orang tak dikenal pada Rabu (9/9) lalu. Adapun tembakan tersebut merusak kaca ruangan Widhyawan Prawiranata, Kepala Unit Pengendali Kinerja yang menempati gedung Dirjen Ketenagalistrikan. Meski demikian, penembakan terjadi saat ruangan sedang kosong sehingga tak menimbulkan korban jiwa.
"Sampai saat ini, tim khusus masih bergerak mulai dari melakukan olah TKP sampai menemukan motif penembakan gedung," kata Khrisna, Sabtu (12/9) lalu.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada saat kejadian, AKP Dadang memakai pistol jenis HS untuk menghabisi nyawa AKP Ryanto.
Baca SelengkapnyaAKP Ryanto Ulil Anshar ditembak di parkiran Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11) dini hari.
Baca SelengkapnyaKabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar melepaskan tembakan terhadap Kasat Reskrim AKP Ulil Riyanto Anshari dari jarak dekat.
Baca SelengkapnyaAKP Dadang Iskandar sempat mengancam personel polisi sesaat sebelum menembak rumah dinas Kapolres Solok Selatan
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar, Irjen Suharyono menjelaskan Polres Solok Selatan sedang menyelidiki pengerjaan tambang diduga ilegal jenis galian C
Baca SelengkapnyaKetua Harian Kompolnas Irjen Pol (purn) Arief Wicaksono Sudiutomo membeberkan sejumlah fakta kasus polisi tembak polisi di Solok Selatan.
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo meminta jajarannya jangan ragu menindak pelaku yang merupakan perwira polisi.
Baca SelengkapnyaAdapun kronologi penembakan dua perwira ini diduga akibat proyek tambang ilegal
Baca SelengkapnyaMenurut Nasir, kasus tersebut juga menjadi peringatan bagi institusi kepolisian untuk berbenah diri.
Baca SelengkapnyaSigit juga memerintahkan agar memberikan hukuman yang berat terhadap Dadang karena dianggap telah mencederai institusi Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaKetua Komisi III DPR Habiburokhman menyebut penembakan tersebut merupakan pembunuhan berencana
Baca SelengkapnyaPelaku harus ditindak tegas karena kasus tersebut telah mencederai institusi Korps Bhayangkara.
Baca Selengkapnya