Kapolda Papua jamin Tolikara aman tak ada kerusuhan saat Idul Fitri
Merdeka.com - Polda Papua menjamin wilayah Tolikara tak akan terjadi kerusuhan atau bentrokan terulang kembali pada Idul Fitri 2016 nanti. Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw pun berjanji memberikan keamanan bagi umat muslim yang ingin menjalankan ibadah Salat Id saat Idul Fitri.
"Ya sampai sekarang mudah-mudahan kita jamin ada keamanan yang baik," kata Paulus di Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (25/4).
Pihaknya pun melakukan langkah strategis khusus agar bentrokan di Tolikara tak terulang kembali. Mereka akan melakukan pendekatan dan cipta kondisi ke masyarakat.
-
Di mana kerusuhan terjadi? Kerusuhan anti-Yahudi terjadi pada 7–8 Juni 1948, di kota Oujda dan Jerada, di protektorat Prancis di Maroko sebagai tanggapan terhadap Perang Arab-Israel tahun 1948 yang diikuti dengan deklarasi berdirinya Negara Israel pada tanggal 14 Mei.
-
Dimana kerusuhan terjadi? Prada Triwandi berani mengamankan masyarakat saat terjadi kerusuhan di wilayah Sentani, Kabupaten Jayapura.
-
Kenapa konflik agraria di Tanjung Morawa memicu kerusuhan? Namun pasca kemerdekaan Indonesia, Deli Planters Vereeniging kembali dan ingin mengusir para penduduk yang sudah lama merawat tanah yang tinggalkannya tersebut. Penduduk yang sebagian besar petani itu menolak dan terjadilah konflik besar-besaran.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Dimana keributan terjadi? Seorang anggota TNI Koramil 01/Purwodadi mengalami nasib yang kurang baik saat bertugas mengamankan acara hiburan solo organ di Dusun Tanjungan, Desa Ngembak, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.
-
Bagaimana kerukunan umat beragama di Sekar Gadung? Mereka semua hidup damai tanpa konflik.
Paulus tak menampik di Tolikara kerapkali terjadi bentrokan dan kerusuhan. Namun polisi sudah memberikan hukuman 2 bulan kurungan penjara terhadap provokator terjadinya bentrokan Salat Id di Tolikara pada tahun 2015.
"Oleh karena itu saya bilang kepada Bapak Kapolri hukum pendekatan yang saya bisa lakukan. Makanya kami tangkap dan tahan 2 orang yang diduga sebagai pelaku yang menyuruh itu. Kemarin sudah diputus, hukum juga pengadilan memutuskan 2 bulan lebih sedikit sesuai masa tahanan mereka," kata dia.
Seperti diketahui sebelumnya, aksi penyerangan terhadap warga oleh sekelompok orang di hari pertama Idul Fitri terjadi di Kabupaten Tolikara, Papua pada 17 Juli 2015 lalu. Massa menyerang warga yang sedang beribadah Salat Id.
Massa juga melakukan penyerangan rumah ibadah dan membakar beberapa kios di sekitar warga yang akan melaksanakan ibadah Salat Id. Warga pun menyelamatkan diri dan berlindung di Koramil setempat.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itu disampaikannya usai melakukan pemantauan bersama rombongan dari Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Papua di sejumlah TPS.
Baca SelengkapnyaKonflik di Papua terjadi karena perbedaan paham yang menyulut untuk memisahkan diri dari Indonesia.
Baca SelengkapnyaTak Ada Gangguan Keamanan Selama Nataru, IPW Apresiasi Polri
Baca Selengkapnya3 provinsi yakni, Provinsi Papua, Papua Pegunungan dan provinsi Papua Tengah
Baca SelengkapnyaKapolres mengaku, aksi penyerangan disertai penembakan itu dilakukan KKB sejak Jumat (19/1) dari segala arah.
Baca SelengkapnyaKapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir memerintahkan anggota Polri di Sorong untuk tidak melakukan gerakan tambahan pasca-bentrok Brimob dan TNI AL
Baca SelengkapnyaKapolri Klaim Perayaan Tahun Baru di Indonesia Berjalan Aman dan Lancar
Baca SelengkapnyaAparat keamanan menyatakan tidak ada warga yang mengungsi.
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, teror KKB tak pernah berhenti. Tak hanya menyasar personel Polri dan prajurit TNI yang bertugas. Mereka juga melukai warga sipil.
Baca SelengkapnyaMenurut Moeldoko, kericuhan tersebut merupakan emosi spontanitas dari massa.
Baca SelengkapnyaSigit mengaku sangat senang dalam perayaan Natal 2023 ini bisa berjalan dengan lancar dan tanpa adanya pembatasan.
Baca SelengkapnyaBuntut kejadian itu, belasan prajurit dari satuan Batalion Infanteri Raider 300/Braja Wijaya jalani pemeriksaan internal
Baca Selengkapnya