Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kapolda Riau janji usut anak buah yang intimidasi siswa SD

Kapolda Riau janji usut anak buah yang intimidasi siswa SD Ilustrasi Anak Sekolah. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Kapolda Riau Brigjen Pol Dolly Bambang Hermawan meminta maaf atas dugaan penangkapan serta penganiayaan enam siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 012 Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan yang dilakukan beberapa anggota Polsek Pangkalan Kerinci di luar prosedur.

Dolly berjanji akan menindak tegas anggotanya yang dilaporkan ke Propam Polda Riau karena melakukan penyelidikan penginterogasian dan penahanan di luar Standard Operasional Prosedur (SOP), sesuai aturan yang berlaku.

"Jika terbukti melakukan perbuatan yang dilaporkan oleh orangtua korban, maka yang bersangkutan akan ditindak tegas. Hukuman disiplin akan ditegakkan, sesuai aturan berlaku" tegas Guntur.

Menurut Guntur, tindakan anggota yang tidak mempedulikan SOP, terutama dalam penanganan kasus yang melibatkan anak di bawah umur, pasti akan diselidiki.

"Atas dugaan penganiayaan itu, Polda Riau meminta maaf kepada masyarakat. Terutama kepada keluarga korban, jika ada tindakan anggota yang tak prosedural," ujar Kapolda Riau melalui Kabid Humas AKBP Guntur Aryo Tejo di ruangannya, Rabu (25/3).

Atas laporan orangtua korban Sy, yakni Neliati, Guntur mengucapkan terima kasih. Sebab, apa yang dilakukan Neli disebut sebagai bentuk pengawasan eksternal terhadap kinerja kepolisian.

"Polda Riau sangat terbuka terhadap pengawasan eksternal atau dari masyarakat. Karena semuanya ini bertujuan meningkatkan kinerja kepolisian ke arah yang lebih baik," jelas Guntur.

Guntur juga mengimbau masyarakat lainnya untuk melaporkan tindakan kepolisian yang tak profesional dalam bekerja.

"Bisa dilaporkan ke Inspektur Pengawasan Daerah (Irwasda) dan Bidang Profesi dan Pengamanan. Keduanya memantau kinerja polisi," kata dia.

Terkait kasus kekerasan yang dilakukan oleh Brigadi R kepada Sy, sambung Guntur, Bid Propam Polda Riau sudah memeriksa beberapa saksi. Sementara Brigadir R dan dua anggota lainnya yang diduga terlibat akan dipanggil.

Terkait adanya penodongan senjata api, Guntur membantahnya. Menurutnya, Brigadir R sewaktu menjemput Sy ke sekolahnya tidak dilengkapi dengan senjata api.

"Soal penodongan senjata api tidak ada, karena yang bersangkutan sewaktu mengamankannya korban tidak dibekali dengan senjata," kata Guntur.

Terkait adanya dugaan ancaman pakai pena dan mencongkel mata korban, dan menghempaskan kepala siswa SD tersebut ke dinding mobil, penyidik di Propam masih melakukan pendalaman. Saksi dan alat bukti akan dikumpulkan.

"Ini baru bisa diketahui melalui pemeriksaan saksi yang melihat dan mengetahui. Semuanya akan dipanggil," pungkas Guntur.

Sebelumnya, Kapolres Pelalawan AKBP Ade Johan Sinaga telah memerintahkan petugasnya untuk menjemput Brigadir R.

"Sudah diperintah menjemput Brigadir R, yang saat itu berada di Pekanbaru," kata Ade Johan.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Korban Bullying SMA Binus Ngaku Ada Keterlibatan Anak Ketua Parpol, Polisi: Kami Cek di KK Tidak Ada
Korban Bullying SMA Binus Ngaku Ada Keterlibatan Anak Ketua Parpol, Polisi: Kami Cek di KK Tidak Ada

Gogo juga menyebut telah menerima hasil visum dari RE.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Pesan Monohok DPR: Kapolrestabes Luar Biasa, Jangan Pasang Badan Buat Lindungi Anggota!
VIDEO: Pesan Monohok DPR: Kapolrestabes Luar Biasa, Jangan Pasang Badan Buat Lindungi Anggota!

Anggota Komisi III dari Fraksi PDIP I Wayan Sudirta meminta kepada Irwan sebagai Kapolrestabes untuk tidak pasang badan

Baca Selengkapnya
Kubu Guru Supriyani Jelaskan Awal Mula Diminta Uang Damai Rp50 Juta untuk Hentikan Kasus Dugaan Penganiayaan
Kubu Guru Supriyani Jelaskan Awal Mula Diminta Uang Damai Rp50 Juta untuk Hentikan Kasus Dugaan Penganiayaan

Tim Penasehat Hukum Supriyani memohon kepada majelis hakim untuk menolak eksepsi yang diajukan untuk melanjutkan sidang itu ke pokok perkara.

Baca Selengkapnya
Kabareskrim Tegaskan Kapolrestabes Semarang Bakal Diperiksa Buntut Anak Buah Tembak Siswa SMKN4
Kabareskrim Tegaskan Kapolrestabes Semarang Bakal Diperiksa Buntut Anak Buah Tembak Siswa SMKN4

Aiptu Robig Zainuddin segera disidang etik usai menembak siswa SMKN 4 Semarang.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Wayan PDIP Depan Kapolres Semarang: Perlu Polisi Pegang Senjata? Harus Lindungi, Malah Bunuh Rakyat
VIDEO: Wayan PDIP Depan Kapolres Semarang: Perlu Polisi Pegang Senjata? Harus Lindungi, Malah Bunuh Rakyat

Anggota Komisi III dari Fraksi PDIP I Wayan Sudirta menanyakan kepada Kombes Irwan, apakah masih perlu polisi memegang senjata api

Baca Selengkapnya
Politikus PDIP: Apa Perlu Polisi Masih Pegang Senjata?
Politikus PDIP: Apa Perlu Polisi Masih Pegang Senjata?

Polisi ke depan lebih baik membawa pentungan seperti di negara maju.

Baca Selengkapnya
Pesan Suara Bocor, Siswa SMP di Banjar Diduga Ancam Bunuh Guru Gara-Gara Tidak Terima Ditegur
Pesan Suara Bocor, Siswa SMP di Banjar Diduga Ancam Bunuh Guru Gara-Gara Tidak Terima Ditegur

Kasus dugaan pengancaman itu terungkap setelah pesan percakapan siswa bocor.

Baca Selengkapnya
Kasus Perundungan di Binus Simprug: Korban Dipaksa jadi Pelayan Anak Pejabat, Dianiaya hingga Dilecehkan
Kasus Perundungan di Binus Simprug: Korban Dipaksa jadi Pelayan Anak Pejabat, Dianiaya hingga Dilecehkan

Siswa Binus Simprug RE mengalami beragam bentuk perundungan oleh teman-temannya yang diduga anak-anak pejabat.

Baca Selengkapnya
Kasus Polisi Tembak Siswa SMKN 4 Semarang, DPR Desak Kapolri Tertibkan Penggunaan Senjata Polisi
Kasus Polisi Tembak Siswa SMKN 4 Semarang, DPR Desak Kapolri Tertibkan Penggunaan Senjata Polisi

Politisi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengatakan, senjata api itu seharusnya digunakan oleh aparat bila dalam kondisi terdesak dan darurat

Baca Selengkapnya
Pilu Siswa SD di Sukabumi, Dibully Teman Kelas hingga Patah Tulang Lalu Diintimidasi Sekolah
Pilu Siswa SD di Sukabumi, Dibully Teman Kelas hingga Patah Tulang Lalu Diintimidasi Sekolah

Dari informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa perundungan itu terjadi pada awal Februari 2023 lalu.

Baca Selengkapnya
Pengakuan Anggota TNI Cukur Asal-asalan Rambut Pelajar di Purwakarta
Pengakuan Anggota TNI Cukur Asal-asalan Rambut Pelajar di Purwakarta

Menurutnya saat itu orang tua komplain karena anaknya tidak berkata jujur.

Baca Selengkapnya
Kapolda Sumbar: Polisi Langgar Etik Kami Tindak, Tapi Remaja Tawuran Bawa Sajam Tak Mungkin Dielus-elus
Kapolda Sumbar: Polisi Langgar Etik Kami Tindak, Tapi Remaja Tawuran Bawa Sajam Tak Mungkin Dielus-elus

Meski sempat diamankan, Kapolda pastikan belasa remaja itu tidak mengalami luka serius.

Baca Selengkapnya