Kapolda Riau larang pendemo 2 Desember bawa bambu runcing
Merdeka.com - Aksi unjuk rasa pada 2 Desember 2016 mendatang tak hanya dilakukan di Jakarta, tapi juga di daerah. Polisi mensinyalir akan memanas, tidak terkecuali di Pekanbaru, Riau.
Kepolisian mendapat informasi adanya pengunjuk rasa yang akan melakukan ujaran kebencian mengatasnamakan agama dan membawa bambu runcing serta memiliki agenda tertentu.
Kapolda Riau Brigjen Pol Zulkarnain Adinegara akan mengeluarkan maklumat sebelum aksi Bela Islam jilid III itu dilaksanakan. Di antaranya, larangan membawa bambu runcing, tidak boleh menggunakan ujaran kebencian dalam orasi dan aksi, dan tentunya dilarang keras melakukan pengrusakan fasilitas umum serta anarkis.
-
Kapan demo RUU Desa terjadi? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Apa pesan yang disampaikan Kapolresta Pekanbaru? Jeki dan anak buahnya juga memberikan paket bantuan sosial. Paket diberikan kepada Zulkarnain dan sejumlah warga yang memburuhkan di daerah Jalan Adi Sucipto Kecamatan Bukit Raya itu.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Apa tuntutan utama aksi demo? Reza Rahadian ikut turun ke jalan dan berorasi di depan gedung DPR RI untuk menolak RUU Pilkada dan mendukung putusan Mahkamah Konstitusi.
-
Bagaimana Polresta Pekanbaru kawal surat suara? Personel Polresta Pekanbaru mengawal ketat pendistribusian logistik berupa surat suara Pemilu 2024. Logistik itu dipastikan aman hingga sampai ke gudang logistik KPU Pekanbaru, Jalan Kaharuddin Nasution.
"Unjuk rasa itu hak secara konstitusional, namun tidak boleh mengeluarkan ujaran kebencian. Sebab, ada undang-undang yang mengaturnya. Soal bawa bambu runcing yang katanya sengaja disiapkan, itu tidak boleh," ujar Zulkarnain Senin (22/11).
Aksi unjuk rasa yang akan dilakukan sejumlah masyarakat dan organisasi islam terkait kasus dugaan penistaan Agama yang ditangani Bareskrim dengan tersangka Basuki Tjahja Purnama alias Ahok, yang merupakan calon petahana Gubernur DKI Jakarta.
Perwira menengah jebolan Akademi Kepolisian tahun 1985 ini meminta agar masyarakat mempercayakan proses hukum yang tengah berjalan terhadap Ahok. Sebab, kasus tersebut juga digelar secara terbuka dan tidak ada intervensi dari pihak manapun.
"Percayakan saja kepada kepolisian, pelihara kondusifitas Riau. Saya imbau, jangan sampai kelompok tertentu atas nama agama menimbulkan kericuhan," kata Zulkarnain.
Untuk menghadapi pendemo yang disinyalir berjumlah ribuan orang, polisi akan ditemani TNI AD yang dikomandani Danrem Wirabima Brigjen Nurendi dan Komandan Pangkalan Udara Roesmin Nurjadi (Danlanud) Pekanbaru, Marsekal Pertama Henri Alfiandi
"Kita juga sudah bertemu dengan Danrem dan Danlanud untuk menghadapi demo ini. Mungkin Rabu atau Kamis kami akan gelar pasukan gabungan," ucap Zulkarnain.
Dihubungi terpisah, Ketua Front Pembela Islam (FPI) Riau, Ade Hasibuan beranggapan tanggapan Kepolisian atas demo yang akan mereka lakukan terlalu berlebihan. Sebab, aksi bela islam pada 2 Desember mendatang dijamin berjalan damai.
"Sikapi dengan baik saja. Jangan terlalu berlebihan. Polisi punya kewajiban mengawasi dan membimbing," kata Ade.
Disinggung larangan membawa bambu runcing saat aksi unjuk rasa nantinya, Ade mengaku tidak mempermasalahkan hal tersebut. Namun dia menyesali jika umat islam dilarang ke Jakarta untuk melakukan hal yang sama.
"Masalahnya, soal dilarangnya kaum muslimin di daerah datang ke Jakarta. Kalau masalah demo tidak ada yang bawa senjata bambu runcing, yang dibawa sajadah. Namanya aksi ibadah, aksi gelar sajadah," kata Ade.
Ade juga berharap aksi mereka akan berjalan damai tanpa ada anarkis dan agenda lain selain tuntutan perkembangan kasus yang menjerat Ahok. Polri didesak untuk memproses Ahok dengan cepat tegas dan transparan.
"Kita sama-sama berdoa dan berharap bagaimana negeri tetap aman, saya yakin kalau para ulama dalam aksi bela Islam ini menginginkan agar NKRI selamat. Fokus kita penegakkan hukum untuk menangkap dan penjarakan Ahok," imbuh Ade.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di sisi kanan, massa membakar ban bekas dan melemparkan botol-botol ke arah barikade petugas yang berada di dalam kawasan Gedung DPR/MPR.
Baca Selengkapnyaanggota gabungan akan ditempatkan di titik yang telah ditentukan guna mengantisipasi adanya aksi yang anarkis
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan, 3.286 personel gabungan disebar di sekitar Patung Kuda dan Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaHingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaSpontan anggota yang lain langsung melindunginya dengan tameng plastik dan diarahkan menjauh dari lokasi.
Baca SelengkapnyaAksi demo di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Rabu (27/3/2024) berlangsung ricuh. Dua kubu massa saling melempar batu dan botol air.
Baca SelengkapnyaRibuan buruh dan petani akan menggelar aksi peringatan Hari Tani Nasional ke-64 hari ini, Selasa (24/9).
Baca SelengkapnyaSejumlah elemen buruh menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha pagi ini.
Baca SelengkapnyaMereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaAdapun aksi unjuk rasa rencananya akan digelar oleh sejumlah ormas.
Baca SelengkapnyaPerwira pengendali akan melakukan pengecekan terhadap personel sebelum mengawal massa.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau tidak melintas di Jalan Merdeka Barat lantaran adanya demo ini.
Baca Selengkapnya