Kapolda Sulsel kunjungi korban Abu Sayyaf, pastikan tak alami trauma
Merdeka.com - Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, Irjen Pol Anton Charliyan mengunjungi salah seorang warga Makassar di Perumnas Antang yang menjadi korban penyanderaan kelompok Abu Sayyaf di perairan Filipina. Dengan didampingi Direktur Rumah Sakit Bhayangkara Makassar Kombes Budi Heryadi, Anton menanyakan kondisi fisik dan psikis Wawan Saputra pasca disandera selama 35 hari oleh kelompok militan Abu Sayyaf.
"Hanya ingin memastikan jika para korban penyanderaan ini tidak mengalami trauma hebat. Makanya, saya membawa Kepala Rumah Sakit Bhayangkara sekaligus memeriksa kesehatannya," ujar Anton seperti dilansir dari Antara, Kamis (5/5).
Mantan Kepala Divisi Humas Mabes Polri ini juga menanyakan perlakuan kelompok militan Abu Sayyaf terhadap para sandera. Pihaknya berharap warga yang menjadi korban penyanderaan Abu Sayyaf bisa menjalani hidup dengan normal dan tidak terlalu memikirkan apa yang dialaminya karena bisa berdampak pada kondisi kejiwaan.
-
Apa yang terjadi pada sandera setelah dibebaskan? Ketika diselamatkan polisi, para sandera malah berusaha melindungi para pelaku.
-
Siapa saja yang selamat? Basarnas Makassar mencatat 11 orang selamat, dua meninggal dunia, dan 24 lainnya masih dalam pencarian.
-
Kenapa keluarga korban minta pelaku dipenjara? 'Kalau misal ada undang-undangnya saya minta untuk dipenjarakan saja. Biar ada efek jera. Karena itu anak telah melakukan kejadian yang sangat brutal,'
-
Siapa yang disebut terselamatkan? Jadi, demikianlah deretan potret dan kabar terbaru Nadya Arifta yang disebut netizen terselamatkan.
-
Siapa yang direhabilitasi? Jadi proses asesmen, dan juga rekomendasi asesmen ini tidak datang dari penyidik Polres Metro Jakarta Barat. Tetapi berdasarkan dari rekomendasi asesmen terpadu BNNP DKI Jakarta,' kata Syahduddi saat jumpa pers, Selasa (25/6/2024).
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
"Yang namanya pernah menjadi sandera, pastinya memberikan efek trauma pada kejiwaan. Makanya, kita-kita semua ini bisa menjadi penghiburnya agar tidak terlalu larut mengingat penyanderaan itu," ucapnya.
Untuk membantu memulihkan kondisi trauma dan kejiwaan Wawan Saputra, dirinya menyediakan psikiater untuk mendampinginya usai penyanderaan yang mengguncang kondisi kejiwaan tersebut.
Kepada Kapolda Sulsel, Wawan Saputra menceritakan kisahnya dan sempat meneteskan air mata. Karena sejak menjadi salah satu korban penyanderaan, dirinya hanya diselimuti dengan ketakutan.
Meskipun Wawan mengakui jika selama masa penyanderaan 35 hari itu tidak ada tindakan kekerasan yang dialaminya maupun sandera lainnya, tapi tetap diselimuti dengan ketakutan.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo mengatakan, kunjungannya ke lokasi untuk memastikan penanganan erupsi Marapi sudah berjalan sebagaimana mestinya.
Baca SelengkapnyaKapolres mengaku, aksi penyerangan disertai penembakan itu dilakukan KKB sejak Jumat (19/1) dari segala arah.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan Prabowo Subianto menjenguk para korban erupsi Gunung Marapi di posko tanggap bencana di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Sabtu (9/12).
Baca SelengkapnyaDalam kesempatannya, ada momen menjadi sorotan saat Kasad memberikan pesan begitu mendalam.
Baca SelengkapnyaHal itu kata Dedi, berkat sinergitas antara Polri-TNI dan Pemda Demak.
Baca SelengkapnyaMenurut Bustan, pengungkapan kasus ini bukan saja skala regional tetapi nasional yang harus diperangi secara bersama-sama.
Baca Selengkapnya