Kapolda Sumsel instruksikan tembak mati buronan gembong rampok emas
Merdeka.com - Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara menginstruksikan anak buahnya menembak mati Budi alias Jowi, gembong perampokan toko emas di Muara Enim yang masih buron. Sejauh ini polisi telah meringkus empat pelaku, satu di antaranya tewas dihajar massa.
"Hidup atau mati, dia akan kami tangkap. Akan kami sikat karena caranya beraksi sangat sadis," ungkap Zulkarnain, Senin (29/1).
Dia meminta pelaku menyerahkan diri karena penyidik telah mengendus keberadaannya. Jika tetap bersembunyi dan kabur, polisi tak segan-segan menembaknya hingga tewas.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
"Sebaiknya menyerahkan diri, jangan sampai kami ambil tindakan tegas," ujarnya.
Menurut dia, komplotan tersebut berjumlah lima orang. Empat orang yang beraksi di lokasi kejadian dan satu orang sebagai penyedia tempat singgah sebelum dan sesudah beraksi.
Empat orang yang beraksi yakni Suwito alias Didin Sugianto (37) bersama adiknya Sudikdo alias Sudigdo, warga Desa Petungasri, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, lalu Indra Levi (36) warga Kabupaten Empat Lawang, serta Budi alias Jowi yang masih buron. Sementara Sumalianto (50) warga Kecamatan Batumarta, Kabupaten OKU, merupakan penyedia tempat singgah.
Keempat pelaku datang menggunakan dua sepeda motor masing-masing dikendarai dua orang dan berpencar ke dua toko. Keempat tersangka yang berbekal senjata api pabrikan jenis FN, langsung menodongkan senjatanya dan mengancam para pemilik toko untuk menyerahkan emas.
Pelaku Suwito dan Jowi mendapatkan emas seberat 1,1 kilogram, sedangkan pelaku Levi dan Sudikdo mendapatkan 2 kg emas. Saat berupaya melarikan diri, warga yang mengetahui kejadian langsung mengerumuni para pelaku namun para pelaku melepaskan tembakan ke udara untuk menakuti warga.
Suwito dan Jowi berhasil melarikan diri sedangkan Levi dan Sudiko sudah menjadi sasaran amuk massa dan gagal kabur. Levi kritis usai dimassa sementara Sudikdo tewas di lokasi kejadian.
"Kami masih mencari 2 kg emas itu, apakah hilang atau dibawa pelaku yang buron," kata dia.
Zulkarnain menambahkan, penyidik masih menelusuri asal kepemilikan senjata api pabrikan tersebut karena misteri belum terungkap apabila masih ada yang buron.
"Keterangan para tersangka yang sudah tertangkap masih berubah-ubah. Seharusnya memang disikat betul biar jujur," tegasnya.
Sementara itu, tersangka Suwito mengaku melebur satu kilogram emas hasil rampokan dan menjualnya di Jakarta seharga Rp 250 juta. Kemudian, dia pulang ke kampung halamannya di Pasuruan untuk menemui istri.
"Kami sudah rencanakan perampokan itu jauh hari. Yang punya ide Jowi, saya tidak tahu dimana dia sekarang," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, perampokan itu terjadi di dua toko emas di Pasar Gelumbang, Muara Enim, Kamis (11/1) pagi. Korban mengalami kerugian beberapa kg emas yang dibawa kabur pelaku.
Saat itu, kawanan pelaku membawa senjata api dan menembak etalase emas serta mengancam korban. Begitu berusaha kabur menggunakan sepeda motor, dua pelaku ditangkap warga.Satu pelaku bernama Sudikdo, warga Karang Asem, Purwokerto, Jawa Tengah, tewas usai dihajar massa.
Sedangkan rekannya, Refi, kritis dan dilarikan ke rumah sakit. Polisi menyita dua pucuk senjata api berikut 12 butir amunisi aktif dan sebagian emas yang gagal dibawa lari pelaku.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mabes Polri tetap sepenuhnya menyerahkan penanganan kasus polisi tembak polisi itu ke Polda Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo meminta jajarannya jangan ragu menindak pelaku yang merupakan perwira polisi.
Baca SelengkapnyaAKP Dadang Iskandar sempat mengancam personel polisi sesaat sebelum menembak rumah dinas Kapolres Solok Selatan
Baca SelengkapnyaPelaku R diduga terlibat dalam perkara perampokan bersenjata api di lima tempat di Sumatera Barat selama beberapa tahun.
Baca SelengkapnyaWali Kota Medan Bobby Nasution mengapresiasi langkah kepolisian bertindak tegas terhadap pelaku begal sadis yang kian meresahkan masyarakat Medan.
Baca SelengkapnyaPelaku harus ditindak tegas karena kasus tersebut telah mencederai institusi Korps Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaKabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar melepaskan tembakan terhadap Kasat Reskrim AKP Ulil Riyanto Anshari dari jarak dekat.
Baca SelengkapnyaPicu keresahan masyarakat, DPRD Sumut dukung penuh tindakan tegas kepolisian dalam membasmi begal sadis di Kota Medan.
Baca SelengkapnyaPolisi menembak mati seorang maling spesialis pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang biasa membekali diri dengan bom ikan.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebutkan pelaku Rio merupakan buronan kasus pencurian dengan pemberatan yakni spesialis membongkar rumah toko (ruko) dan rumah warga.
Baca SelengkapnyaKompolnas mengatakan, penyidikan yang dilakukan Polda Sumbar sudah berjalan sesuai prosedur yang berlaku.
Baca SelengkapnyaTembakan pelaku mengenai pelipis kanan dan bagian pipi korban
Baca Selengkapnya